12. Cemburu?

1.5K 101 182
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar biar semangat up!

Btw ini pak Harun ngapain sih di balkon, apa jangan-jangan dia yang manggilin gue pas itu🙄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw ini pak Harun ngapain sih di balkon, apa jangan-jangan dia yang manggilin gue pas itu🙄

Bagi yang mau jerit-jerit ku persilakan, gak ada yang ngelarang

Happy reading

_________

Sebelum pulang gue merasakan hal yang sangat aneh, sosok pak Harun yang gue kenal dingin dan irit bicara justru sekarang berbanding terbalik, dia sedikit ramah dan juga sedikit hangat, ingat hanya sedikit saja tidak perlu di lebih-lebihkan. Tapi kenapa sedikitnya dia bisa membuatku melayang menembus kayangan, apa itu efek dari sup jagung buatan gue? Mana mungkin sih, sup yang rasanya tidak seberapa itu bisa membuat orang berubah.

Selepas makan kita melanjutkan sesi koreksinya, walaupun sempat tertunda beberapa kali karena pak Harun harus menerima telpon dari orang yang sama. Entah lah gue juga gak tau siapa orang itu, pak Harun hanya menyematinya dengan username R2.

Pak Harun mengusirku pulang setelah dia menyajikanku dengan  tingkahnya yang belum pernah ku lihat sebelumnya. Bohong kalau gue tidak syok, sifatnya berbeda 180° menjadi dingin dan pemarah dari sebelumnya yang sudah mencoba menjadi lebih hangat.

Sangking penasarannya, sebelum di antar keluar dari apartemen gue masih sempatnya memberanikan diri  menanyakan siapa itu R2, tapi pak Harun hanya diam seolah tidak mendengar apapun. Itu semakin memancing jiwaku memberontak ingin tau, hebat sekali sosok R2 bisa membuat pak Harun mengumpat kasar bahkan sampai melemparkan ponselnya ke lantai.

Teka-teki ini semakin rumit ketika pak Harun menerima telpon lagi saat ingin mengantarku keluar. Kali ini gue tidak bisa melihatnya karena pak Harun sengaja menutupi layar hp dengan tangannya. Pak harun menjauh dariku lalu mengangkatnya. Singkat saja, setelahnya dia menyuruhku untuk menunggunya di depan pintu lift, sementara pak Harun balik ke apartemen. Tak selang lama dia kembali dengan penampilan yang cukup membuatku kaget, celana training dan kaos hitamnya kini berubah menjadi kemeja putih lengkap dengan jas yang sudah bertengger di lengannya. Dia terlihat terburu-buru setelah menerima telpon terakhir tadi.

Mau di hilangkan dari pikiran tidak bisa, justru semakin menjadi di dalam otakku. Yang gue takutkan sekarang hanya keadaan pak Harun, apa saat ini dia baik-baik saja?.

Bagaimana bisa seorang Vania memecahkan teka-teki ini, sangat jelas kalau gue butuh partner berfikir untuknya, mana mampu otak gue di ajak bekerja keras begini. Hah sudahlah, lagi pula siapa gue yang harus repot memikirkan sesuatu yang gak penting, menambah beban pikiran saja. Syukur-syukur kalau berhasil ketemu jawabannya. Kalau tidak? RSJ  siap menjemputku kapan saja.

_________

Sekarang gue tengah menonton tv sembari memeluk setoples penuh keripik kentang. Niatnya ingin bersantai tapi tidak jadi karena pengacau itu sedang berjalan ke arahku. Dia caki, kalian masih ingat kan siapa caki. Kucing tidak tau diri itu pulang beberapa hari yang lalu dengan keadaan terkuras lemas di depan gerbang, beruntung tidak mati.

Dear Mas DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang