#06. Awalnya

280 42 2
                                    


Tap bintangnya dulu, yuk?

• 💛 •

Seperti yang sudah kalian tau, nama gue Septano Yohan Ranendra. Biasa dipanggil Yohan, tapi bisa juga lo pada manggil pake nama depan gue; Septa or Septano.

Mungkin semenjak kalian baca cerita kehidupan gue lewat si Tata, nggak banyak yang harus gue jelasin lagi. Memangnya apa yang bisa gue kasih tau? toh kalian udah pasti menjuluki gue sebagai Makhluk paling Bucin-nya Syahdan Yuvin Putra Harfian, si kating yang punya senyuman aduhai syahdunya—berdasarkan apa yang Tata ceritain tentunya.

Eits, jangan salah paham dulu.
Gue menyukai dia, mencintai kating idaman sejuta umat itu, bahkan gue mikirin Syahdan Yuvin setiap hari. Gue jatuh terlalu dalam, dan itu semua bukan karena tampangnya doang. Of course gue juga nggak menampik kalau awalnya, gue tertarik sama dia karena pesonanya secara fisik.

Tapi kalian perlu tau, gue bukan orang yang gampang jatuh kepada seseorang hanya karena penampilan luarnya. Kalau gue mau, gue bisa kok kencan atau bahkan menjalin kisah kasih sama anak pejabat negara yang sudah pasti kaya dan punya wajah yang nggak kalah dari Leonardo Dicaprio.

Kenapa gue mau repot-repot nunggu Syahdan Yuvin dengan harapan; semoga dia bisa membalas perasaan gue, kalau memang gue cuma kepincut sama tampangnya? padahal juga gue sendiri tau, kemungkinan buat bisa sama dia itu cuma 5% dari 100%, Ah atau mungkin cuma 1%?

Nggak apa, gue belum mau menyerah.

Kenapa sih gue sampe segitunya untuk Syahdan Yuvin? Memangnya apa kelebihan dia yang bisa bikin gue jatuh sedalam-dalamnya?

Mungkin di benak kalian terlintas pertanyaan semacam itu, cuma kalian nggak mengutarakan aja. Padahal disini ada kolom khusus komentar, bisa kalian isi sama kritik atau saran dan masukan, juga bisa pertanyaan.

Gue, Septano Yohan Ranendra..

Mencintai si dia yang punya inisial nama SYPH bukan tanpa alasan.

• 💛 •

Dua tahun yang lalu; Masa Ospek Jurusan— fakultas MIPA.

"Plis lah Jun, lo beneran nggak kasihan sama gue ya?"

Yohan memasang puppy eyes sambil menatap Junho dengan penuh harap. Sementara yang ditatap menghela nafas pelan.

"Bukan gitu, Han. Sebenernya gue juga mau nolong elo. Tapi nggak bisa kali ini, gue juga dapet tugas dari Kakak pembimbing. Gue duluan ya, good luck Han!"

Junho berlalu begitu saja. Meninggalkan Yohan yang sedang meratapi nasib sial, karena harus mengangkat 15 buku dengan ketebalan 5cm, sendirian. Kating pembimbing kelompoknya memang kejam. Yohan tidak tau harus bagaimana lagi. Mau minta tolong ke teman satu kelompoknya, mereka juga punya tugas yang gak kalah menyebalkan.

"Jangan jatoh, jangan jatoh, jangan jatoh.."

Gumam Yohan sepanjang dia berjalan di koridor dengan tangan yang terasa akan kebas karena buku-buku sialan itu. Belum lagi tumpukan buku tersebut menghalangi penglihatannya.

Tentang Rasa [YUYO] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang