#15. Aishiteru

207 29 0
                                    


Tap bintangnya dulu, yuk?


• 💛 •

Tok tok tok

"Yohan? makan dulu ya, sayang?"

Hening.

Membuat Jeonghan harus kembali menghela nafas. Diliriknya Minkyu dan Donghan disampingnya, dan ia menggeleng pelan. Seolah mengatakan 'masih sama.'

Tokk tokk tokk!

"Han? buka pintunya sekarang, atau gue dobrak?"

masih hening.

"Tante sama Minkyu ke kamar dulu ya? Donghan mau ngomong sama Yohan sebentar." ujar Donghan sambil tersenyum.

Jeonghan menatap penuh harap ke arah sahabat dari anaknya yang sudah ia anggap seperti anak kandung itu, "Semoga Yohan mau makan ya?"

Donghan hanya mengangguk. Kemudian Jeonghan dan Minkyu berjalan ke arah kamar masing-masing.

Sudah 2 hari ini Yohan mengurung diri di kamarnya. Tidak mau makan ataupun pergi kuliah. Untung saja Papanya ada urusan bisnis diluar kota, jadi tidak ada yang mengomelinya.

"Han? beneran nggak mau lo buka? kali ini gue nggak main-main loh, beneran bakal gue dob—

Ceklek

Bisa Donghan lihat, Yohan berjalan lemas untuk kembali meringkuk di kasurnya. Laki-laki bergigi kelinci itu juga menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Donghan berjalan pelan ke arah Jendela setelah menutup pintu. Dia hendak membuka tirai jendela, kalau saja Yohan tidak mengeluarkan suara.

"Jangan dibuka."

Donghan menatap nanar ke arah sahabatnya yang tengah berada di dalam selimut itu. Apa katanya? jangan dibuka? yang benar saja! Kamarnya ini sudah mirip ruang tahanan bawah tanah. Sama sekali tidak ada penerangan. Oleh karena itu, Donghan tetap membuka satu dari tiga tirai di kamar Yohan.

Hal itu sukses membuat Yohan terduduk di kasurnya.

"Gue bilang jangan dibuka! Lo budeg ya?!!!" pekiknya marah.

Donghan terdiam beberapa saat. Matanya sibuk menatap penampilan Yohan yang acak-acakan. Piyama bergambar beruang yang sedikit lusuh, rambut mencuat kemana-mana, dan.. mata yang sangat sembab.

Mata itu.. harusnya berbinar cerah.

Bibir itu.. harusnya tidak luka karena digigit saat menahan isak tangis.

Ya, seharusnya.

Donghan seketika terkejut saat melihat Yohan yang beranjak dari kasurnya dan memaksa ingin menutup tirai jendela. Sontak Donghan menghalangi dengan memegang erat kedua tangan Yohan.

"Apa-apaan sih lo?!! Lepas nggak?! LEPASIN GUE DONGHAN FAHREZA!"

"Lo yang apa-apaan hah?!! lo pikir dengan ngurung diri di kamar gelap kaya gini dan nggak makan sama sekali, bisa bikin keadaan jadi baik-baik aja?! IYA?!"

Tentang Rasa [YUYO] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang