Turn The Tables

882 48 0
                                    

Roxy POV:

Rasanya bahagiaaaaa sekali jika aku mengingat perjalanan yang aku lakukan bersama Harry beberapa hari yang lalu. Aku tidak menyangka Harry mulai bersikap baik dan tidak lagi menolakku. Bahkan  dia berniat menciumku saat kami pulang dan akan masuk ke flat masing-masing. Meskipun akhirnya dia membatalkan niatnya dan berkata bahwa dia tidak berniat menciumku, tapi aku yakin dia sedang berbohong. Gelagatnya cukup aneh dan terlihat salah tingkah. Aku tertawa jika mengingat ekspresinya saat itu. Nah, jangan pernah menyepelekan Roxy. Karena aku selalu punya ribuan jurus dan cara untuk mendapatkan Harry.

Sudah beberapa hari aku tidak bertemu Harry karena aku tidak masuk kerja karena ada beberapa tes dan ujian praktek yang harus aku lakukan di kampus. Aku sudah meminta izin pada Caroline yang selalu dengan baik hati mengabulkannya. Selain itu aku juga sedang berada di rumah dad, well, dad sedang tidak pergi ke mana-mana, jadi beliau ingin aku tetap berada di rumah hingga beberapa hari ke depan. Aku sebenarnya ingin protes, tapi hal itu hanya akan membuat dad mencabut izinnya untuk membiarkan aku tinggal sendiri di flatku. Jadi aku hanya bisa pasrah sambil mencoba belajar untuk segala tes dan ujian praktek sebelum libur musim dingin dimulai. Melihat aku yang sedang belajar tentu saja membuat dad, Jane , dan Maddy terkaget-kaget. Tapi mereka semua merasa senang melihat perubahan yang aku sendiri tidak sadar. Mungkin aku begini karena ingin membuktikan ke orang-orang, terutama Harry, bahwa aku tidak bodoh dan aku bisa menguasai apa yang menjadi majorku. Ah, mungkinkah jatuh cinta dengan Harry membuatku berubah menjadi lebih baik? Meskipun aku masih sering mengeluh dan melampiaskan amarah serta omelanku pada Jane atau Maddy ketika merasa kesulitan atau jenuh saat belajar.

Baik Jane atau Maddy tidak pernah mencoba mendebatku saat aku melampiaskan kekesalanku pada mereka.  Jane bahkan sangat heboh menyiapkan segala jenis makanan dan minuman untuk menemaniku belajar. Maddy juga tidak menolak bahkan sangat bersemangat saat aku mengajaknya ke perpustakaan untuk mencari beberapa buku bacaan untuk persiapan tes. Dia bahkan membantu dengan menguji hapalanku setiap aku selesai belajar. Apalagi dad, beliau bahkan menjanjikan ini dan itu jika aku terus mau berusaha belajar. Mereka semua benar-benar berlebihan! Padahal belum tentu juga aku akan memperoleh nilai yang bagus. Lulus ujian saja aku sudah bersyukur nantinya.

Harry sempat mengirimiku pesan menanyakan kabarku dan kenapa aku tidak masuk kerja. Tentu saja aku membalasnya dengan pesan yang sangat panjang berisi pertanyaan apakah dia merindukanku, apakah dia mulai menyukaiku, apakah ketidakhadiranku membuat hidupnya hampa, sebelum akhirnya aku menjelaskan bahwa aku harus ujian sehingga tidak bisa masuk kerja. Aku agak sedikit kesal karena Harry menjawab singkat pesanku. Sangat singkat! Hanya dua huruf, “Oh.” Ha, this assh*le! Benar-benar membuat mood belajarku berkurang.

Tapi lima menit kemudian Harry kembali mengirimiku pesan yang cukup panjang dan mampu membuat aku tersenyum lagi.

Belajar saja yang benar. Semoga kau berhasil dan lulus ujian. Jadi, kapan kau akan kembali ke flatmu dan masuk kerja lagi? See you soon, Masha! - Xx Harry The Bear.

Awww, so cute, huh? Bahkan dia menyebut dirinya Harry The Bear? Ah, sepertinya Harry mulai menyukaiku. Tapi aku ingat pelajaran dalam mendapatkan hati seorang cowok, jual mahal. Yeah, sedikit jual mahal untuk memenangkan hatinya. Jadi lebih baik aku tidak membalas pesannya. Biarkan saja dia mati penasaran. Well, Harry, it's time to turn the tables.

Harry POV:

Aku menatap layar iPhoneku berkali-kali. Bahkan dalam 10 menit ini sudah puluhan kali aku mengecek iPhoneku berharap ada pesan atau telepon. Tapi hasilnya nihil. Aku menghela nafas dan melemparkan iPhoneku dengan kesal ke atas meja café membuat Niall yang sedang bersamaku kaget.

“Are you okay, lad?”

Aku mengangguk cepat. “Yeah, hanya saja, sedang sedikit kesal.”

Niall menatapku heran. “Kenapa kau kesal? Sedang menunggu kabar dari seseorang?”

Fate & Love (h.s) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang