SATU

24.7K 3K 415
                                    

Jeno menatap Haechan yang berdiri di depan mejanya. Ia menatap bingung dengan kekasihnya yang berdiri dengan bertolak pinggang.

"Ada apa, Haechan? Kalau mau bercerita nanti saja. Aku sedang sibuk."

Haechan mendengus. "Sejak kapan kau mau mendengar ceritaku?" sindir Haechan yang berhasil membuat Jeno mengalihkan perhatiannya.

"Maksudmu? Ayolah, kita tidak sebaiknya membahas ini, Sayang."

"Lee Jeno. Aku ke sini bukan untuk membahas masalah itu. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku dan Renjun melakukan sebuah pertukaran."

Jeno meletakan bolpoin yang berada di tangannya. Melihat ke arah kekasih gembulnya dengan penasaran. "Pertukaran apa?"

Haechan mengangkat kedua bahunya. "Kau dan Jaemin," katanya santai dan pergi begitu saja meninggalkan kelas Jeno.

Sementara itu, Jeno melihat kepergian Haechan dengan pandangan penuh tanya. "Pertukaran aku dan Jaemin? Maksudnya apa?"

Tanpa memperdulikan catatan yang sedang ia tulis, Jeno berlari mengejar kepergian Haechan. Dan beruntunglah kekasihnya berjalan tidak jauh. Dan di arah berlawanan, ia dapat melihat Jaemin melakukan hal yang sama. Mengejar kekasihnya.

***

"Nana!" bentak Renjun.

"Bisa tidak kau diam sehari saja. Aku pusing mendengarmu bercerita dari a sampai z terus lanjut dari aa sampai dengan zz," ketus Renjun yang hendak berdiri.

"Njun marah karena Nana terus bercerita?"

"Iya! Malah pakai nanya. Tiap hari cerita mulu. Aku capek dengarnya."

"Kalau kau capek kenapa tidak pernah bilang? Aku kan bisa berhenti berbicara." Jaemin tidak mau kalah.

"Masa? Apa kau lupa setiap kali aku bilang untuk kau berhenti, kau selalu bilang tanggung. Kau pikir kata tanggung itu bisa sampai setengah jam lebih? Ck!"

Jaemin masih terdiam mendengar perkataan Renjun. Otaknya bekerja mencerna setiap kalimat-kalimat yang Renjun katakan. Hingga ia sadar Renjun telah pergi meninggalkannya.

"Yak! Huang Renjun. Kemana kau?!"

Jaemin berlari keluar kelas mencari keberadaan Renjun. Kedua netranya melihat kekasih mungilnya yang berjalan menuju arah perpustakaan.

"Renjun tunggu!"

Renjun hanya melihat sekilas dan tetap berjalan hingga berhenti.

"Hah ... hah ... hah ... akhirnya kau berhenti juga. Kita harus bicara masalah i--"

"Haechan. Sekarang Jaemin urusanmu."

"Dan Jeno sekarang urusanmu, Renjun."

Jaemin terdiam mendengar perkataan Renjun dan juga Haechan. Di depannya Jeno juga terdiam tidak mengerti.

"Halo Jeno. Sekarang aku pacarmu."

Jaemin mengernyit bingung. Dan sedetik kemudian ia melangkah mendekat ke arah Renjun. Memegang bahu kekasihnya dan memutarnya.

"Maksudmu apa, Huang Renjun?!"

"Sekarang kau pacarnya Haechan. Dan aku pacarnya Jeno."

"Aku tidak mengerti. Kalau kau marah jangan seperti ini, Renjun."

"Lee Donghyuck. Bisa kau jelaskan maksud perkataan Renjun?" tanya Jeno yang kini berjalan mendekat ke arah Haechan.

"Jeno. Kau kan pintar. Pasti mengerti dong dengan perkataanku yang tadi," balas Haechan tanpa ada minta menjawab pertanyaan kekasihnya.

"Aku masih tidak mengerti dengan maksud pertukaran yang kau maksud. Aku dan Jaemin bertukar apa?" tany Jeno lagi.

"Kita bertukar. Bertukar pacar. Aku dan Jaemin sekarang dan kau bersama Renjun," jawab Haechan dengan santai. "Jelaskan?"

Jeno menatap tajam ke arah Haechan. Pancaran matanya menunjukkan rasa amarah. "APA?! KAU GILA LEE DONGHYUCK!"

Sementara itu, Jaemin yang mendengar perkataan Haechan telah memusatkan perhatiannya kepada Renjun. "Pasti ini bercanda bukan, Njun?"

Renjun menggeleng. Dengan cepat ia menepis tangan Jaemin yang berada di kedua bahunya. Berjalan mendekati Jeno. "Temani aku makan, Jeno."

"YAK! KAU INI APA-APAAN HUANG RENJUN! AKU MASIH ADA URUSAN DENGAN HAECHAN!"

"Kita sudah tidak ada urusan lagi, Lee Jeno. Pergi makan dengan kekasih barumu sana. Aku mau makan dengan Jaemin."

Haechan berbalik dan menarik tangan Jaemin. Namun, tangannya ditepis oleh Jaemin.

"Kau ini apa-apaan. Kekasihku itu Renjun! Bukan dirimu!" bentak Jaemin.

Jaemin melangkah dan menarik paksa Renjun.

"Lepas!"

"Kau ini kenapa Renjun?!"

"Sudah dengar bukan? Aku dan Haechan bertukar pacar."

"KAU MERAGUKAN CINTAKU KEPADAMU, HUANG RENJUN?!"

Renjun dan Haechan saling memandang. Kedua alis mereka terangkat dan tersenyum sebelum berkata, "Kalau kalian tidak mau. Kita bisa akhiri hubungan kita sampai sini."

***

AYO KITA BERTUKAR (00LINE NCT DREAM) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang