Sixteen

112 6 4
                                    

@rumah Chelsea

Pukul 20.00 mamih Chelsea baru saja tiba di rumah.
"Sayang kamu belum tidur?" Ucap Theresia menghampiri Chelsea yang berada di ruang keluarga sedang menonton televisi.
"Belum mih, Chelsea belum ngantuk. Mamih kok pulang malem?"
"Iya sayang maafin mamih ya. Harusnya mamih pulang awal, tapi tadi ada meeting dulu. Dan mamih juga ada yang harus diurusin dulu. Makanya pulang telat." Ucapnya sambil mencium kepala Chelsea.
"Iya mih. Tapi mamih juga jangan terlalu kecapekan ya. Harus istirahat yang cukup juga."
"Iya sayang."
"Oh ya mih, pertemuan tadi gimana."
"Kamu tau gak, Milka tuh anaknya Om Rudi. Mamih gak nyangka Milka sejahat itu."
"Terus gimana mih?"
"Milka dan 2 temannya kena skorsing 3 hari. Kata Bu winda biar mereka jera."
"Tapi mamih gak bakal buat Om Rudi resign kan?"
"Maksud kamu? Ya nggaklah Chelsea sayang. Tadi juga Om Rudi minta maaf sama mamih, sekalian salamin dan minta maaf juga buat kamu. Mamih tau, kamu gak bakal setuju kalau mamih minta om rudi resign juga. Lagian mamih juga gak kepikiran buat kesana kok."
"Iya mih makasih."
"Tapi kamu harus bilang sama mamih kalau ada apapun itu ok."
"Iya mih."

***
3 hari ini Milka tidak masuk sekolah, karena hukuman skors dari pihak sekolah.

Seperti biasa, Pulang sekolah Chelsea dan teman temannya akan menghabiskan waktu bersama di taman sekolah atau di parkiran. Dan hari ini mereka berniat untuk pergi ke resto Chelsea. Resto Chelsea menjadi salah satu tempat berkumpul mereka sekarang.
Saat sedang berkumpul tiba tiba ada seseorang yang memanggil Chelsea.
"Chelseaa." teriak orang itu dan menghampiri Chelsea.
"Jose?"
"Yes. I miss you somuch. How are you?" Ucap Jose sambil memeluk Chelsea.
"I'm fine. Sorry." Ucap Chelsea dan melepaskan pelukan Jose.
Semuanya melongo melihat apa yang Jose lakukan pada Chelsea.
"Oh sorry Chel. I miss you somuch. Kita udah lama banget gak ketemu. I go to your home. And Your mom said you're still at school and I go to here. I really want meet up with you."
"Btw, kenalin This is my best friend. There is Angel, Marsha, Cindai, Rafli, Gilang, Difa and last this is Bagas, my boy friend. And guys, this Is Jose. He is my friend and dia sedang bersekolah di Ausie." Ucap Chelsea memperkenalkan teman temannya satu persatu, tidak lupa juga memperkenalkan Bagas.
"Your boyfriend? Are you sure Chelsea?"
"Yes. Why?"
"No. Ok aku antar kamu pulang sekarang yuk."
"No Jose, sorry. Aku bawa mobil sendiri. And aku udah ada acara sama temen temen aku."
"Chelsea aku udah jauh kesini dari Ausie demi kamu."
"Aku gak meminta kamu untuk kesini apalagi demi aku. Jadi kamu jangan salahkan aku."
"Chelsea!" tanpa sadar Jose membentak Chelsea.
"Wey bro slow dong. Lo jangan bentak Chelsea kaya gitu. Kalau dia gak mau gak usah di paksa." Ucap Bagas sambil mendorong badan Jose.
"Udah Gas, kita pergi sekarang aja yuk."
"Jose aku duluan ya. Sorry."
Meninggalkan Jose, Chelsea dan teman temannya pergi menuju resto Chelsea.
'Lo harus jadi milik gue Chel.'

~~~
Diperjalanan menuju resto Chelsea, Chelsea terlihat hanya melamun saja. "Chel.." Bagas memanggil Chelsea namun tidak ada jawaban sama sekali.
"Chelsea are you okey?"
"Hah, iya kenapa?" Chelsea terkesiap. Sedari tadi Chesea hanya melamun saja.
"Kamu kenapa hmm? Kamu sakit? Dari tadi diem terus?"
"Hmm nggak Gas, sorry."
"Kenapa? Ada yang kamu pikirin?"
"Nggak kok. Aku gapapa."
"Hmm ok. Btw Chel, kamu dekat banget ya sama Jose? Sampai dia berani meluk kamu." Ucap Bagas, pandangannya masih fokus ke jalanan, sesekali melihat ke arah Chelsea.
"Kamu Cemburu?"
"Kamu masih nanya aku cemburu?"
"Iya iya.. Maaf yaa.. Aku emang deket sama Jose. Dia temen aku waktu di Bandung. Keluargaku sama keluarga dia udah saling kenal. Jadi ya gitu."
"Kamu pernah punya hubungan sama dia?"
"Nggak. Aku cuma temen, aku lebih menganggap dia saudara."
"Dia suka sama kamu."
"Nggaklah Gas."
"Aku tau karena aku cowo. Cara natap dia ke kamu itu beda Chel."
"Gas, udah deh ngapain jadi bahas Jose sih."
"Aku gak suka kamu deket sama dia."
"Gas, kamu kenapa sih jadi posesif gini."
"Chelsea, aku gak mau kehilangan kamu Chel."
"Aku sama kamu selalu, gas. Biarin soal jose. Yang penting, akunya gak suka dia. Ok."
"Hmm."
Jujur saja, Bagas takut kehilangan Chelsea. Dia benar benar sayang pada gadisnya itu.

Tidak lama, mereka sudah sampai di resto milik Chelsea.
"Ya udah yuk masuk. Mau pada makan apa nih?"
"Nasi goreng, bakso, mie ayam." Ucap mereka menyebutkan pesanan.
Restoran Chelsea merupakan restoran yang memiliki menu makanan khas Indonesia, termasuk jajanan seperti bakso.
"Ya udah, mau dimana bawah atau atas aja?"
"Atas aja yu Chel."
"Ok. Kalian naik duluan aja. Nanti aku pesenin makanannya. Aku ada perlu dulu sebentar."
"Ok."

~~~

"Eh minggu depan kan libur tuh, anak kelas 12 pada Ujian kan. Kita liburan yuk. Kemana gitu, atau jalan jalan atau bikin acara apa kek gitu." Ucap Marsha setelah mereka selesai menikmati makanan.
"Wah boleh tuh. Butuh refreshing kita tuh."
"Ya udah kita liburan aja gitu kemana kek."
"Ke Bandung yuk. Atau mau ke Jogja? Atau kita ke Ausie." Ajak Chelsea bersemangat.
"Jangan jauh jauh lah Chel. Yang penting kita menikmati moment bersama."
"Iya Chel. Emang sih gue pengen ke Ausie, tapi jangan sekarang dong."
"Ya udah terserah kalian aja, mau kemana aku hayu aja."
"Ke Bandung aja gimana? Gue pengen keliling Bandung hehe." Ucap Cindai.
"Ya udah Bandung aja yuk."
"Ok. Nanti kita nginep di rumah gue aja. Mau full seminggu juga pasti diizinin deh. Haha"
"Ok. Fiks berarti ya ke Bandung."
"Tinggal kalian minta ijin aja sama nyokap bokap kalian."
"Beres ."

You Are My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang