Eight

82 5 0
                                    

Saat sedang ditinggal Marsha, tiba tiba Grace dan temannya datang lalu dengan sengaja Menyenggol badan Chelsea yang berada dipinggir sungai, sehingga Chelsea terjatuh ke sungai.
"Aww.."
"Chelseaaa" Teriak Cindai dan Angel.
"Heh lo gila yah hah? Lo sengaja kan nyenggol Chelsea biar Chelsea jatuh."  Teriak Cindai pada Grace.
"Apasih Lo orang gue gak sengaja. Dianya aja lemah kesenggol dikit doang jatoh payah banget sih."
Angel sudah turun dan membantu Chelsea berdiri.
"Lo tuh cuman cemburu buta sama Chelsea. Lo takut ka Ico ke Chelsea kan. Asal lo tau ya, kalau Chelsea mau ke ka Ico dari dulu mereka udah jadian. Tapi sayangnya Chelsea cuman nganggep ka Ico temen. Jadi lo gak usah ganggu Chelsea. Kalau lo mau ka Ico lo ngemis aja sama ka Ico." Bentak Cindai lagi dan membantu Angel memapah Chelsea ke pinggir.
Sementara itu Grace langsung pergi bersama teman temannya.

~~~
"Guys kita foto bareng disana yuk. Tuh anak anak nungguin." Ucap Marsha mengajak anak anak cowok untuk ikut bergabung bersama anak cewek.
Namun saat mereka sedang ngobrol, Difa melihat Chelsea terjatuh ke sungai.
"Eh itu Chelsea." tunjuk Difa
Lantas membuat mereka menengok ke arah Chelsea dan mendapati Chelsea yang sudah terjatuh ke sungai sementara Cindai yang terlihat sedang beradu argumen dengan Seseorang, Grace.
"Ini sih pasti ulah ka Grace. Kita samperin Chelsea." Ucap marsha sambil pergi dan diikuti oleh Bagas dan yg lainnya.
Saat mereka sampai di tempat Chelsea, Grace sudah pergi dari sana. Bagaspun menghampiri Chelsea yang ada di pinggir sungai bersama Cindai dan Angel.
"Chel are you okay?" Tanya Bagas panik.
"Chelsea kayaknya kedinginan deh, kakinya juga gak bisa jalan kayanya kena ke batu deh."
Tiba tiba hidung Chelsea berdarah.
"Chel hidung lo berdarah." Ucap Cindai panik.
"Nih Tissu, tahan dulu pake tissu." Ucap Marsha dan memberikan tissu pada Chelsea.
Bagas dengan telaten mengelap darah di hidung Chelsea.
Setelah beberapa saat, hidung Chelsea berhenti berdarah. Merekapun memutuskan untuk kembali ke tenda.
"Kaki gue sakit." rintih Chelsea.
"Gue gendong aja." Ucap Bagas dan berjongkok. Chelsea pun naik ke punggung Bagas. Merekapun kembali ke tenda.
Sesampainya di tenda, Chelsea buru buru mengganti bajunya karena bajunya basah. Begitupun dengan bagas yang tadi menggendong Chelsea.

Setelah berganti baju, Bagas berniat melihat kondisi Chelsea ke tendanya. Di tengah jalan Bagas berpapasan dengan audrico.
"Bang Ico."
"Eh Gas. Ada apa?"
"Hmm gue bisa ngomong bentar gak?"
"Ngomongin apa. Boleh."
"Gini bang sorry nih sebelumnya, bukan gue mau ikut campur urusan lo sama ka Grace, tapi Kayaknya Ka Grace cemburu lihat lo ngedeketin Chelsea. Dia nekad bang. Chelsea tadi sengaja disenggol sampai jatuh ke sungai. Sorry ya sebelumnya. Gue harap lo mau ngasih sedikit peringatan sama Grace."
"Chelsea jatuh? Terus dia gimana?"
"Chelsea udah baik baik aja. Biar gue aja yang ngurus Chelsea." Ucap Bagas dan pergi meninggalkan Audrico.
Audrico kaget dengan apa yang Bagas katakan. Dia tidak menyangka Grace akan seperti itu pada Chelsea, padahal mereka sudah tidak punya hubungan apa apa. Jadi tidak ada urusannya.

Bagas pun mengunjungi Chelsea di tendanya, melihat keadaan gadis yang dia sayangi.
"Ngel." Panggil Bagas yang melihat Angel diluar tenda.
"Eh Gas. Ada apa?"
"Emm Chelsea gimana keadaannya?"
"Dia udah agak mendingan. Lagi istirahat di dalem."
"Oh ya udah. Biarin aja dia istirahat dulu. Gue balik dulu ke tenda. Titip dia ya."
"Iyaa Bagas."

Bagas pun kembali ke tendanya. Membiarkan Chelsea beristirahat.

Para siswa melaksanakan beberapa kegiatan sampe sore hari sebelum malam nanti akan diadakan acara api unggun.
Pun dengan Bagas dan yang lainnya mereka mengikuti kegiatan kegiatan yang sudah diatur oleh panitia.

Jam 9 malam nanti akan diadakan acara api unggun.
Sekarang masih jam 7, setelah selesai makan, Bagas memutuskan untuk melihat Chelsea ke tendanya. Difa, Rafli dan Gilang sudah lebih dulu ke tenda Chelsea dan teman temannya.
"Pantesan gue cari pada gak ada, taunya udah disini aja nih bocah pada." Ucap Bagas setelah sampai di tenda Chelsea dan melihat Difa dan kawan kawannya ada disana.
"Hehe. Lo sih tadi kita cariin gak ada."
"Gue kan ada perlu dulu sama Pak Budi."
"Ngapain lo sama Pak Budi."
"Kepo lo. Oh ya Chelsea kemana?"
"Lagi ke toilet dulu sama Angel sama Cindai."
"Ohh."
"Tuh mereka." Tunjuk Difa ketika Chelsea, Angel dan Cindai sampai di tenda.
"Pada ngapain kumpul disini." Tanya Angel, memandang heran.
"Kangen kamu lah beb." Jawab Difa dengan senyuman genitnya.
"Jijik tau gak Dif, gue lihat lo kaya gitu." Ucap Angel sambil mengedikan bahunya. Yang lain hanya tertawa melihat tingkah Difa dan Angel.
"Gue mau minta cemilan." Ucap Gilang.
"Dasar Lo lang. Ngemil aja hoby lo. Tuh di tas gue masih ada." Ucap Cindai sambil menunjuk tas makanan miliknya.
"Ya abis cemilan gue abis sama nih curut 3."
"Sialan lo Lang."
"Hahaha.."
Mereka pun mengobrol dan saling bercanda.
Tak lama,Bagas mengajak Chelsea sedikit menjauh dari tenda untuk melihat pemandangan malam disini.
"Chel kesana bentar yuk."
"Emm boleh."
"Guys gue sama Chelsea kesana bentar ya." pamit Bagas pada teman temannya.
"Ok bro."

Bagas dan Chelsea pun duduk menghadap ke arah depan dengan pemandangan yang luar biasa. Karena mereka ada didataran tinggi, lampu kota pun terlihat memenuhi penglihatan mereka. Lampu lampu yang bersinar di malam hari. Ditambah Bintang yang sudah muncul walaupun baru sedikit.
"Bagus ya pemandangannya. Gue suka."
"Iya. Keren. Indah banget. Kaya pemandangan disamping gue." Ucap Bagas sambil menatap lekat wajah Chelsea.

-----------------------------------------------------------
Thanks guys buat yang udah nyempetin waktunya baca ini. Jangan lupa vote, comment dan follow :)

You Are My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang