Happy reading!!
____
Lembaran-lembaran buku terbuka di hadapan gue yang tengah pusing.Rasanya bukan main ketika di kabarin uts dadakan. Jangan kan untuk persiapan, untuk membacanya aja belum sama sekali. Apalagi dosennya jarang masuk dan kita cuma di berikan tugas, tugas, dan tugas. Huft!
Sampe lupa. Perkenalkan, gue Clara Vania Dwihandini. Panggil aja Vania atau Nia, itu sama saja. Gue seorang mahasiswi jurusan hukum semester 5 disalah satu universitas ternama di Lampung.
"Astaghfirullah." keluh gue sambil terus membaca pasal demi pasal di dalam buku ini. Kalo otak bisa ngomong nih, rasanya dia nyerah pasti.
Terdengar bunyi notifikasi chat masuk dari hp yang ada di hadapan gue. Dengan spontan gue melihatnya, takut ada notifikasi dari Kosma lalu bilang gak jadi uts gitu kan. Auto nyanyi lagu senangnya dalam hati.
Si halu
Lo curang"Duh ni cowok kekeh amat." gerutu gue setelah baca chatnya, dia Akbar. Temen gue waktu ospek masuk ke kampus. Beruntungnya kami beda kelas karena gue B dan dia C.
Bukan enggak sengaja gue menyematkan username si halu itu, alasannya karena dia punya obsesi yang tinggi buat jadi pacar gue. Padahal gue sudah sering menolaknya secara mentah- mentah, tapi dia tetep teguh ingin beradu perang untuk memperjuangkan cintanya.
Si halu
Ko diread doang siVania
Curang kenapa dahSi halu
Mentang- mentang cakep trus seenaknya bikin anak orang sayang sembarangan. Kayak gue gini🤗"Mulai kan." cibir gue.
Gue hanya membaca chat terakhir dari Akbar, enggak ada niat sedikitpun untuk membalasnya.
Setelah menggeletakkan hp dengan kasar, gue mencoba untuk kembali fokus dengan pasal- pasal tadi. Sebenernya gue lagi berusaha ngapalin, tapi kenapa aneh ya? Mulut gue sudah komat-kamit tapi kok otak gue belum bekerja. Enggak ada satupun yang gue hafal.
Ting!
Gue terpejat spontan dan mengusap layar hpnya dengan lembut. Memeriksa dari mana asal chat itu.
Eh kampret! Gue kira dari grup
Si halu
Yah kok diread lagi si
Gak baper ya? yaudah besok gue coba lagiVania
Gue sibukG
ue membalasnya tanpa membuka aplikasi whatsApp. Kalo bisa balas lewat notifikasinya langsung kenapa harus ribet- ribet masuk ke aplikasinya, lagian ini juga gak penting- penting amat.
Si halu
Maaf mbakVania
Gue bukan mbak loSi halu
Trus maunya jadi apa? istri?Gue menggaruk kepala dengan frustasi. Kalau di hitung ini sudah kesekian kalinya dia mengungkit soal istri. Enggak cuma sekali, atau dua kali, tapi hampir setiap dia ngechat gue. Parah kan.
Kadang gue heran dengan otak gue sendiri, kenapa ingatan gue bisa kuat soal cinta tapi soal materi gue idiot.
Bisa teringat jelas ketika dia ngasih gue 2 pilihan, mau jadi pacarnya atau langsung jadi istrinya?. Sebagai gadis yang bertampang polos waktu itu, gue hanya tersipu malu. Malu- malu tapi enggak mau.
![](https://img.wattpad.com/cover/223481158-288-k98316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mas Dosen
ChickLit(follow dulu yuk sebelum baca ceritanya) Gue menelfon dosen yang dari tadi gak kunjung balik. Demi apa? Keajaiban di belahan dunia mana nih, kok tiba-tiba dia mau ngangkat telfon. "Saya ada jam pak" "Yasudah jangan dipersulit, bawa pulang aja, kore...