Hari kelulusan Kim Yoona pun tiba, Yoona menghadiri acara wisuda itu bersama ibu nya.
Yoona maju untuk tampil membawakan puisi ciptaan nya sendiri. Puisi pertama berkisah tentang perjuangan para mahasiswa, puisi kedua adalah puisi cinta pada seorang terkasih yang mendalam yang jelas di tuju kan Yoona teruntuk pujaan hati nya, Kim Namjoon. Puisi cinta itu tidak hanya menjurus untuk seorang kekasih, melainkan untuk seseorang yang paling dikasihi. Jadi jelas, puisi itu tersamar makna nya. Mungkin Namjoon tau puisi itu ditulis untuknya, tapi yang lain tentu nya tidak ada yang tahu. Sesaat menyampaikan pesan puisi nya yang puitis, Yoona sangat menjiwai pembacaan puisi itu sambil melirik pada pujaan hati nya yang sedang menatapnya lurus dari jarak 2 meter.
Seusai Yoona membacakan puisi nya, tepuk tangan dari para tamu yang menghadiri acara itu pun sangat ramai. Puisi yang Yoona bawakan benar-benar bagus, hingga berhasil membuat para tamu merinding dan bahkan ada yang terharu hingga menangis. Senyum lebar pun merekah di bibir Yoona tatkala tepukan itu meramaikan pendengarannya. Fokus Yoona hanya tertuju pada satu orang, yaitu Namjoon, hingga dia tidak sadar kalau sedari tadi juga ada sepasang mata yang menyaksikannya dengan penuh semangat. Ya, Oppa tersayangnya, Kim Seokjin juga telah hadir di tengah-tengah acara itu berlangsung tanpa ia sadari.
Mata Yoona kini berbinar, senyuman merekah lagi di bibir nya tatkala ia melihat sosok yang ia nanti sedang berjalan menghampirinya.
"selamat, Kim Yoona, tadi itu sangat luar biasa! Kau berhasil memporak-porandakan hatiku dengan puisimu." Namjoon segera melangkah menemui Yoona lebih dulu setelah upacara itu selesai, memberikan ucapan manis untuk Yoona.Pipi Yoona memerah, senang dan malu saat bersaamaan di puji oleh kekasihnya. "Tadi itu aku sangat gugup, tapi saat melihat mu, kepercayaan diriku sedikit meningkat."
"Good job , Yoon. Semoga semua keinginanmu tercapai setelah ini. Sekali lagi, selamat, Yoona-ku." Bisik Namjoon pelan sambil memberi buket bunga yang cantik untuk diberikan pada sang kekasih. Raut wajah Yoona berubah semakin terlihat bahagia saat ia menerima buket dari kekasihnya.
"Cantik sekali, aku suka. Terima kasih banyak, Joonie-Ku." ujarnya dengan nada ceria sambil memeluk sekilas kekasih nya. yoona memang nampak bahagia sekali hari ini, entah ia benar-benar bahagia, atau hanya Karena ia sedang kasmaran?
"oh, pasangan fenomenal kita, uwoo! Kim Namjoon, Kim Yoona."
Salah satu teman Namjoon yang juga merupakan senior Yoona dulu, menggoda mereka saat melihat mereka sedang berpelukan. Keduanya malu. Wajah mereka memerah. Yoona hanya bisa diam dan menundukkan wajahnya."wahhh akhirnya kalian mengungkap hubungan kalian saat ini?" ujar teman wanita Yoona yang lain. Mereka pun semakin ramai dikerubungi oleh teman-teman terdekatnya dan terus di goda.
"Hey! Kalian apa-apaan sih. Jangan membuat gosip di hari yang baik ini." Tangkas Namjoon pada teman-temannya yang sangat gaduh.
"Akui sajalah, kalian berpacaran, kan?"
"Ti-tidak, itu tidak benar." Timpal Yoona langsung. Yoona semakin tidak nyaman saat dikerubungi teman-temannya seperti ini.
"Kalian dengar, kan? Sudah, sudah. Izinkan aku lewat, Ya. Masih banyak juniorku yang mau ku temui." Namjoon membubarkan mereka dan keluar dari kerumunan menghampiri beberapa junior nya yang lain.
Yoona masih bersama beberapa teman wanita nya, Sementara Namjoon menghampiri teman seangkatan Yoona yang lain. Dari jarak beberapa meter Yoona masih bisa melihat kekasihnya. Yoona terus mengawasi Namjoon yang kini tengah memberikan selamat berikut buket bunga pada para junior wanita nya, beberapa junior yang dulu dekat dengan Namjoon. Satu diantara nya, Seulgi. ia mendapat buket bunga yang sama dari Namjoon.
"Yoona!! Lihatlah aku juga mendapat buket bunga dari Namjoon Oppa!" ujarnya dengan begitu bersemangat mengampiri Yoona. Pandangan Yoona langsung beralih pada bunga yang di pegang Seulgi, sementara hati nya kini berubah membara. Yoona jelas kecewa. Dia pikir menjadi yang paling spesial untuk Namjoon hari ini, ternyata tidak. Yoona yang dari tadi tampak senang menghirup wangi bunga dari Namjoon. Kini menggenggamnya dengan lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Oppa Since 1997
أدب الهواةMeskipun tidak sedarah, mereka benar-benar memiliki hubungan yang erat. Hubungan seperti kakak-adik kandung pada umumnya. Kim Seokjin sudah merawat Kim Yoona yang bukan adik kandungnya itu sejak bayi. Dimanja dan disayang, hubungan itu tetap hanya s...