I Can't Make You Love Me

1K 48 0
                                    

Roxy POV:

Setengah tahun sudah sejak aku meninggalkan London dan pindah ke Paris. Pelan-pelan aku berusaha melupakan masalah yang aku tinggalkan di London dan tentang dia, eh, Harry, maksudku. Aku masih kesulitan jika harus menyebut namanya. Rasanya semua rasa sakit itu kembali menyerangku setiap mengingat dan menyebut namanya. Semuanya bukan berarti menjadi lebih baik, apalagi di tambah gosip itu. Yeah, bukan hal yang mudah melupakan seseorang yang pernah kau cintai ketika dia adalah seorang pop star yang terkenal. Beberapa bulan belakangan  ini aku mendengar gosip di beberapa media bahwa saat ini Harry sedang menjalani hubungan dengan Valerie. Well, bukan hal yang aneh lagi. Tapi entah mengapa hatiku merasa nyeri mendengar kabar yang belum tentu kebenarannya itu. Aku marah dan kecewa karena merasa semuanya terbukti. Aku bukan apa-apa baginya, dan hanya Valerie yang dia cintai. Harry tidak pernah mencintaiku.

Hal ini membuatku semakin gencar untuk mengenyahkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Harry. Aku berusaha untuk tidak mendengarkan radio manapun karena khawatir mereka akan memutar lagu One Direction. Oh, bahkan setelah jauh-jauh aku pindah ke Paris, aku masih harus melihat wajahnya dalam bentuk poster dan sebagainya. Mengapa mereka harus setenar ini, sih? Aku biasanya akan langsung memalingkan wajah ketika melihat poster atau apapun yang ada hubungannya dengan One Direction. Tentu saja aku akan langsung menutup telingaku ketika mendengar lagu mereka diputar di mall atau tempat umum lainnya. Sangat menyebalkan! Kalau seperti ini bagaimana caranya aku bisa benar-benar melupakan Harry. Bahkan beberapa hari yang lalu saat aku bersiap-siap menonton acara talkshow di stasiun TV kesukaanku, mereka menjadikan One Direction sebagai bintang tamunya. Aku benar-benar dibuat gila dan langsung mematikan TV dengan kesal. Tunggu itu belum seberapa, ketika aku sedang browsing foto-foto cokelat di Google, aku menemukan foto Harry diantara cokelat-cokelat itu. Aku tidak mengerti apa hubungan Harry dengan Cokelat. Oh Tuhan, apakah Google ikut berkonspirasi membuatku tidak bisa melupakan Harry? Harry, Harry, Harry is everywhere!

Saat ini aku sedang duduk di kamar sambil browsing mencari beberapa inspirasi untuk tugas desainku. Sayup-sayup aku mendengar lagu yang cukup akrab di telingaku. Aku tahu lagu ini, aku tahu lirik bagian ini, dan aku hapal mati suara yang sedang menyanyikan bagian solonya ini. Siapa yang berani memutar lagu One Direction? Apa tetangga sebelah flatku? Tidak, tidak mungkin, mengingat gedung apartemen ini dibuat kedap suara, sehingga tidak akan mengganggu tetangga disebalahnya. Aku segera bangkit dan menutup laptopku dengan geram. Aku celingak-celinguk ketika keluar dari kamar dan akhirnya aku tahu sumber lagu ini berasal dari dapur. Aku segera berlari dan melihat Jane sedang menggoreng sosis sambil memutar lagu One Direction dari iPodnya. Bahkan dia ikut menyanyikan bagian solo Harry.

“…You just want materials. I should know because I've heard when girls say...”

Klik. Aku langsung mematikan iPod tersebut. Jane membalikkan tubuhnya dan menatapku kaget.

“Err… Kenapa dimatikan? Aku suka lagu itu.”

Aku menggeram kesal.

“Miss Roxy, aku tahu itu lagu dari album lamanya. Aku tahu kau mungkin sudah bosan mendengarkannya. Tapi aku baru saja memutarnya.”

“Aku tidak peduli! Mulai sekarang jangan pernah memutar lagu yang ada hubungannya dengan One Direction!”

Jane menutup mulut dengan tangannya. “Oh, oh, itu kejam sekali. Aku baru saja suka lagu ini. Kau tahu, tetangga sebelah kita adalah seorang directioner, dia yang mengatakan bahwa aku harus mendengarkan lagu ini. Kau tahu kan lagu ini ditulis oleh Tom Fletcher. He’s good!”

Aku memutar bola mataku. “Aku tetap tidak peduli. Aku benci mereka semua! Aku tidak mau diingatkan lagi dengannya.” Nada suaraku terdengar menyedihkan dan putus asa.

Fate & Love (h.s) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang