10. Mau Main

2.1K 328 20
                                    

Akhirnya hari Jumat sudah berakhir, gue mulai membereskan pekerjaan sambil bersenandung, besok weekend gaes! hari yang paling gue tunggu-tunggu, rebahan time!

Tadi pas Briefing, tumben banget ga ada Dokter Jeff, diwakilin sama asistennya. Namanya Pak Kian Kunoto Rasyid. Gue ga tau banyak hal tentang asistennya Dokter Jeff. Orangnya diem banget kalau gue liat, mana tipe mukanya juga dingin, lebih horor dari Pak Johnny sih.

 Orangnya diem banget kalau gue liat, mana tipe mukanya juga dingin, lebih horor dari Pak Johnny sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau dipikir ... KENAPA SEMUA PIMPINAN PERUSAHAAN INI COGAN SEMUA SIH?! HERAN BANGET, MAKIN GA REALISTIS AJA HIDUP GUE!

Gak, cuma Pak Johnny doang yang ga cogan, soalnya kelakuannya ga cogan banget bagi gue.

"Eh, lu kok baru keliatan hari ini?" tanya Nayla yang sudah ada di mejanya.

"Gue abis ngambilin rapot adek."

"Diijinin Pak Johnny?"

"Iya."

"Mantap, enak banget ya jadi lo?" serunya dan gue mengendikkan bahu gue.

Lo ga tau aja gimana perjuangan gue bisa dapet ijin dari dia.

"Eh, besok main yuk sama Yosi, Girls time!" ajak Nayla dan gue terdiam.

"Gue pengen rebahan besok," sahut gue lemah dan dia menggeleng, mengejek gue.

"Yailah, lemah banget, lo harus tau kalau main bareng juga bisa ngilangin capek."

"Ga mau tau."

"Ih!" kesalnya dan dia mulai mengeluarkan ponselnya.

"Halo, Yos? di mana?" tanyanya yang ternyata sedang menelepon Yosi.

" ... "

"Sini dulu bentar, gue mau ngomong sesuatu."

"Lah? ngapain sih, Nay? emang Yosi juga bakal mau? kemarin dia lagi lemes kayak gitu malah lo ajakin main," jelas gue dan Nayla mulai sedikit terkejut.

"Lemes? lemes belom makan kali."

"Engga gitu, hadeuh ... "

"Wey, apaan si?" tanya Yosi yang sudah tiba di sini.

"Besok main yuk!" ajak Nayla dan Yosi menghela nafasnya.

"Dibilangin, Nay, udahlah selamat rebahan buat besok," sahut gue dan Yosi mulai menatap kita secara bergantian.

"Yaudah."

"Hah? apa?" tanya gue heran dengan perubahan Yosi.

"Yes!" seru Nayla senang.

"Emangnya mau ke mana?" tanya Yosi dan gue mulai memijit pelipis gue.

Gagal rencana rebahan gue besok, hadeuh.

"Mall!" jawab Nayla senang dan Yosi menggeleng tak mau.

"Haha," tawa gue mulai keluar dan Nayla mulai menatap gue sinis.

Boss Johnny [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang