"Hong Ji, akan kuberitahu rahasia batu filsuf yang susah payah kami pertahankan itu"
Patriach Ming berdiri sambil menggendong Ming Hao di tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya merogoh saku jubah yang telah hangus terbakar sebagian.
"Batu filsuf yang dijaga sekte kami tidak seperti batu filsuf pada umumnya. Buktinya setelah memakai batu itu selama 40 tahun kau masih bisa memojokanku seperti ini"
"Omong kosong! Kau hanya cari cari alasan!"
Patriach Ming mengeluarkan tangannya dari saku dan terdapat sehelai kertas di genggamannya. Sambil menatap mata anaknya yang basah karena air mata, patriach Ming memberikan kertas tersebut pada Ming Hao dan berkata, "Tetaplah hidup! Ayah sayang kamu, nak"
Sesaat kemudian Ming Hao menghilang ditelan angin.
"Hei, jangan bilang batu filsufnya ada pada anak itu?"
"Jangan bodoh, tidak mungkin aku membahayakan anakku sendiri dengan menjadikannya incaran psikopat seperti kalian ini. Aku hanya memastikan kau tidak menggunakannya untuk mengancamku."
Hong Ji berdecak kesal. Dia tidak menduga orang di depannya memiliki talisman untuk teleportasi. Karena jika dia memang memilikinya maka seharusnya sudah dari tadi dia menggunakannya.
"Akan kulanjutkan ceritaku tadi. Batu filsuf yang dijaga sekteku adalah batu yang istimewa. Pembuatnya bukanlah seorang alchemist tingkat tinggi biasa, melainkan sosok yang lebih kuat dari itu. Bahan pembuatannya juga bukan dari Demonic Core biasa, tetapi sesuatu yang lebih kompleks lagi."
Patriach Ming menjelaskan bahwa batu filsuf yang di cari Hong Ji tersebut tidak bisa dipakai terus menerus, dan untuk memakainya pun harus memenuhi syarat syarat tertentu. Intinya batu filsuf tersebut khasiatnya tak jauh berbeda dengan Demonic Core yang biasa dipakai untuk latihan praktik.
"Hmph, kalaupun kau berkata sejujurnya, kami sudah terlanjur datang ke sini. Patriach akan memarahiku jika tidak membawa apapun saat pulang! Jadi, sebaiknya kau serahkan batu filsuf itu sekarang, dan kami akan pergi dengan segera."
Setelah berkata demikian mulai muncul satu persatu anggota Dark Phoenix Sect mengelilingi mereka. Salahsatunya mendekati Hong Ji.
"Tetua, kami tidak bisa menemukan batu filsuf di Emerald Sect tersebut. Ruang penyimpanan pusaka mereka~ hanya berisi pusaka biasa, tidak ada tanda tanda batu filsuf. Salah satu tetua yang kami tangkap mengatakan bahwa hanya patriach yang tahu dimana letak batu itu"
Hong Ji mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya pada Patriakh Ming.
"Kau paham dengan kondisi yang sedang kau hadapi saat ini bukan? Kau sudah kehabisan tenaga dan dikepung oleh puluhan musuh. Pilihanmu saat ini adalah mati atau memberitahukan dimana letak batu filsuf tersebut. Karena sepertinya kau tidak menyimpan batu itu di dalam sekte, berarti kau menyimpannya di tempat lain bukan? Beritahu padaku dimana kau menyimpanya!"
"Sudah kubilang, TIDAK AKAN!"
Patriakh Ming mengeluarkan selembar kertas berwarna hijau yang cukup besar, lalu mengalirkan Qi nya ke dalam kertas tersebut. Sesaat kemudian kertas tersebut bercahaya kehijauan. Hong Ji dan murid sekte mulai waspada.
Patriach Ming melempar kertas itu ke udara, lalu tiba tiba muncul seekor naga giok berukuran sangat besar.
"Sacred Jade Dragon!!"
"Sial! Dia memiliki talisman dengan level setinggi ini?"
Hong Ji dan para murid sekte bekerja sama melawan naga giok tersebut. Naga giok keramat merupakan teknik tingkat tinggi yang telah hilang ratusan tahun yang lalu. Namun ternyata Patriach Ming memiliki Talsiman yang menyimpan jurus tersebut bersamanya.
Dilihat dari kualitas kertasnya, talisman tersebut bukanlah talisman yang berumur ratusan tahun, melainkan talisman yang baru saja dibuat. Itu artinya saat ini ada kultivator yang cukup kuat yang mampu menggunakan teknik Sacred Jade Dragon Attack dan menyimpannya ke dalam talisman. Hong Ji penasaran siapa jagoan misterius yang memberikan talisman se-berharga ini pada Emerald Sect.
Namun walaupun butuh waktu yang cukup lama akhirnya naga tersebut berhasil dikalahkan. Patriach Ming yang telah benar benar kehabisan tenaga jatuh pingsan selama pertarungan.
"Keparat ini sudah menyusahkan kita saja! Habisi dia!"
___
Ming Hao kecil yang berlinang air mata tidak bisa berkata apa apa. Semua yang terjadi hari ini sungguh berat bagi anak berumur tujuh tahun seperti dia. Begitu banyak kematian yang dilihatnya hari ini. Dia hanya bisa menangis dan sulit berkata apa apa. Bahkan dia tidak sempat mengucapkan kata kata perpisahan pada ayahnya sebelum di teleport ke tempat antah berantah ini.
Saat ini Ming Hao sedang berada di suatu ruangan dengan dinding dan pilar yang besar besar. Seakan belum cukup melihat kematian, di sekeliling Ming Hao tergeletak beberapa orang mayat. Tampaknya di tempat ini juga baru saja terjadi pertarungan.
Beberapa saat kemudian muncul sekelompok orang berpakaian prajurit kerajaan.
"Hei, disini ada yang masih hidup!"
Awalnya Ming Hao merasa cukup senang karena berjumpa dengan orang dewasa. Setidaknya sekarang dia akan lebih aman. Namun setelah melihat wajah para prajurit tersebut yang seprrtinya tidak bersahabat, Ming Hao mulai ketakutan.
Belakangan diketahui bahwa ternyata Ming Hao dibawa untuk dijual sebagai budak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Dewa Inskripsi
FantasySuatu kejadian membuat seorang bocah tujuh tahun menjadi budak. Namun masa depannya terselamatkan karena seorang kultivator jenius membelinya. Saat sang kultivator sekarat dia mengangkat bocah itu menjadi muridnya, dan melepaskan segel budak yang me...