9 (II) - KELAM MALAM

271 45 27
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yn tersadar dari bius karena suara sobekan kertas. Hal pertama yang Yn sadari adalah interior mobil dan bau alkohol yang sangat kuat. Dunia terasa berputar. Dengan kepala pusing, mencoba memahami apa yang sedang terjadi dan dimana ini. Yn menemukan kedua tangannya saat ini terikat kuat.

"Hidupku yang menyedihkan, mau senang sedikit tidak bisa, selalu terlilit hutang dan hutang. Huhuhuhu,"

Pak Guru Han mulai meracau. Bapak itu sedang merobek-robek kertas bukti Pak Guru Han positif narkoba sebulan lalu menjadi potongan kecil lalu melemparnya ke luar jendela, kertas itu pun tertiup angin bertebaran dimana-mana.

Kesadaran Yn terpusat. Ia jadi ketakutan tapi tetap berusaha melepaskan simpul di tangannya juga membuka pintu mobil, namun tidak bekerja.

"Hidup seperti kotoran! TIDAK ADA YANG PAHAM SULITNYA JADI AKU! Aku hanya ingin melupakan kesedihanku dengan sedikit 'obat'. Tapi malah berakhir seperti orang jahat dimata orang. Hidupku akan jadi berantakan jika aku ketahuan memakai narkoba, cobalah pahami itu, haksaeng," (murid)

"LALU BAGAIMANA YOONGI? KAU MENGHANCURKAN HIDUPNYA! KAU PSIKOPAT!"

"Bajingan gila yang tidak tahu apa-apa soal kehidupan, kehidupan sulit seperti aku, yang hidup dari gaji bulanan yang tidak seberapa, dia hidup enak dari bibinya yang kaya raya."
"Bocah manja seperti kalian memang harus diberi pelajaran hidup! TIDAK TAHU SUSAHNYA ORANG DEWASA HANYA TAHU MENGHABISKAN UANG!"

Yn mendidih, tubuhnya bergetar karena amarah yang menggila dalam dirinya.

"CUIH!" Yn meludah tepat di wajah Pak Guru Han.

Pak Guru Han menyeka wajahnya nya tengan tangan kanannya "JALANG KECIL SIALAN!"

Bugh!

Yn membenturkan kepalanya ke hidung Pak Guru Han. Lelaki itu mengumpat kesakitan sambil menyeka darah segar yang mengalir di bawah hidungnya. Yn bertindak cepat. Mencari kesempatan untuk memutar kunci mobil di dekat kemudi lalu keluar.

"TOLONG! TOLONG!" Yn membawa dirinya berlari di tengah jalan dengan tangan terikat.

Jalanan begitu gelap dan hening. Hanya hamparan aspal panjang berliku, pembatas jalan, dan penerangan yang redup. Batu yang ada di tengah jalan pun nyaris tak memiliki bayangan.

Yn tersandung batu itu dan tubuhnya menggesek aspal. Serat sobekan kain terlihat jelas dari celana jeans dan jaket yang Yn kenakan. Bahkan menampakkan kulit yang lecet berdarah-darah. Meski begitu, tidak ada pilihan selain bangkit dan lanjut berlari.

Pak Guru Han mengikutinya sambil tertawa.

"TOLOOONG! HIKS..." Yn tak mengurungkan instingnya untuk bertahan hidup. Ia bangkit dengan segera. Memaksa tungkainya berlari kencang.

Kali ketiga ia tersandung, Yn tersungkur. Tidak bisa berdiri. Kakinya terkilir dari awal. Yn tidak lagi tahan dengan rasa sakitnya. Bersamaan dengan itu, pedih dan panas di telapak tangan, bahu, sikut, dan lututnya baru terasa.

"HIKS... HIKS... TOLONG AKU! TOLOONGG! AAAAAAAAA!!! TOLOOONG!!!"

Jeritan putus asa Yn menggema di sepanjang jalan. Mengharap kedatangan siapapun yang bisa menolong dirinya. Pandangan Yn mengabur karena air mata yang bertumpuk. Tetapi sosok Pak Han semakin jelas.

Tawa Pak Han melantang, menghancurkan sisa keberanian yang Yn miliki. Lelaki itu cukup dekat sampai Yn dapat melihat wajah bengis itu di bawah remang cahaya lampu.

"Ahahahahaha! DASAR GADIS BODOH!"

TIDAK! TIDAK BISA SEPERTI INI! NASIB YN ADA DI TANGANNYA SENDIRI! IA TAK BOLEH MENYERAH!

Yn menghirup udara sebanyak yang ia bisa. Menjernihkan pikiran mengumpulkan nyali dan sisa tenaga. Yn melirik kaki Pak Han. Gadis itu menyusun rencana dan membayangkan bagaimana rencana itu berjalan.

Pertama sandung kakinya. Saat kepalanya terbentur ia akan bingung sesaat karena dia sedang mabuk. Manfaat kan itu untuk menginjak alat vitalnya. Tendang samping kepalanya dengan keras seperti menendang bola sepak. Telinganya akan berdenging. Dia linglung. Tendang terus lalu lari ke mobil tadi. Nyalakan mesin lalu pergi dari ini.

Ayo Yn kau pasti bisa...

CIIIT!!! Bruak!

Siluet Pak Han dari kejahuan tergantikan oleh mobil panjang yang menabrak lelaki itu hingga terlempar dan terlentang sekarat di tepi aspal.

Seseorang dengan mobil telah menabrak Pak Han. Yn tercengang. Orang itu turun, dengan rambut hitam dan pakaian necisnya, ia tampak rapi dan berkelas dengan setelan jas serta jam tangan rolexnya. Sang pemilik limosin. Min Yoongi.

 Min Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















TBC

JANGAN LUPA VOMENT BILA BERKENAN. LOP♡.

BE MINE.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang