EMPAT BELAS

17.5K 2K 200
                                    


Renjun berjalan dengan tidak tenang dan membuat Junkyu, Heejin dan Hyunjin lelah melihatnya. Sejak bertemu tadi, mereka bertiga sama sekali tidak mengerti dengan Renjun yang tiba-tiba saja menghampiri mereka di toko buku dan menanyakan soal keberadaan Jaemin. Jaemin memang memberitahu mereka untuk pulang sebentar dan kembali. Sehingga ketiganya mau tidak mau menunggu kedatangannya di lobi mal.

"Kau ada apa sebenarnya dengan Jaemin?" tanya Heejin.

"Biasa masalah dalam hubungan," jawab Renjun dengan senyumnya. Tetapi senyum itu hanya bertahan sebentar dan kembali terlihat cemas. Heejin tidak bodoh untuk mengerti arti senyuman yang diberikan oleh Renjun. Ya, sebuah senyum palsu.

"Sepertinya hubungan kalian sedang berada di ujung tanduk, ya?" Heejin kembali bertanya dan membuat Renjun berhenti.

"Tidak!" Renjun berkata dengan cepat.

Heejin hanya mengangguk. "Semoga masalah kalian berdua cepat selesai, ya. Aku tidak ingin kalian putus begitu saja. Aku salah satu dari pendukung hubungan kalian! Jaemin Renjun!"

Renjun tersenyum. Ia sama sekali tidak menyangka bila Heejin yang dulu adalah saingannya untuk mendapatkan Jaemin kini mendukungnya. Renjun jadi teringat bagaimana dirinya bersaing seperti orang bodoh dengan Heejin dan yang lainnya.

Aku jadi teringat dulu sampai membuatkan bekal makan siang untuk Jaemin. Dengan harapan bisa menarik perhatiannya. Renjun menahan tawanya mengingat kejadian dulu. Kenapa bisa-bisanya aku sekarang seperti ini? Bodoh sekali kau, Huang Renjun.

"Kau membuat kami menunggu terlalu lama, Jaemin."

Renjun mengangkat kepalanya saat Junkyu menyebutkan nama Jaemin. Netranya menangkap Jaemin yang berlari ke arah mereka. Renjun melangkah mendekat dan memegang baju seragam Jaemin.

"Nana," panggil Renjun. Namun, Jaemin hanya melihat sekilas dan mengabaikannya.

"Ini aja yang kalian beli? Langsung ke mobil. Hari sudah mulai gelap."

Jaemin mengambil beberapa kantung yang di bawah Heejin dan kembali berjalan. Mengabaikan Renjun yang masih berada di belakangnya. Ya. Tangan Renjun masih mememgang seragamnya. Dan Jaemin benar-benar mengabaikan sosok mungil itu.

"Nana." Renjun kembali memanggil Jaemin. Tetapi, kekasihnya masih saja diam tanpa berbicara.

Junkyu dan Hyunjin yang berada di belakang mereka berdua hanya menggelengkan kepalanya. Mereka tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan pasangan itu. Seingat mereka, keduanya masih baik-baik saja hingga pulang sekolah. Apakah terjadi sesuatu saat mereka pulang tadi? pikir keduanya.

Sedangkan Heejin, ia hanya dapat memandang sendu pasangan di depannya. Terlihat sekali saat Jaemin melihat Renjun tadi hanya melihat sekilas dan langsung mengabaikan Renjun.

"Nana."

"Na—"

"Kau berisik sekali, Huang Renjun. Bisa diam tidak!"

Renjun diam. Tangannya masih memegang seragam Jaemin. Langkahnya berusaha menyamakan langkah Jaemin yang lebih besar. Renjun sedikit berlari saat berjalan bersama dengan Jaemin saat ini.

"Heejin. Nanti kau duduk di depan."

Heejin menatap tajam ke arah Jaemin. Dan Renjun hanya bisa memandang sendu punggung kekasihnya itu saat mendengar perkataan Jaemin.

"Kau perempuan di sini sendiri. Mana mungkin aku membiarkanmu duduk di antara kedua laki-laki itu."

"Tapi, Renjun bagaimana?"

AYO KITA BERTUKAR (00LINE NCT DREAM) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang