"Ingat, jangan pacaran dibelakang oppa!" ucap Seokjin sebelum Yoona melangkah keluar dari mobilnya.
"Aku mengerti oppa. Sudah sana pergi. Nanti kau telat bekerja."
Saat yoona berjalan menuju lobi hotel berbintang 5 itu, Seokjin mengekori nya di belakang. Merasa ada yg mengikutinya, yoona pun waspada dan segera menoleh ke belakang, tetapi tidak mendapati siapapun. Saat kembali menoleh ke depan, oppa nya menganggetkannya.
"cha! Siapa yang kau cari Kim yoona?"
"Astaga! Kau ingin membuat jantungku copot ya, oppa! Menyebalkan!" Yoona menatap oppa nya tajam.
"Mau apa lagi sih? Masih tidak percaya dan ingin membuntuti ku sampai di dalam ballroom?!" Ucapnya yang merasa risih ketika diawasi oppa nya. "Aku tidak akan pacaran, dan juga tidak akan kabur bersama seorang pria. Jadi, lebih baik sekarang oppa pergi bekerja! Dibanding mengikuti ku tanpa tujuan, itu akan membuang waktumu sia-sia." Yoona sedikit kesal melihat oppa nya yang begitu protective padanya.
"Yasudah, siapa juga yang mau mengikutimu?huh!" Seokjin mengambil langkah lebih dulu daripada Yoona, lalu masuk ke dalam lobi. Yoona pun segera mengejarnya.
"Oppa! Ku mohon. Pergi lah. Aku tidak mau dijadikan perhatian orang banyak karena dirimu." yoona menarik-narik lengan oppa nya.
"lepaskan Kim yoona. Kau tidak mau diikuti kan? Sana pergi. Oppa tidak akan membuntutimu." ujarnya dengan tenang.
"lalu untuk apa oppa masuk kesini?!" Tanya Yoona penasaran.
"Untuk bekerja. Jadi, jangan mengganggu Oppa. Hus hus sana!" Seokjin menggerakkan tangannya menyuruh adiknya pergi.
"aigooo! Kalau bukan oppa ku sudah ku habisi kau!"
Seokjin yang menuju meja resepsionis masih memperhatikan yoona dan memberinya tanda untuk segera pergi.
...
Yoona dan teman-temannya mulai mempersiapkan segalanya. Acara galadi resik hari ini berjalan dengan cepat tanpa membutuhkan waktu berjam-jam. Setelah selesai, yoona segera keluar dari ballroom dan duduk di lobi bersama sahabatnya.
"Eh, Eh Yoona! lihat deh!" temannya menyenggol yoona yang tengah asik menatap layar ponsel nya.
"emm" Responnya singkat tanpa mengalihkan pandangannya pada benda yang ada di tangannya itu.
"Lihat yoona! Sebelum kau menyesal." temannya terus mengganggu fokus yoona agar beralih pada yang ia maksud.
"ck, apa sih, seulgi!" Yoona mendecak sedikit kesal.
"Lihatlah, pria itu tampan sekali. Sempurna dari ujung kepala sampai ujung kaki. Apa dia manajer di Hotel ini, ya?" ucap Seulgi yang bersemangat. "Perfect! My style." ucapnya takjub. "Haruskah aku menggoda nya lebih dulu?"Yoona hanya mengerutkan dahi nya heran sambil menoleh pada orang yang dimaksud.
"Eoh, itu kan oppa. ko dia masih disini ya."
"Oppa? Itu oppa mu? Kau tidak salah? Bukannya kamu anak tunggal?"
"emm, dia memang oppa ku, nama nya Kim Seokjin."
"hah? Kau pasti mengarang kan, yoona?"
"Biar ku panggil kalau kau tidak percaya."
"oppa! " teriaknya memanggil seokjin yang berjarak 1 meter darinya.
"Mana? Dia tidak menoleh tuh. Dasar Yoona pembohong"
"Hih, aku tidak bohong seulgi! " yoona yang kesal langsung bangun dan menghampiri oppa nya yang masih berbicara pada resepsionis."Oppa, kau masih disini? Menungguku ya??" Sapa Yoona dengan ceria.
Seokjin yang mendengar suara adiknya langsung menoleh pada sumber suara.
"oh, kau sudah selesai yoona?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Oppa Since 1997
FanfictionMeskipun tidak sedarah, mereka benar-benar memiliki hubungan yang erat. Hubungan seperti kakak-adik kandung pada umumnya. Kim Seokjin sudah merawat Kim Yoona yang bukan adik kandungnya itu sejak bayi. Dimanja dan disayang, hubungan itu tetap hanya s...