Roxy POV:
Hari ini istimewa atau aku mencoba membuatnya istimewa. Rasa sedih sedikit merayapi hatiku karena pada saat aku ulang tahun, orang-orang yang aku cintai berada jauh dariku. Dad, Harry, dan Maddy... Mereka orang-orang paling berharga dihidupku. Tapi tidak selamanya aku harus selalu bersama mereka. Dad masih ada urusan bisnis, kali ini dia sedang berada di Turki. Harry sedang berada di Swedia karena harus melakukan tour. Aku berusaha berlapang dada menerima keadaan ini. Lagi pula aku akan segera pulang ke London. Kali ini benar-benar pulang, bukan hanya sekedar liburan atau berkunjung. Aku sudah menyelesaikan kuliahku dengan predikat sangat memuaskan. Well, aku boleh bangga dengan diriku sendiri kali ini. Semua kerja kerasku akhirnya terbayar sudah.
Kejutan cake dari Jane tepat pukul 00.00 tengah malam cukup menghiburku. Kemudian dilanjutkan FaceTime bergantian dengan dad dan Harry. Oh, jangan tanyakan di mana Maddy. Gadis itu bahkan belum menelponku hingga siang ini. Dia pasti ketiduran semalam. Aku akan mengomelinya nanti. Tiba-tiba iPhone ku bergetar and speak of the devil, akhirnya Maddy menelponku juga.
"Happy birthday!!!" Maddy berteriak dengan suara serak.
"Ew, are you okay? Kau terdengar sedang sakit."
"Tidak juga. Aku sedang flu berat. Semalam aku ketiduran jadi tidak sempat mengucapkan lebih awal. Maafkan aku." Mady tertawa sengau.
"Apa yang kau lakukan hingga flu berat?"
"Tidak tahu. Sepertinya aku terlalu sering bergadang akhir-akhir ini."
Aku tergelak. "Kau pasti bergadang karena FaceTime hingga larut dengan Lucas kan?"
Oh ya, kabar bahagia untuk Maddy yang akhirnya berpacaran dengan Lucas asisten Lucia saat fashion week waktu itu. Aku mengenalkan Maddy pada Lucas saat gadis itu mengunjungiku di Paris. Tentu saja Maddy langsung tergila-gila dengan wajah tampan dan logat Lucas yang betul-betul Perancis. Untunglah bahasa Perancis adalah bahasa kedua Maddy, jadinya mereka bisa langsung akrab pada saat pertama kali bertemu dan akhirnya berpacaran setelah beberapa bulan saling menghubungi dan mengunjungi.
"Apa lagi yang mampu membuatku tidak tidur hingga larut malam kalau bukan dia. Aku tidak sabar mengunjungi kalian lagi."
"Aku juga tidak sabar menunggu kau segera datang dan memberikan kado ulang tahunku."
Maddy tertawa. "Tenang saja, aku sudah mengirim paketnya untukmu. Aku yakin, nanti siang sudah tiba di flatmu."
"Benarkah? Ah, you're the best!"
"Oh ya, jadi kapan kau akan bertemu lagi dengan Harry? Hubungan jarak jauh memang menyebalkan bukan?"
Aku tergelak. "Yeah, I know. Aku belum tahu kapan akan bertemu lagi dengannya. Kau tahu sendiri dia sangat sibuk dan harus pergi dari satu negara ke negara lain. Tapi setelah aku menyelesaikan urusanku di sini, aku akan segera kembali ke London dan mungkin aku bisa menemaninya ke manapun dia pergi."
"Terdengarnya sangat menyenangkan. Kira-kira kapan kau akan kembali ke London?"
"Umm... minggu depan?"
"Are you kidding me? Kenapa kau baru mengatakannya padaku?"
Aku tertawa. "Tadinya aku ingin memberi kejutan untukmu dengan tiba-tiba berada di London, tapi sepertinya aku butuh kau datang weekend ini untuk membantuku beres-beres dan mengepak semua barangku untuk diangkut ke London."
"Arrghh... Bukankah biasanya kau membayar orang-orang untuk melakukannya?"
"Tidak lagi. Aku menemukan kesenangan baru saat mengepak barang-barang ini dan aku kira akan lebih menyenangkan jika mengajak kau bergabung."
![](https://img.wattpad.com/cover/27219932-288-k591237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate & Love (h.s) ✔
Fanfiction"Aku pasti bisa membuat seorang Harry Styles menyadari bahwa aku ada di dunia ini, oh well, lalu aku akan membuatnya jatuh cinta dan bertekuk lutut padaku!" ― Roxy "Aku tidak pernah menduga bahwa gadis itu sangat gila dan mampu merusak hari-hariku...