ENAM BELAS (FIN)

22.1K 2K 232
                                    

Haechan tersenyum melihat Jaemin dan Renjun kembali seperti dulu. Terdengar candaan keduanya yang memasuki gendang telinganya, seakan candaan keduanya membuat dirinya ikut bahagia.

Dua hari berlalu sejak Jeno datang ke rumahnya dan ia akhirnya memutuskan mengakhiri hubungannya. Tidak memperdulikan Jeno yang hanya berdiri diam saat paginya. Ya. Haechan memintanya pulang saat itu juga. Ia tidak mengusir, hanya saja bukankah orang asing dilarang masuk ke dalam rumahnya? Baginya, Jeno adalah orang asing dalam hidupnya saat ini.

Haechan berbalik. Senyum yang terukir di wajahnya luntur saat melihat seseorang yang dihindarinya berada di belakangnya. Tidak lupa senyum yang tecetak jelas dan membuat kedua matanya membentuk sebuah bulan sabit kembar. Haechan berdecih.

Satu dua langkah kakinya melewati Jeno yang berdiri di depannya. Namun, tangannya di tahan oleh mantan kekasihnya. "Mau apa lagi, Tuan Lee Jeno? Kurasa urusan kita telah selesai."

"Kau yang memutuskan seorang diri, Haechan. Aku tidak menganggap hubungan kita selesai," balas Jeno.

Haechan memutar kedua bola matanya malas."Benarkah? Kalau begitu, kau anggap saja hubungan kita ini tidak pernah berakhir. Dan aku pastinya telah mengakhiri hubungan berat sebelah ini."

"Sekarang. Lepaskan aku!" Haechan berkata dengan menaikan suaranya. Tidak memperdulikan kondisinya yang mulai menjadi pusat perhatian.

"Haechan."

"Aku tidak tahu. Bagaimana bisa Kak Mark memintamu menjagaku di akhir hidupnya dulu? Nyatanya kau tidak akan bisa! Kau hanya teringat dengan mantan kekasihmu, Lee Jeno."

Jeno tertegun. Kata-kata Mark seakan kembali teringat di dalam pikiranya.

"Bukankah aku benar, Tuan Lee Jeno?" Haechan bertanya sekali lagi dan dengan paksa ia melepas paksa tangan Jeno pada pergelangan tangannya.

"Dan sekarang. Biarkan aku pergi dengan tenang. Kau bisa kembali ke mantan kekasihmu yang kemarin, bukan?"

***

"Nana," panggil Renjun.

"Kenapa, Njun?"

Renjun memeras tangannya sendiri. "Apa aku bisa berbaikan dengan Haechan?"

"Tentu. Kenapa tidak?" tanya Jaemin yang dijawab anggukan kepala oleh Renjun.

"Akan aku temani kau bertemu dengan Donghyuck."

"Kalaupun aku tidak bisa berbaikan dengannya, setidaknya aku harus meminta maaf karena kebodohanku."

Jaemin mengusap rambut Renjun pelan. "Kau banyak dosa kepada Donghyuck."

"Iya aku tahu."

***

Haechan hanya duduk diam di kelasnya seorang diri dengan kotak makan siang sudah dibukanya. Tangannya hanya sibuk mengaduk-aduk bekal makan siangnya. Tidak ada niatan sama sekali untuk dirinya memakan bekal makan siangnya.

"Haechan."

Atensi Haechan teralihkan pada sosok Renjun yang berdiri tidak jauh dari posisinya. Di belakangnya Jaemin berdiri di depan kelas, dan tersenyum kepadanya.

"Haechan."

Haechan masih diam. Renjun adalah orang kedua yang sebenarnya ia hindari. Hatinya masih sakit saat mendengar kata-kata kasar yang ditujukan oleh sahabatnya untuknya.

"Haechan."

Kedua netra Haechan menangkap Renjun yang semakin mendekat. Tapi langkah sahabatnya terhenti beberapa langkah dari jaraknya saat ini. Renjun membungkuk dan Haechan dapat melihat itu.

AYO KITA BERTUKAR (00LINE NCT DREAM) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang