Chapter 40🌸

740 65 136
                                    

Aku bisa saja memaafkanmu, tapi untuk kembali seperti dulu, mungkin aku harus berpikir dua kali.
.
.
.
.

Rizky kembali berkutat dengan pekerjaannya. Sedikit lega rasanya, setelah mengatakan hal yang sebenarnya pada Alya. Meskipun respon gadis itu terlihat sangat kecewa, tapi rahasia yang selalu ia tutup rapat akhirnya terkuak juga.

Selama ini Rizky selalu diam, dan membiarkan orang menganggapnya bodoh telah meninggalkan Alya. Padahal yang sebenarnya adalah, dia juga terluka. Tapi jika diingat, fakta itu benar adanya. Dia memang bodoh! Hhh.

Drrrtt Drrtt

Rizky melirik ke arah ponselnya, terlihat nama "Ayah" pada layar handphonenya.

"Hallo yah?"

"..............................."

"Kenapa mendadak?"

".............................."

Ckkk

"Kenapa harus Rizky?"

".............................."

"Tapi Rizky disini juga banyak pekerjaan yah"

"............................."

"Iya"

Tuuut tuuut

Setelah mematikan telepon itu, Rizky termenung. Raut wajahnya berubah menjadi suram. Ia pejamkan matanya frustasi seraya memijit pelipisnya.

Violet yang menyadari gelagat atasannya itu, merasa aneh dan sedikit khawatir. Ada apa kira-kira Rizky semurung itu setelah mengangkat telepon?

"Maaf pak, ada apa?"

"Gapapa"

"Ada yang perlu saya bantu?"

Rizky mendengus pelan. Lalu berkata, "Tolong kamu kirimkan semua data yang harus dikerjakan. Sebisa mungkin akan diselesaikan, sebelum saya pergi."

"Baik pak"

"Sebelum saya pergi?" Batin violet.

Lalu sebelum kembali ke mejanya, violet sedikit melirik ke arah ponsel Rizky yang masih menyala, berada dimeja. Wallpaper pria itu masih sama, fotonya bersama seorang gadis berambut pirang. Setelah melihat itu, Violet hanya menghela nafas panjang.

......

Pria dengan balutan kemeja abu-abu melirik ke arah jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.

Rizky dan Violet, hendak pulang dari sebuah restoran. Setelah berjabat tangan dengan klien yang bersedia bekerjasama dengan kantornya.

"Pak, apakah saya boleh ikut bersama bapak?" tanya violet dengan nada hati-hati.

"Mengantar kamu pulang maksudnya?" Jawab Rizky sarkas, yang dibalas dengan anggukan canggung.

Rizky mendengus pelan, lalu mengangguk sebagai jawaban. Tidak enak juga kan membiarkan wanita pulang sendiri malam-malam begini?.

......

Diperjalanan tidak ada yang memulai percakapan. Namun Rizky bisa menyadari violet sedari tadi memperhatikannya secara diam-diam. Terlihat dari sudut mata, dan jujur itu membuatnya risih.

SOULMATE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang