#24. Happy 2gether [2/2] END

221 25 3
                                    

Hai hello annyeong!
tibalah kita di last chapter🥺
duh kangen banget ngetik ini :

Tap bintangnya dulu, yuk?

• 💛 •


Yohan menatap Minhee nyalang, yang tentunya juga dibalas tak kalah tajam oleh sahabatnya itu. Kesel Yohan tuh, lagi terhanyut moment kisseu-kisseu sama kak pacar, eh malah diganggu oleh setan sialan bernama Minhee itu. Ketegangan diantara keduanya membuat Yuvin, Yunseong, Junho dan Eunsang tidak tau harus memulai acara seru-seruan mereka darimana, sebab kunci acara camping ini kan dipelopori oleh yang sedang melempar kebencian lewat tatapan.

"Emm maaf sebelumnya, a-aku.. kebelet pipis—" sontak ucapan Eunsang yang bisa dibilang memecahkan suasana mencekam itu membuat Yuvin, Yunseong dan Junho bernafas lega. Mereka bertiga plus Minhee dan Yohan menatap Eunsang lekat.

"Eh, emm, anu.. aku mau ke toilet dulu ya?" lanjut Eunsang sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

Yohan menatap kasihan pada Eunsang, "Yaudah, kita tungguin sebelum naik ke atas. Udah tau toiletnya belum? kalo belum Junho bakal nganterin."

Langsung saja Junho memelototi Yohan, seakan berbicara 'bangsat, gue belum siap ngomong woy!'  ya tapi sia-sia saja, Yohan hanya pura-pura tak menatap sahabat malangnya itu. Justru ia tersenyum manis sambil meyakinkan Eunsang yang nampaknya ingin menolak, "Nggak papa, sekalian ngomong berdua. Udah capek gue tuh ngeliatin kalian udah kaya mayat hidup."

Eunsang menundukkan kepalanya sedih, sementara Junho menghela nafas lalu menarik tangan orang yang menolak cintanya itu dengan lembut untuk menuju toilet umum di kaki bukit. Ya, mereka akan camping di bukit kecil yang memang dikhususkan untuk berkemah. Semacam tempat sewa begitu. Jarak dari kaki bukit sampai puncak pun tak membutuhkan waktu lama dengan mendaki, anak kecil juga mampu.

"Ck, ini kita mau sampai kapan nungguin Eunsang sama Junho disini? keburu malem buat pasang tendanya."

Yohan menatap Minhee jengah, "Ngomel mulu lo."

"Heh, perlu kaca apa gimana? gue bawa nih."

Yunseong berdecak, "Udahan kenapa sih. Kalo menurut gue mending kita naik duluan buat pasang tenda sekalian siapin api unggun buat bakar-bakar." Katanya sambil memanggul tas berat berisikan tenda.

"Yohan sama Minhee bawa makanan-makanannya aja ya." Yuvin mengambil alih tas berisi tenda yang satunya dari tangan Yohan. "Kalian di tengah, Yunseong depan." tambahnya yang langsung mendapat persetujuan.

"Oke, biar gue WA Junho dulu, ngasih tau kalo kita naik duluan." ujar Minhee sambil mengetikkan beberapa pesan ke nomor WhatsApp Junho.

Lalu barulah keempat pemuda itu mulai berjalan naik ke atas bukit, karena memang bukit ini sengaja disediakan oleh pemerintah untuk tempat kemah umum, makanya dibuatlah tangga supaya memudahkan akses naik ke atas. Sesekali Yohan menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat Yuvin, pacarnya itu sangat santai membawa tas besar berisi Tenda yang ukurannya pun lebih besar dari tenda milik Yunseong. Biasalah, tenda yang dibawa Yuvin itu untuk para uke manis, tenda yang lebih luas dan istimewa pokoknya.

• 💛 •

Eunsang baru saja keluar dari Toilet umum dan langsung mendapati Junho tengah berdiri membelakanginya sambil memasukkan kedua tangan ke saku jaket yang laki-laki tampan itu pakai. Tiba-tiba saja Eunsang merasakan sesak yang amat terasa di bagian dadanya. Melihat bahu lebar Junho, punggung tegap orang yang dicintainya itu, dan rambut cokelatnya yang dibelai oleh angin, membuat Eunsang kembali merasakan kerinduan yang luar biasa menyesakkan. Hingga tanpa ia sadari, setetes air mata terjatuh membasahi pipi, namun dengan cepat Eunsang hapus saat Junho tiba-tiba membalikkan badan.

Tentang Rasa [YUYO] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang