Sehun membawa anjing pelacak yang sedang mengendus endus tempat sampah di depannya. Ia sesekali membenarkan letak kacamata hitamnya. Khas seperti gaya polisi perkotaan.
Di sebrang sana, Chanyeol menemani tim forensik untuk mengecek sidik jari. Ia beberapa kali menanyai terkait perkembangan pencarian sidik jari di tempat itu.
Dilihatnya ketua Kim yang menunggu kedatangan seseorang. Chanyeol sudah menebak itu pasti Baekhyun. Ya siapa lagi orang kepercayaan ketua Kim itu selain Baekhyun. Ah ia lupa bahwa ia juga orang kepercayaannya.
Chanyeol menghampiri ketua Kim yang sedari tadi melihat jam tangannya.
"Kau menunggu Baekhyun?"Ketua Kim itu menganguk. Ia berpikir sejenak. Perkataan Baekhyun jika pelaku pembunuhan 7 hari yang lalu ada di persidangannya mungkin memang benar namun ia ragu karena ia yakin pelakunya sama untuk pembunuhan kali ini.
Namun sayangnya kali ini dengan motif yang berbeda. Badan dimutilasi dan menyisakan jari dan kepala yang tidak diapa apakan.
"Kau sudah tau tentang identitasnya?"
"Kurasa tim forensik sedang mencarinya. Kurasa aneh saja jika sidik jari dan wajah tidak dirusak pada kasus mutilasi. Sepertinya pelaku menantang kita"
Jongin menganguk lagi. Kemudian ia melihat Baekhyun yang berlari ke arah nya. Ia segera melambaikan tangannya guna menyuruh Baekhyun untuk cepat.
Chanyeol sebenarnya ingin tertawa melihat reaksi keduanya. Apalagi Baekhyun bertambah menggemaskan kali ini. Dia agak terlihat seperti seorang gadis.
Baekhyun sontak saja memukul lengan Chanyeol karena menyadari reaksi Chanyeol terhadapnya.
"Jangan tertawa!"Chanyeol berhenti tertawa namun ia tak bisa menyembunyikan senyumannya. Baekhyun langsung saja mengalihkan atensinya kepada ketua Kim.
"Kasus 7 hari lalu saja belum selesai tapi kau menyuruhku untuk membantumu kali ini. Tega sekali kau!"
Ketia Kim hanya terdiam mendengar omelan Baekhyun. Ia berdiri di samping Chanyeol segera.
"Aku harus mengurus sesuatu dengan Yesung. Kau ditemani dengan Chanyeol dulu"Dilanjutkan dengan ketua Kim yang meninggalkan mereka berdua yang masih mematung. Bahkan Chanyeol pun demikian. Ia tak pernah diberi tau harus menemani Baekhyun kali ini. Oh lihat detak jantungnya mulai bereaksi.
Pikiran Chanyeol tiba tiba mengarah kepada nama yang disebutkan ketua Kim tadi. Yesung? Siapa itu? Batin Chanyeol. Ia menoleh ke arah Baekhyun yang masih mengaga tak percaya.
"Em ngomong ngomong, siapa Yesung?"
"Dia ahli IT kepercayaan Jongin. Ruangannya berbeda dengan kalian, jadi kau mungkin tak mengetahuinya"
Chanyeol menganguk mendengar penuturan Baekhyun. Ia memandang wajah Baekhyun kembali. Jantungnya mulai memompa darah dengan cepat lagi. Ada desiran aneh di dadanya. Ini sungguh tak biasa.
"Jelaskan padaku tentang kasus kali ini"
Chanyeol kembali lagi dari lamunannya. Ia kemudian menunjukan kertas kertas yang dibawanya. Ia memperlihatkan kepada Baekhyun kertas itu dan menjelaskannya. Baekhyun pun mendengarkan dengan seksama penjelasan Chanyeol kali ini.
Di lain sisi Xiumin masih diinterogasi oleh petugas lain. Xi Luhan memegang beberapa dokumen dan melihat ke arah Xiumin.
"Mungkin anda sedikit tak nyaman dengan situasi ini. Tapi saya mohon anda dapat bekerja sama dan menjawab pertanyaan saya dengan jujur dan rinci"
Xiumin awalnya memperhatikan betul penjelasan polisi yang bermarga Xi ini tapi seketika matanya melihat sosok yang dekat dengannya.
Xiumin menggebrak meja didepannya seketika. Pergerakan reflek yang mampu membuat Luhan mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Sialan! Anak itu! Yak kenapa dia harus menuruti keparat Jongin! Sial"Luhan mengikuti pandangan Xiumin. 'Baekhyun? Park Chanyeol?' Kemudian Luhan batuk sesekali untuk mengurangi suasanya yang tak mengenakkan ini.
"Kim Min Seok-ssi kumohon untuk anda dapat bekerja sama. Silahkan duduk kembali dan jawab pertanyaan yang akan saya ajukan kepada anda"Xiumin melirik ke arah Luhan. Ah ia lupa ada polisi lain disini. Ia menundukkan kepala sejenak lalu kembali duduk.
"Anda keluar untuk membuang sampah dan akhirnya milihat mayat itu. Benar?"
"Ya"
"Bisa ceritakan kepada saya tentang kronologinya? Dan mungkin ada seseorang atau sesuatu yang anda curigai?"
Xiumin menjawab pertanyaan itu dengan tenang. Ia tak harus menutupinya kan? Satu hal yang mengganggu pikirannya. Kejadian ini mungkin akan berpengaruh terhadap para konsumennya. Xiumin memperkirakan penghasilannya akan merosot.
Xi Luhan memperhatikan setiap rinci dari cerita Xiumin. Ia mencatat setiap perkataan Xiumin di buku yang ia bawa. Bukankah ia seperti polisi yang sangat kompeten?
"Terima kasih Min Seok-ssi atas kerja samanya. Mungkin untuk kedepannya akan tetap diadakan pemeriksaan di restoran anda. Mohon untuk anda dapat memaklumi situasi ini"
Ucap Luhan sambil membungkuk menghadap Xiumin."Tidak apa apa. Terima kasih juga Luhan-ssi"
Luhan mencari ketua Kim untuk menyerahkan laporannya namun ia tak berhasil menemukannya. Sehun sedang sibuk dengan anjing pelacaknya, Luhan tak ingin mengganggu itu. Ia melihat ke arah Baekhyun dan Chanyeol yang sedang berbincang.
'Bukankah Baekhyun adalah orang kepercayaan ketua Kim?' Batin Luhan.
Luhan memutuskan untuk memberikan laporan itu kepada Baekhyun. Tidak apa kan memberikan laporan kepada orang kepercayaan ketua?
"Baekhyun-ssi, ini hasil laporan kronologinya menurut tuan Xiumin"
Ucap Luhan sambil memberikan buku itu.Baekhyun tersenyum dan menerimanya. Ia menatap ke arah Luhan dan mengulurkan tangannya.
"Namaku Baekhyun. Tidak usah bicara formal denganku"Luhan menjabat tangan itu. Lembut batinnya.
"Saya Xi Luhan. Senang bertemu denganmu Baekhyun-ssi"Baekhyun tersenyun dan kembali membaca hasil laporan itu. Ia membaca dengan seksama. Baekhyun menyipitkan matanya kemudian ia menoleh ke arah Chanyeol yang menurutnya sedari tadi tak berbicara.
"Chanyeol, besok kau ada acara?"
"Tidak. Memangnya kenapa?"
Baekhyun melihat ke sekitar tempat sampah besar itu. Matanya berhenti di cafe depan.
"Temani aku ke cafe itu"
Ucap Baekhyun sambil menunjuk cafe di depan. Cafe YOLO."Kau mengajakku berkencan?!!"
Baekhyun menjitak dahi Chanyeol. Bisa bisanya Jongin merekrut pegawai yang koneksi sarafnya sangat pendek.
"Bukan bodoh! Aku mengajakmu untuk membahas pekerjaan"
Chanyeol tersenyum bak orang idiot. Ia mengusak rambut Baekhyun gemas.
"Aku akan tetap menganggapnya sebagai kencan"
Oh ini memalukan. Bahkan Chanyeol lupa masih ada Luhan di samping mereka. Reaksi Luhan? Berdiri dengan mulut terbuka tak percaya apa yang barusan Chanyeol katakan. Kalimat manis seperti anak muda itu bukan style Chanyeol menurutnya.
"Dunia memang sudah gila"
_______
KAMU SEDANG MEMBACA
Police (Completed)
FanficBerprofesi polisi bukanlah hal mudah untuk. Terlebih dengan kasus yang sedang dihadapi membuat para polisi kebingungan. Jalan terakhir dipilih para penyelidik dengan meminta bantuan mantan terdakwa kasus Bucheon tahun 2011 lalu, Byun Baekhyun. Apa y...