10 (II) - YOONGI'S HUG

293 44 48
                                    


HAPPY READING KEKAWAN!♡♡♡ PARTNYA SEKARANG PENDEKPENDEK KOO♡♡

.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

"Yn-ah!...Min Yoongi seonbae akan pindah sekolah ke luar negeri!"

Serta merta Yn panik. Dia bersikeras supaya Yeonjun dan Yerim membiarkan dia pergi ke sekolah saat ini juga. Dengan menumpang motor Yeonjun, Yn pulang, berganti pakaian dan langsung pergi ke sekolah.

Kedua tungkainya buru-buru dalam mengambil langkah lebar. Melawan arus hilir mudik para siswa yang menuju gerbang sekolah. Jam pulang. Biasanya Yoongi akan berada di...

Rooftop. Benar ada Yoongi disana. Yoongi tidak menoleh, seakan sudah meramal kedatangan Yn.

"Kau benar-benar datang," Yoongi membuka mulut ketika melihat Yn berdiri di depannya dengan nafas tak teratur.

"Wah, jadi ini... Min Yoongi, si orang kaya,"
Singgung Yn memicingkan bola matanya.

Sebenarnya ia sangat cemas tidak sempat berpamitan dengan Yoongi, namun ia juga sedikit kecewa akibat kebohongan Yoongi.

Yoongi melempar pandangan ke depan.

"Yak... nongdamiya*. Aku tahu kau tidak menggunakan kekayaan itu untuk berfoya-foya. Kau pekerja keras dan tidak mendapatkan segala yang kau inginkan dengan mudah, imejmu tidak berubah dimataku," (*bercanda)

Rasanya kehidupannya baru saja diterawang oleh Yn, membuat Yoongi tertawa. Menertawai hidupnya sendiri.

"Bagaimana lukamu?" Tanya Yoongi.

"Sudah jauh lebih baik,"

"Kau memang gila Yn, Sudah kubilang jangan mencemaskan aku," Alis Yoongi bertaut dan bibirnya maju menyerupai bebek. Sebal karena permasalahan ini berimbas pada Yn juga.

"Karena kata-kata mereka begitu menyakitkan. Kau tidak seperti itu tapi kau menerima semua hukumannya, sungguh tidak adil,"

"Kau memang bodoh, berkorban untukku padahal aku bisa dengan gampang melaluinya,"

"Kau yang jahat karena telah berbohong-"

"Aku menyukai kebodohanmu itu,"

"...Kau lebih bodoh. Dengan semua kekayaanmu, kau malah kerja paruh waktu, jadi supir panggilan... tapi kurasa kau melakukan itu untuk suatu alasan, benar kan?"

Yn tetap punya simpanan celotehan untuk perkataan Yoongi. Yoongi lah yang tidak tahu harus berkata apa sekarang.

"Kau ingin pindah kemana?"

"Australia, sekolah bisnisku menunggu disana," Jawab Yoongi tanpa jeda.

"Sampai kapan?"

"Entahlah, kau mau menungguku?"

Yn menggeleng. "Kapan kau pergi?"

"Sekarang,"

Setelah menghela nafas panjang, Yoongi mendekat dan menjatuhkan kepalanya di bahu kanan Yn.

"Terima kasih, Yn,"

"Kita tidak bisa bertemu lagi ya?" Tanya Yn yang menyadari gelagat aneh pria di hadapannya.

"..." Diamnya Yoongi merupakan sebuah jawaban bagi Yn. 'Yn tidak akan bertemu dengan Yoongi lagi'.

"Gagi sirheo," (aku tidak mau pergi) Yoongi berujar dengan suara seraknya.

Yn berinisiatif mengalungkan lengannya di leher Yoongi. Toh, ini pertama dan terakhir bagi mereka. Yn ingin menguatkan Yoongi. Karena pria yang biasanya bad ass itu sekarang nampak begitu rapuh.

Yoongi adalah orang yang tertutup. Tak pernah mengeluhkan masalah yang ia punya. Maka dari itu, Yn rasa tidak sopan kalau Yn bertanya apa akar masalah dari kekalutan yang tercermin di wajah Yoongi.

Tetapi intuisi Yn mengatakan bahwa pria itu sedang melewati masa-masa sulit. Tidak ada salahnya jika ia bertindak sebagai teman yang baik, iya kan?

"Yoongi-ya-- ani, seonbae..." (=bukan/tidak)

"...Aku tidak yakin apa ini bisa menghiburmu atau tidak, karena aku bahkan tidak tahu apa yang telah kau lalui..."

"...Tapi... setahuku, obat itu pahit. Habiskan saja cepat-cepat, jangan diemut terus agar kau segera sembuh..."

"...Jangan malah terus mencari 'permen' yang manisnya sementara. Seonbae tidak akan pernah 'sembuh' kalau cuma menghindar..."

"...Jadi kau harus tetap pergi untuk menghadapinya."

Hening... Tak ada sahutan dari lelaki bersurai hitam tersebut. Yoongi tak bergeming dari posisinya. Begitu pula Yn yang setia memeluk Yoongi.

"Algettjyo?" (=mengerti, kan?)

"..." Yoongi tak menjawab.

"Seonbae..."

"Hm,"

"Dimanapun kau berada, aku harap kau bahagia,"

"Tapi aku sangat bahagia disini bersamamu,"

"...Kan sudah aku katakan kau harus minum obat daripada makan permen,"

"Untukku kau lah obatnya,"

Untuk kali pertama Yn tak mampu menyambung obrolan. Empati Yn naik dua kali lipat. Seolah bisa merasakan pedih sayatan luka seorang Yoongi. Matanya berlinang.

Mereka masih di posisi yang sama sejak tadi.

"Yoongi-ya..."

"Gagi sirheo..." (Tidak mau pergi)

"... Seonbae--"

Dua lengan Yoongi bergerak menarik pinggang Yn rapat dan memeluknya posesif.

"...Aku lebih suka 'Yoongi-ya',"

Setelah mengaku dia lebih senang dipanggil tanpa sebutan senior, Yoongi menyembunyikan sebagian wajahnya di ceruk leher Yn. Menghirup aroma gadis itu, dan tak sengaja menyimpannya sebagai kenangan.







KLONTANG!










TBC

DUA PART LAGI KELARR KEKAWANN HEHEHE, LOP.

BE MINE.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang