Baekhyun memasuki kediamannya dengan helaan nafas panjang. Ia melepas mantel hitamnya dan meletakkannya di atas sofa. Ia mendudukkan dirinya di atas sofa itu juga. Ia menghidupkan tv di depannya.
Terlihat pertandingan bola luar negeri. Baekhyun seketika memikirkan tentang sosok misterius itu. Baekhyun yakin akan satu hal...
"Ya aku yakin dia memakai mantel hitam"
Baekhyun tidak fokus dengan pertandingan bola itu. Yang ia pikirkan hanyalah tentang mantel hitam. Lama berpikir membuatnya haus. Baekhyun beranjak dari duduknya menuju ke kulkas di dapur.
Baekhyun membuka kulkas dan mengambil satu bir. Ketika Baekhyun hendak menutup kulkas itu, Baekhyun teringat dengan sesuatu. Ia segera membuka lebar lebar pintu kulkas itu. Baekhyun menghitung kaleng bir yang ada di dalamnya.
"Hilang satu"
Baekhyun memicingkan pandangannya ke segala arah. Ia melihat setiap sudut di rumahnya. Rasa was was sekarang menghampirinya.
Ia ingat sekali tidak seorang pun yang tau tentang kode rumahnya. Ia bahkan tidak pernah lupa jumlah bir yang ia simpan di dalam kulkasnya. Saat ini tangannya agak gemetar. Jika benar seseorang telah masuk ia...
Tiba tiba Baekhyun tertawa terbahak bahak. Ia melihat ke segala arah rumah ini. Dengan senyum anehnya ia berjalan ke depan pintu. Matanya membola dan senyumnya semakin terpancar kala ia mendapati ada sedikit tanah yang menempel di lantai didepannya.
"Kena kau keparat"
-
Kim Jongin memijat pangkal hidungnya frustasi. Ia kembali melihat pantulan proyektor yang ada di ruangan meeting khusus penyelidik ini.
"Seperti yang kalian lihat, komisaris jenderal Shindong Hee membuat keputusan membuat tim penyelidik lain selain divisi ini. Hasilnya mereka memutuskan seorang tersangka"
Salah satu petugas polisi itu mengangkat tangannya.
"Lalu kenapa anda terlihat gusar ketua Kim?"Ketua Kim menggeleng pelan. Namun wajahnya tetap memberikan ekspresi khawatir. Ia melihat ke arah Baekhyun yang nampaknya hanya diam di kursi belakang.
"Saya akhiri rapat kali ini dan terima kasih untuk kalian yang sudah berusaha semaksimal mungkin. Terima kasih"
Ucapan Jongin disambut dengan tepuk tangan yang riuh dan ada juga beberapa yang tengah menahan air matanya. Walaupun bukan dari divisi ini, namun jika kasus sudah terpecahkan rasanya air mata ingin melolong keluar.
Jongin keluar dari ruangan itu. Ia menuju ke pintu belakang kantor polisi. Jongin mengeluarkan sebatang rokoknya dan korek apinya. Saat ia sedang akan menghidupkan rokok itu, tangan lain mengambilnya.
"Kebiasaanmu itu sungguh buruk ketua Kim"
Sehun menginjak batang rokok itu sampai hancur berkeping keping. Ia kemudian menepuk pundak Jongin.
"Aku tau kau memiliki tersangka lain. Tapi ini sudah keputusan jenderal"Sehun langsung pergi setelah mengatakan hal itu. Jongin hanya diam menatap kepergian Sehun. Namun setelah satu menit ia diam, Jongin baru menyadari bahwa ada yang janggal disini.
"Darimana dia tau aku memiliki tersangka lain?"
-
Chanyeol mengusak kepalanya gusar. Saat ini ia ada di restoran sebelah kantor polisi. Biasanya tempat ini menjadi langganan para petugas kepolisian setempat.
Chanyeol sesekali memakan makanan yang ia pesan. Baekhyun dan Jongin hanya menatap Chanyeol tanpa tau harus bereaksi seperti apa.
"Kalian tau? Jenderal meragukan kerja tim kita. Bisa bisanya dia membuat tim baru. Rasanya aku ingin mencongkel kepalanya"
Ucap Chanyeol dilanjutkan dengan memakan kembali makanan itu.Jongin sadar jika perkataan Chanyeol barusan ada benarnya. Harga dirinya sebenarnya terinjak oleh kenyataan ini. Namun ia hanya bisa diam.
"Kurasa divisi lain melakukan kesalahan"
Ucap Baekhyun tiba tiba membuat atensi keduanya teralihkan. Chanyeol bahkan telah mengabaikan makanannya sekarang. Jongin juga mengabaikan pikiran tentang harga dirinya tadi."Tadi aku ingin memberitahu kalian, tapi tadi benar benar mengejutkan"
Baekhyun menghela nafasnya sebelum melanjutkan kata katanya.
"Aku benar benar yakin tentang perkiraan kita Jong"
Jongin diam mendengar Baekhyun. Berbeda dengan Chanyeol, ia justru menganga tidak tau apapun tentang perkiraan dua rekan kerjanya ini.
"Kemarin ada seseorang yang masuk ke apartemenku"
Jongin dan Chanyeol membelalakkan matanya. Namun kemudian Chanyeol mengusak kepalanya kasar kembali.
"Tunggu! Kalian harus menjelaskan semuanya kepadaku sekarang!"Jongin menatap Baekhyun kemudian hanya dibalas angukan saja. Jongin menjelaskan apapun yang dibicarakan nya dan Baekhyun setelah kasus ini dimulai. Chanyeol menganguk anguk pertanda mengerti apa yang sedang dijelaskan.
"Lalu apa hubungannya dengan seseorang yang masuk ke apartemenmu?"
Jongin mengetuk kepala Chanyeol menggunakan sumpitnya.
"Kau bodoh apa bagaimana? Tentu saja ini memperkuat dugaan kita. Kau tau kan tersangka mungkin memiliki obsesi terhadap Baekhyun, artinya kemungkinan besar pelaku lah yang memasuki ruangan itu"Chanyeol menganguk kemudian memandang Baekhyun.
"Kenapa kau tak memeriksa kamera cctv?""Kau ingat tentang Ming Gyu? Kurasa bajingan itu akan melakukan hal yang sama dengan cctv apartemenku"
Chanyeol mengeryitkan dahinya. Ia melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kenapa kita tak meminta bantuan Yesung?"Jongin dan Baekhyun saling tatap. Oh ini baru terpikirkan. Bodohnya mereka saat ini.
-
Baekhyun menatap jalanan seperti biasa. Disampingnya juga ada Chanyeol seperti biasa. Mereka menjadi lebih dekat sejak adegan ciuman tempo hari. Tidak ada kecanggungan lagi. Mungkin saat tempo hari hanya Baekhyun yang merasa canggung.
"Kau ingin kemana sekarang?"
Kata Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya ke jalanan.Baekhyun tak menglihkan pandangannya. Ia masih setia dengan acara memandang pemandangan jalan di depannya itu.
"Aku akan memastikan sesuatu"Chanyeol mengangkat sebelah alisnya. Bingung dengan ucapan Baekhyun barusan. Apakah ini mengenai tersangka? Atau ia akan mengakhiri kasus ini segera? Chanyeol tak dapat menebaknya kali ini.
"Jadi sekarang kau mau kuantar kemana?"
Baekhyun menghela nafasnya pelan. Ia memandang ke arah Chanyeol saat ini. Jalanan terlihat sangat sepi mengingat ini masih jam kerja.
"Aku harap kau tak akan menyesal membantuku Chanyeol"
Chanyeol mengertukan dahinya sekarang. Oh sungguh manusia mungil disampingnya ini penuh dengan teka teki. Apa maksudnya tadi?
"Apa maksudmu?""Antarkan aku ke kantor jaksa Wu sekarang. Aku akan segera mengakhirinya"
_______
Beberapa chapter lagi minasan! Terimakasih.........

KAMU SEDANG MEMBACA
Police (Completed)
FanfictionBerprofesi polisi bukanlah hal mudah untuk. Terlebih dengan kasus yang sedang dihadapi membuat para polisi kebingungan. Jalan terakhir dipilih para penyelidik dengan meminta bantuan mantan terdakwa kasus Bucheon tahun 2011 lalu, Byun Baekhyun. Apa y...