SEBELAS

16.6K 2.2K 318
                                    

"Permisi. Haechan ada?" tanya Jeno yang mencari keberadaan kekasihnya. Matanya menelusuri setiap kelas dan hanya menemukan tas milik Haechan di bangkunya.

"Kupikir dia pergi keluar karena mencarimu." Yoshinori teman sekelas Haechan menghampiri Jeno yang berada di depan kelas.

"Maksudmu?" tanya Jeno tidak mengerti.

"Tadi dia langsung keluar kelas dengan membawa dua kotak makan siang. Awalnya kupikir untuk Jaemin. Tapi mengingat kemarin ada keributan besar antara dia dengan Renjun, aku langsung berpikir kalau bekal itu untukmu."

Jeno menggigit bibir bawahnya. Terlihat berpikir dan segera pergi setelah berpamitan dengan teman sekelas Haechan.

Matanya menelusuri setiap siswa yang ia lewati. Jeno hafal bagaimana postur tubuh Haechan. Sehingga ia mudah menemukannya hanya dengan melihatnya.

"Kak Jeno!"

Oh shit!

Jeno berbalik dan melihat Chenle berjalan ke arahnya seorang diri. Terlihat di tangannya ada dua kotak makan siang.

"Lele bawain makan siang. Makan siang kesukaan Kak Jeno, buatan Bibi Chai. Kakak kan paling suka masakan Bibi Chai."

Jeno hanya tersenyum tanpa menjawab perkataan Chenle.

"Makan di kelas Kak Jeno atau di taman belakang sekolah aja?" tanya Chenle yang masih tersenyum ke arah Jeno.

"Kak Jeno kenapa tidak jawab pertanyaan Lele? Kakak tidak mau makan sama Lele, ya?"

Oh shit! Kebiasaannya mulai lagi.

"Kita makan di taman belakang aja. Kakak udah lama tidak makan masakan buatan Bibi Chai."

Jeno mengembuskan napasnya pelan saat melihat Chenle kembali tersenyum. Ia dapat merasakan tangan Chenle mulai mengalungkan pada lengannya.

Selama Haechan tidak melihat, tidak apa-apa. Aku tidak ingin bertengkar dengan Haechan karena ini.

***

Jisung tersenyum saat melihat Renjun. Ia melangkah mendekat dan berjalan melewati Renjun dengan bersembunyi. Dan berbalik, mengikuti laki-laki kecil itu dari belakang.

"Hei! Siapa yang menutup mataku! Lepas."

Tangan Jisung dengan sempurna menutup kedua mata Renjun. Mengabaikan setiap siswa yang melewati dirinya dengan pandangan penuh tanya.

"Nana, ya? Jangan bercanda. Cepat lepas."

Jisung memutar kedua bola matanya malas. Ia mendekat ke telinga Renjun dan berbisik, "Halo Kak Renjun. Rindu Jisung, tidak?"

Renjun menegang saat mendengar suara itu. Cinta pertamanya, Park Jisung. Remaja yang lebih muda darinya dua tahun.

"Kenapa Kak Renjun waktu itu kabur? Memangnya Kakak tidak rindu sama Park Jisung, tetangga masa kecil Kakak yang tampan ini?"

Tangan Jisung sudah terlepas dari matanya. Namun, Renjun tidak membalikkan tubuhnya menghadap laki-laki itu.

Kalau ada Park Jisung, segeralah menghindar.

Perkataan Jaemin terlintas dipikirannya. Renjun yang siap untuk pergi, namun tangannya di tahan oleh Jisung dengan cepat.

"Kak Renjun kenapa selalu lari dari Jisung? Salah Jisung apa?"

Bukan kamu yang salah, Jisung. Hanya aku mengikuti perkataan semeku untuk menjauhimu. Bahaya kalau dia sampai tahu. Susah nenanginnya kalau udah merajuk.

AYO KITA BERTUKAR (00LINE NCT DREAM) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang