Ch. 11 : Latihan Pertama

16 0 0
                                    

Tujuan Feng Ying mengajari Ming Hao teknik Langkah Kijang Petir bukan hanya untuk mengimbangi kecepatannya saat dia menggunakan ilmu meringankan tubuh, tetapi juga agar Ming Hao dapat melarikan diri dengan cepat saat dalam bahaya. Dengan begitu dia tidak perlu terlalu mencemaskan bocah tersebut dan bisa mengatasi bahaya dengan kemampuan terbaiknya tanpa khawatir dengan keselamatan Ming Hao.

Langkah Kijang Petir merupakan salah satu jenis Ilmu Langkah Cepat. Ilmu langkah cepat berbeda dengan ilmu meringankan tubuh. Jika Ilmu Meringankan Tubuh murni menggunakan Qi agar bisa terbang dan melesat dengan kecepatan tinggi, maka Ilmu Langkah Cepat lebih mengandalkan kekuatan fisik penggunanya untuk berlari dan melompat dengan sekuat tenaga.

Jika dibandingkan, maka ilmu langkah cepat akan kalah dengan ilmu meringankan tubuh. Hal itu dikarenakan asalkan memiliki Qi yang cukup, maka kultivator yang menggunakan ilmu meringankan tubuh dapat terbang dengan sangat cepat. Sedangkan untuk ilmu langkah cepat, selain kekuatan otot dan tulang, kekuatan pijakan juga berpengaruh terhadap kecepatan penggunanya. Ilmu langkah cepat tentu tidak efektif digunakan di tanah berlumpur, karena pijakan yang berupa lumpur tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan pengguna ilmu tersebut.

Oleh karena itu, terkadang seorang kultivator menggabungkan ilmu meringankan tubuh dan ilmu langkah cepat untuk memaksimalkan kecepatannya.

Sebelum mempelajari Langkah Kijang Petir, Ming Hao harus melatih kakinya terlebih dahulu. Oleh karena itu, latihan pertama yang dilakukan Ming Hao adalah menggendong tuannya sambil berjalan melintasi hutan!

Seorang anak umur tujuh tahun menggendong orang dewasa di atas pundaknya adalah pemandangan yang aneh. Kaki Feng Ying bahkan hampir menyentuh tanah saat duduk di atas pundak Ming Hao. Namun karena fisik Ming Hao yang memang beberapa tahun lebih kuat dari yang seharusnya, hal tersebut bisa terjadi.

Feng Ying duduk sambil menulis sebuah buku, namun bukan sekadar menulis biasa. Penanya bergerak sendiri menulis kata kata di atas buku yang melayang layang. Feng Ying bahkan tidak menggerakkan tangannya sedikitpun. Dia hanya fokus terhadap apa yang ditulisnya. Hal tersebut telah berlangsung berjam jam

"Hao, berjalanlah dengan baik, pertahankan keseimbanganmu, jangan goyang! Saat ini aku sedang menulis sebuah kitab yang sangat penting. Aku harus fokus membuatnya, karena kelak kitab ini akan menjadi salah satu kitab terkuat yang pernah ditulis seorang kultivator. Hahaha."

"Baik, tuan. Maafkan saya."

Ming Hao berkata sambil bergetar. Kakinya tetap melangkah walaupun terasa lelah. Hal itu wajar karena dia telah berjalan melintasi hutan selama berjam jam sambil menggendong orang dewasa yang ngga ada akhlaknya.

"Hmm? Hei, kau membasahi celanaku dengan keringatmu! Kau kelelahan?"

"Maafkan saya, tuan. Saya memang kelelahan!"

Ming Hao kembali menjawab dengan suara bergetar.

"Hahaha, baiklah kalau begitu. Sepertinya otot dan tulangmu memerlukan asupan Qi lagi ya? Akan kuberikan lagi Qi ku padamu."

Feng Ying menyentuh kepala Ming Hao dengan lembut. Sesaat kemudian sejumlah Qi yang besar mengaliri tubuh Ming Hao dari kepala hingga ujung kaki. Sebagian besar Qi tersebut menyerap ke kakinya. Tubuh Ming Hao yang kelelahan sekarang kembali bertenaga. Langkahnya menjadi lebih ringan dari sebelumnya.

"Terima kasih tuan. Rasa penat di seluruh badan saya sudah menghilang"

"Tentu saja. Aku telah menghilangkan racun otot yang membuatmu kelelahan, lalu aku juga memberikan sejumlah Qi yang diserap langsung oleh ototmu. Asal kau tahu saja, menghilangkan racun otot dan memberikan Qi secara instan pada otot orang lain bukanlah hal yang dapat dilakukan banyak orang. Kau bisa memanggilku Jenius karena itu, hahaha."

Ming Hao tersenyum, langkahnya lebih mantap dari sebelumnya. Namun Ming Hao sadar apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Baiklah, seperti sebelumnya, sekarang akan kutambah lagi berat badanku"

Ming Hao kembali merasakan beban yang sangat berat di pundaknya. Berat badan tuannya seakan bertambah dalam sekejap. Hal itu terjadi karena Feng Ying menggunakan Qi untuk menambah berat tubuhnya.

Hal ini telah terjadi berulang kali. Saat Ming Hao mulai kelelahan Feng Ying akan menghilangkan rasa penat bocah itu dengan menggunakan Qi nya, namun setelah penat menghilang dia akan menambah berat badannya. Dengan begitu, Ming Hao jadi harus menjalani latihan yang semakin berat setiap dia kelelahan. Latihan yang sangat keras untuk anak seusianya.

Ming Hao hanya bisa pasrah. Sekarang dia adalah seorang budak. Namun semua ini dilakukan tuannya agar dia bertambah kuat. Itu juga demi kebaikannya. Mungkin caranya memang terlalu keras, namun itu demi kebaikannya! Ya, itu demi kebaikannya sendiri, Ming Hao berusaha menanamkan kalimat itu dalam pikirannya.

Kemudian terlintas di benaknya sebuah pertanyaan.

"Tuan, sebelumnya tuan bilang pekerjaan tuan berbahaya. Kalau boleh tahu pekerjaan apa itu?"

Pena yang melayang layang menulis sendiri kemudian berhenti bergerak. Feng Ying menoleh ke bawah, menatap kepala bocah tersebut.

"Memangnya aku belum memberitahumu pekerjaanku?"

Ming Hao menggelengkan kepalanya

"Hmm, seperti yang kau tahu, aku seorang kultivator, namun tidak terikat dengan sekte manapun. Walaupun begitu aku termasuk orang terkaya di benua Aretamus ini. Itu karena pekerjaan yang ku geluti, yaitu seorang Ahli Inkripsi

___

AN : Kalau dianalogikan, Racun Otot itu sama dengan Asam Laktat yang dihasilkan otot saat terlalu banyak bekerja. Makanya orang kalo kerja atau olahraga berlebihan jadi pegal pegal, terlalu banyak asam laktat :v

Legenda Dewa InskripsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang