Siang ini gue lagi ada di sebuah kafe. Gue ada janji mau ketemu sama seseorang. Baru buka pintu cafe gue bisa lihat orang yang mau gue temuin udah duduk di salah satu meja kafe. Fix gue telat.
Gue masuk dengan hati gak karuan. Takut dia makin nekat sama ancemannya beberapa hari ini.
"Maaf telat."
"Tadinya gue mau marah Kak, tapi karena lo cantik banget hari ini gue batalin deh. Jadi apa kabar Kakak cantik," katanya sambil deketin mukanya ke gue.
"Gausah basa-basi langsung to the point aja. Sebenernya mau kamu tuh apasih?" tanya gue ke laki-laki yang ada didepan gue.
"Pake tanya lagi. Ya aku maunya kamu lah kak. Udah itu aja." jawab dia santai.
"Minhee. Sekarang aku ini istri Kakak kamu. Tolong jangan kaya gini," kata gue.
"Kaya gini gimana sih Kak? Gue cuma mau ambil balik milik gue. Udah itu aja." jawab dia.
"Minhee, gue bukan barang. Inget, lo punya Yujin sekarang. Jangan hancurin pertunangan lo sama dia," kata gue.
"Gausah bahas dia. Gue gak cinta sama dia. Gue cuma cinta sama lo Kak." jawab dia.
"Minhee please stop it! Lo gak boleh kayak gini. Lo boleh minta apapun tapi jangan sakitin Jungmo." pinta gue.
"Yaudah sih, pilihannya cuma dua. Tinggalin Bang Jungmo atau ya opsi terakhir aku bakal hancurin karir Bang Jungmo dan bikin rumah tangga kalian gak bakal harmonis," kata dia.
"Minhee, jangan gini. Jungmo abang kandung lo."
"Gue gak perduli. Dia yang rebut lo dari gue."
Orang yang ngajakin gue ketemuan itu Minhee, dulu gue sama dia pernah pacaran hampir lima tahun tapi kita putus karena dia di jodohin sama Yujin. Disaat yang sama Jungmo, yang gak lain abang kandung Minhee lah yang nyembuhin gue dari patah hatinya gue.
Dulu juga pas tau akhirnya gue nikah sama Jungmo, Minhee sempet marah dan gak terima. Tapi lambat laun akhirnya dia bisa terima kenyataan. Tapi udah satu minggu ini entah kenapa dia balik deketin gue lagi dia minta gue balik sama dia kalo enggak dia bakal ngelakuin hal buruk ke Jungmo.
"Jadi, gimana Ka? Semua pilihan ada di tangan lo. Hmm minyak wangi lo masih sama ya. Duh gue jadi makin kangen," kata Minhee yang tiba-tiba ada di belakang gue dia muterin gue ini bikin gue makin takut.
"Gue gak mau ninggalin Jungmo gue cin-"
Cup
Belum sempat nyelesaiin omongan tiba-tiba Minhee nyium bibir gue.
"ELFIRA! JADI GINI KELAKUAN KAMU DI BELAKANG SUAMI KAMU HA?"
Pekikan suara laki-laki yang gak asing buat gue berhasil bikin Minhee lepasin ciumannya ke gue. Badan gue gemeter pas tau itu Mas Jungmo. Matanya merah tangannya nunjukin kalo dia lagi marah banget.
"M-mas Jung-mo? Kamu kok ada di sini?" tanya gue takut.
"Gak penting gimana aku bisa ada di sini. Gak tau diri banget ya kamu. Bisa-bisanya kamu ciuman sama Minhee sementara aku kerja," katanya
"Mas, aku bisa jelasin. Ini gak kayak yang kamu liat," kata gue mulai nangis.
"Bang, Kak El yang maksa gue dateng kesini. Dia minta kita balikan dan kabur Bang," kata Minhee.
"Minhee! Jangan banget ya lo!" seru gue.
Gue kaget Minhee ngomong fakta yang sebaliknya tentang apa yang terjadi. Ini bisa bikin Mas Jungmo makin salah paham sama gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cravity as your
FanfictionCravity with lokal vibes yang bisa jadi apa aja di sini