8 (II) - ABDI BOGOH KA ANJEUN

299 52 43
                                    

"Kau tidak sendiri..." -Jjk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam hari, di sekolah.

"Yak, kalau kau benar-benar ingin melakukan ini, lakukan sendiri saja," -Jjk.

Jungkook menyesali keputusannya untuk tidak meninggalkan Yn sendirian. Gadis ini gila, menuduh Pak Guru Han adalah dalang dari ini semua, lalu memaksanya untuk menyelinap masuk ke sekolah pada malam hari di hari yang sama.

"Yak, kalau kau benar-benar ingin melakukan ini, lakukan sendiri saja," Decak lidah Jungkook terdengar nyaring.

"Diam, Jungkook, kau berisik," Yn berbisik keras.

Alis kanan Jungkook naik. Dia baru satu kali berbicara selama masuk area sekolah.

Yn begitu bersemangat sekaligus awas dalam tiap langkahnya, Yn pun telah hapal dimana letak CCTV dan sudut buta dari CCTV di tiap lantai yang mereka lalui.

"Yak, Jeon Jungkook, ada kamera di sini!" Yn berbisik. Jungkook tak mengindahkan, ia terus berjalan santai di tengah koridor yang kosong.

Jungkook menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Jungkook dan Yn sudah mengenakan hoodie hitam, topi, dan masker. Walaupun terlihat di CCTV pun tidak akan dikenali, dan Yn Jungkook adalah murid teladan yang tidak akan dicurigai. Ah, Jungkook lupa...Yn bukan lagi murid teladan.

Sampai di ruang guru yang terkunci. Yn mengeluarkan sebuah kawat dari sakunya lalu membuka pintu dengan mudah. Jungkook tidak percaya akan apa yang ia lihat. Sepertinya Ketua Osis harus mengusulkan perbaikan sistem keamanan sekolah.

"Yn, kau kriminal,"

"Dan kau sedang membantu seorang kriminal. Ayo masuk, anggap rumah sendiri," bisik Yn.

Yn langsung mengarah ke meja Pak Guru Han, berkas yang Pak Guru Han simpan di laci sebelah kanan. Sebuah lembar pernyataan dari rumah sakit, bahwa Pak Guru Han positif menggunakan narkotika. Yn menemukannya.

"Apa itu?" Tanya Jungkook memperhatikan.

Yn mendongak. "Semua yang diperlukan,"

Jungkook dan Yn berjongkok di balik meja berhadapan bagai anak kecil bermain tanah. Jungkook mengamati Yn yang sedang memotret kertas itu dengan kamera handphone. Wajah Jungkook sangat serius tapi jatuhnya malah seperti bocah.

"Kenapa kau begitu yakin Yoongi seonbae tidak b-"
Yn membekap mulut Jungkook karena sinar sebuah senter memasuki ruangan. Bapak satpam yang sedang berjaga datang dan memeriksa bawah meja, tidak menemukan seorangpun disana lalu keluar dari ruangan.

Kedua orang itu telah berada dalam lemari usang di sudut belakang ruangan, bersembunyi dari satpam. Setelah Yn rasa aman, gadis itu menarik masker ke bawah dagu.

"Dengarkan aku, Yoongi seonbae itu punya kondisi keuangan yang tidak jauh berbeda denganku. Daripada membeli 'obat' yang segitu mahalnya, orang seperti kami lebih memilih beli makanan atau membayar keperluan sekolah." Yn mulai menjelaskan sambil berbisik.

Jungkook menyimak karena ia tidak tahu apa-apa soal senior itu.

"Dan juga, aku yakin Pak Guru Han pasti sudah membayar polisi untuk menangkap Yoongi. Jika benar di sekolah ini ditemukan narkoba, pasti seluruh murid akan mengikuti tes untuk mengetahui siapa saja yang telah memakai narkoba, bukan malah menangkap tersangka tanpa bukti yang jelas."

"Buat apa Han Ssaem menjebak Yoongi?"

"Untuk menghapus jejak, memindahkan lampu sorot ke orang lain dengan cara mengkambing hitamkan Yoongi,"

Wajah Jungkook berubah, ia sedikit tersadar. Yn menunjukkan kertas yang menjadi tujuannya menyelinap ke sekolah seperti maling.

"Sementara... ini, surat ini keluar satu bulan yang lalu. Naah... Lama narkoba berdiam diri di tubuh seseorang biasanya enam bulan, kan? Berarti Hak Jin Rak baru-baru ini mengenakan narkoba, ini adalah bukti nyata yang bisa membersihkan nama Yoongi oppa-"

Jungkook yang sedang membaca kertas itu menatap Yn seketika.

"Maksudku Yoongi seonbae," Yn membenarkan panggilannya untuk Yoongi tanpa alasan. Jungkook tidak bersuara apa-apa setelah itu, membuat Yn tersadar dia berdiri di jarak 'berbahaya' dengan Jungkook. Yn berdehem.

"Yak, sepertinya Bapak satpam sudah pergi, ayo keluar,"

Tapi Jungkook menahan Yn di tempatnya.
Yn bisa merasakan tangan Jungkook yang bersandar di papan kayu di balik tubuhnya.

Dan Jungkook bisa merasakan kegugupan yang menjalar di sekitar Yn, seperti binatang buas yang mendeteksi rasa takut mangsanya.

Jungkook melepas masker hitamnya. "Naekkeo haja," (Be mine)

Yn terpaku.

"Naega neol saranghae," (abdi bogoh ka anjeun) bisik Jungkook mengikis jarak, memiringkan kepalanya lalu...








TBC



HEHEHEHEHEHEEEHEHHEHEHHEHEEHHEHEHEH

BE MINE.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang