Nine

67 4 0
                                    

"Bagus ya pemandangannya. Gue suka."
"Iya. Keren. Indah banget. Kaya pemandangan disamping gue." Ucap Bagas sambil menatap lekat wajah Chelsea.

Refleks, Chelsea pun melihat ke arah Bagas dan mendapati Bagas sedang menatapnya. Chelsea hanya tersenyum, manis sekali di penglihatan bagas.
Bagas pun menggenggam tangan Chelsea. Menatap gadis disampinya.
"Gue sayang sama Lo Chel. Gue gak mau kehilangan Lo. Gue harap gue bisa selalu ada buat lo. Ngejagain lo Chel. Chel, Would you be mine?" Ucap Bagas mantap. Tangan yang tadi menggenggam Chelsea sudah terlepas dan menyerahkan sebuah kotak berisi Kalung dengan bandul berbentuk Love, cantik sekali.
"Lo bisa ambil kalung ini kalau lo nerima gue. Kalau nggak, lo gak usah ambil ini."
"Gas... Gue.."
"Gapapa chel lo jawab aja. Gue siap apapun itu jawaban lo. Asal setelah ini gue selalu bisa jagain lo."
Chelsea pun tersenyum dan mengambil kalung itu.
"Chel.. Lo nerima gue. Thankyou Chel." Bagas pun memeluk Chelsea. Pada akhirnya dia menjadi miliknya. Gadis yang sangat dia sayangi.
"Sini gue pakein kalungnya." Bagas pun memakaikan kalung itu dileher Chelsea. Cantik sekali.
"Thankyou Chel. Gue gak janji, tapi gue akan selalu berusaha menjadi yang terbaik buat lo."
Chelseapun mengangguk dan tersenyum.
"Thanks ya Gas. Lo udah sayang sama gue."
Bagas pun memeluk Chesea lagi. Kehangatan dan kenyamanan terasa di benak Chelsea. Chelsea beruntung memiliki Bagas. Yang selalu ada buat dia.
"Ya udah kita balik kesana yu. Bentar lagi acara api unggun nya mulai." Ucap Bagas lantas berdiri bersama Chelsea.
"Yuk.."

Pukul 09.00 malam acara api unggun dimulai. Acara ini diisi dengan berbagai penampilan dari para siswa. Ada yang bernyanyi, ada yang membaca puisi dan yang lainnya. Selain itu acara ini juga diisi dengan berbagai wejangan dari para guru untuk anak anak kelas 12 yang sebentar lagi akan meninggalkan masa putih abu abunya. Selain wejangan, kesan dan pesan anak anak kelas 11 dan 12 juga disampaikan disini. Tentang bagaimana mereka satu sekolah, mengenal satu sama lain dan yang lainnya.

Pukul 23.30 acara api unggun sudah selesai. Tetapi para siswa masih diperbolehkan untuk menikmati api unggun. Sampai jam 24.00 semua siswa harus masuk ke tenda untuk beristirahat.
Chelsea, Bagas dan yang lainnya pun masih menikmati kehangatan dari api unggun. Sambil bernyanyi nyanyi diiringi gitar oleh Bagas. Belum ada yang tau Bagas dan Chelsea sudah memiliki hubungan. Mereka akan memberi tau jika waktunya sudah tepat. Rasa syukur terucap didalam benak mereka masing masing. Memiliki sahabat yang begitu baik.

Kadangkala tak mengapa untuk tak baik baik saja.
Kita hanyalah manusia wajar jika tak sempurna.
Saat kau merasa gundah
Lihat dirimu percayalah
Segala sesuatu yang pelik
Bisa diringankan dengan peluk

Lirik lagu Fiersa besari mengalun indah dari mulut mereka. Hembusan angin dingin malam begitu terasa menyapa kulit mereka masing masing.

Tak berapa lama merekapun sudah beristirahat di tenda masing masing, karena waktupun sudah menunjukan pukul 24.00.
Bermimpi bersama angan dan harap mereka. Bersama kebahagiaan dan rasa syukur.

Pagi ini siswa siswa diajak lari pagi disekitar kebun teh yang dekat dengan area camp. Menikmati udara pagi dan sejuk pegunungan.
"Seger banget."
"Iya dingin tapi seger. Fresh lagi otak gue."
"Mantap sih ini."
"Eh foto foto yuk. Buat kenang kenangan gitu. Kalau kita pernah kesini bareng."
"Yuk."
Chelsea, Bagas dan yang lainnya pun berfoto foto. Mengekpresikan diri didepan kamera.
Setelah selesai lari mereka kembali ke tenda untuk sarapan pagi. Dan bersiap siap untuk pulang.
Saat sedang sarapan bersama, tiba tiba ada Audrico datang menghampiri Chelsea. Dia membawakan kotak makan untuk Chelsea. Tapi sebelum Chelsea menerima itu, Grace sudah mengambil kotak makan itu lebih dulu.
"Grace lo apa apaan sih. Itu buat Chelsea."
"Lo ngapain sih Co ngasih ini kedia. Cewe genit kaya gitu aja lo perhatiin. Mending perhatiin gue kali."
"Lo apa apaan sih Grace. Gue gak suka ya lo ngomong gitu ke Chelsea."
"Oh jadi lo lebih belain dia. Ini semua gara gara lo ya Chel." Grace mengangkat tangannya hendak menampar Chelsea namun sebelum tanganya mendarat dipipi mulus Chelsea, Chelsea sudah menahan tangan grace terlebih dulu.
"Ka Bisa gak sih lo sedikit lebih elegan. Gue selama ini diam bukan karena gue takut. Tapi gue hargain lo sebagai kakak kelas gue. Gue diem aja karena gue gak suka punya masalah dengan siapapun. Lo gak bisa seenaknya nampar gue. Lo gak bisa seenaknya jahatin gue. Lo pengen ka Ico balik sama Lo, tapi dengan tingkah lo yang kaya gini itu malah membuat ka Ico ragu buat balik sama lo." Ucap Chelsea lantang.
Dia sudah cukup muak dengan kelakuan Grace yang keterlaluan.
"Dan ka Ico sorry. Gue gak bisa nerima sarapan dari lo. Dan gue harap lo bisa selesain urusan lo sama Ka Grace tanpa perlu bawa bawa gue lagi." Chelsea pun meninggalkan Ico dan Grace.

-----------------------------------------------------------
Thanks buat yang udah baca. Don't forget to vote, comment and follow

You Are My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang