DUA BELAS

16.9K 2K 578
                                    

"Njun. Kau yakin tidak mau ikut denganku ke toko buku yang di mal?" tanya Jaemin meyakinkan.

Renjun hanya menggeleng. "Tidak Nana. Aku sangat mengantuk. Ini juga karena kau mengajakku bergadang semalam."

"Memangnya kau tidak tidur saat makan siang tadi? Aku cari di kelasmu tidak ada," tanya Jaemin.

Renjun melirik sekilas. "Aku tidur di perpustakaan. Iya. Di perpustakaan meja paling belakang biar tidak ketahuan sama Bu Hyuna."

Bohong. Jaemin mengangguk mengerti. "Berarti kau tidak makan siang?" tanya Jaemin lagi yang tangannya kini bersandar pada stir mobil untuk menopang pipinya.

"Aku sudah menitip Jihoon untuk membelikanku dua roti dan susu. Aku sedang tidak ingin makan-makanan berat ketika bangun tidur. Kau tahu itu kan, Nana?"

Bohong kedua. Jaemin mengangguk. "Kalau gitu, beristirahatlah. Tapi jangan lupa sebelum tidur kau makan dulu, ya, Njun. Nanti sebelum makan malam aku akan membangunkanmu."

Renjun tersenyum. "Terima kasih, Nana," katanya yang langsung mencium pipi kiri Jaemin.

Tangannya membuka pintu mobil Jaemin. "Titip salam untuk Junkyu, Heejin dan Jisung ya. Setelah mendapatkan perlengkapan tugas kelompok kalian, langsung pulang saja, Nana. Tidak perlu main ke mana-mana."

Jaemin mengangguk. "Kalau gitu aku langsung jalan dulu. Mereka pasti juga sudah sampai di sana."

"Hati-hati, Nana." Renjun melambaikan tangannya sebelum Jaemin menjalankan mobilnya dan meninggalkan rumahnya.

Langkahnya membawa Renjun masuk ke dalam rumah. Matanya menyipit saat melihat sepasang sepatu berada di rumahnya. "Siapa yang sedang bertamu?"

"Renjun, sudah pulang?" tanya Nyonya Huang yang melihat anaknya sudah di rumah.

"Kalau Renjun belum pulang mana mungkin sudah ada di depan Mama," balas Renjun malas.

"Siapa yang sedang bertamu, Ma?" tanya Renjun langsung tanpa menunggu balasan Nyonya Huang akan perkataannya tadi.

"Jisung. Dia baru saja tiba lima menit lalu kalau Mama tidak salah," jawab Nyonya Huang.

"Kau bisa membawa Jisung jalan-jalan? Dia terlihat bosan karena Mamanya menyuruhnya ke sini saat pulang sekolah," lanjutnya lagi meminta tolong kepada anaknya.

"Bibi Park ke mana memangnya?" tanya Renjun.

"Ada di dalam. Tapi kau tahukan kalau perbincangan wanita dewasa yang sudah lama tidak bertemu itu sangat lama. Mama tidak ingin membuat Jisung bosan menunggu. Karena itu ajak Jisung jalan-jalan, nanti Mama kasih uang jajan tambahan untuk kalian berdua."

Mata Renjun berbinar saat mendengar uang jajan tambahan. Ngantuknya langsung hilang seketika dan mengangguk dengan cepat. "Park Jisung! Ayo kita ke mal!" teriak Renjun yang sudah berjalan masuk.

***

Haechan memandang malas Jeno dan Chenle bergantian. Tangannya sejak tadi hanya mengaduk asal makanan yang berada di depannya.

"Kak Jeno. Lele mau coba daging punya Kakak," pinta Chenle yang sudah membuka mulutnya.

Kau suapi dia. Lihat saja apa yang terjadi. Haechan menatap tajam ke arah Jeno yang mengangguk dan mengambil satu potong daging. Tatapan Haechan semakin tajam saat melihat tangan Jeno bergerak untuk menyuapi pemuda yang lebih muda darinya itu.

Tangan Haechan dengan kasar mengambil satu potongan daging miliknya. Dan memakannya dengan kasar, dengan kedua sorot mata yang masih menatap tajam ke arah Jeno. Seakan bila ia punya kekuatan super, matanya itu akan mengeluarkan laser dan langsung mengenai Jeno secara telak.

AYO KITA BERTUKAR (00LINE NCT DREAM) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang