Ch. 8 : Latihan Pernapasan

17 0 0
                                    

Meski baru berumur tujuh tahun, sang ayah Patriach Ming sudah mulai mengajari Ming Hao latihan dasar pernapasan.

Ming Hao termasuk anak yang jenius di generasinya. Hal ini juga didukung dengan kondisi tubuhnya yang spesial. Dia memiliki otot dan tulang yang lebih kuat dari anak seumurannya, sehingga untuk mengimbangi tubuhnya Ming Hao harus lebih sering mengumpulkan Qi setiap ada kesempatan. Jika tidak, otot dan tulangnya akan menyerap habis Qi dari dantiannya dan merusak dantian tersebut sehingga tidak lagi bisa mengumpullan Qi.

Dantian adalah tempat menyimpan Qi pada kultivator yang letaknya tepat di atas pusar. Dantian mirip dengan Demonic Core, bedanya Dantian tidak mesti berbentuk kristal Core. Dantian bisa juga hanya berupa otot yang terhubung ke ranah jiwa.

Pada dantian yang berbentuk Core, semua Qi disimpan ke dalam kristal Core. Namun jika dantian berbentuk otot yang terhubung dengan ranah jiwa, maka otot hanya berfungsi sebagai pintu masuk, sedangkan Qi akan tersimpan ke ranah jiwa.

Kultivator yang menggunakan Core sebagai dantiannya dapat diukur dengan mudah tingkat kekuatan yang mereka miliki. Sedangkan jika dantiannya berupa Ranah Jiwa, maka akan sulit mengukur tingkatan kekuatannya. Hal ini karena Core memiliki bentuk dan wujud, sedangkan Ranah Jiwa terhubung secara langsung dengan jiwa penggunanya, sehingga sulit untuk dilihat dan dirasakan.

Bentuk dantian tidak bisa dipilih, karena bentuk dantian sudah jadi bawaan dari lahir. Bentuk dantian yang paling banyak dimiliki kultivator adalah kristal Core dengan perbandingan dua banding tiga. Ming Hao sendiri memiliki dantian berupa Ranah Jiwa.

Dalam satu bulan belum ada pembeli yang membeli Ming Hao sebagai budak, dan dalam kurun waktu tersebut dia juga terus melakukan latihan pernapasan. Dia tidak pernah berhenti bahkan untuk makan atau buang air kecil sekalipun. Jatah makannya pun diberikan pada budak lain. Ming Hao hanya duduk bersila di sudut kurungan, tidak beranjak sedikitpun.

Latihan pernapasan memberi cukup energi bagi kultivator yang mempraktikannya. Bahkan kultivator tingkat tinggi pun bisa tidak makan bertahun tahun dan hanya mengandalkan Qi sebagai sumber tenaganya. Lalu karena tidak ada makanan yang dimakan maka tidak ada juga sisa makanan yang harus dikeluarkan.

Dalam dunia kultivator ada istilah Latihan Tertutup, yang mana dalam latihan tersebut kultivator akan mengumpulkan Qi dalam waktu yang sangat lama, bahkan bisa sampai puluhan tahun. Dalam latihan tertutup, semua fungsi tubuh seakan akan berhenti bekerja, tubuh akan fokus untuk menyerap Qi dari lingkungan sekitar. Latihan tertutup biasanya dilakukan di tempat yang memiliki konsentrasi Qi yang tinggi dan tertutup agar tidak ada gangguan saat melakukan latihan.

Namun melihat seorang bocah melakukan latihan tertutup adalah hal yang sangat jarang terjadi. Masa anak anak tidak seharusnya diisi dengan duduk diam bertahun tahun. Namun karena masa kanak kanak Ming Hao telah direbut darinya, maka dia lebih memilih melakukan latihan tertutup. Latihan pernapasan yang biasanya dia lakukan saat waktu senggang dijadikannya menjadi latihan tertutup.

Pedagang budak sempat berpikir Ming Hao telah mati dalam keadaan duduk. Namun sebagai kultivator dia dapat menebak bahwa bocah tujuh tahun di depannya sedang melakukan latihan pernapasan. Pedagang budak membiarkan hal tersebut, sebab semakin kuat budaknya maka semakin mahal pula harganya.

"Paman Zhe, ada pelanggan"

Si pedagang budak yang sedang memberi makan budaknya menoleh setelah namanya dipanggil. Di samping anak yang memanggilnya ada seorang pria dengan pedang tersarung di pinggangnya.

"Wah wah, ada pelanggan rupanya. Perkenalkan, saya pedagang Zhe, Pendekar mau beli apa?"

Si pria menoleh ke sekeliling, melihat beberapa kurungan yang berjejer berisikan budak.

"Aku mencari budak yang kuat, tangguh, dan pekerja keras. Uangku banyak, jadi pilihkan yang terbaik"

Pedagang Zhe makin tersenyum lebar. Kemudian dia membawa si pria menuju kurungan paling ujung. Namun sebelum sampai ke ujung, si pria terhenti di sebuah kurungan. Matanya tertuju pada seorang bocah yang duduk bersila di pojok kurungan.

"Ada apa pendekar?"

"Apa yang anak itu lakukan?"

"Ah, dia memang sudah seperti itu sejak pertama kali dikirim ke sini. Sepertinya dia sedang latihan pernapasan."

"Bolehkah aku masuk ke dalam untuk memeriksanya?"

"Tentu saja boleh, pendekar. Tapi untuk apa? Dia cuma bocah biasa, bukanlah budak tangguh seperti yang pendekar cari"

"Ah tidak, aku hanya penasaran"

Si pria kemudian masuk ke dalam kurungan, lalu memegang pundak bocah tersebut yang tidak lain adalah Ming Hao.

'Hmm, aku tidak bisa mengukur tingkatan Qi nya, berarti dia memiliki dantian tipe Ranah Jiwa. Tapi Perasaan aneh apa tadi yang membuatku tertarik untuk memeriksa bocah ini?'

Si pria menutup matanya dan lebih berkonsentrasi. Sesaat kemudian matanya pun melebar.

Legenda Dewa InskripsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang