Ternyata

79 15 1
                                    

•Happy Reading•

.
.
.
.

Deg.


"R-Reno?"

Ya, Reno yang duduk di samping Azwa.

"Boleh gabung ngga?" tanya Reno.

"Silahkan." jawab Viany yang berada di dekat Azwa.

"Boleh." jawab Azwa tak karuan karna sang idaman duduk di sampingnya.

Kemudian, Azwa melanjutkan kerjaannya. Reno yang sedari tadi hanya berdiam sambil melihat Azwa dan Viany membuat hiasan, bergantian. Ia pun mengambil hiasan yang setengah jadi, yang berada di tangan Azwa.

"Sini, gue bantu." tawar Reno.

"Biar gue aj-" ucap Azwa terhenti

"Ga ada kata Penolakan." ucap Reno menekankan di akhir kalimatnya. Azwa hanya bisa menurut saja.

.
.
.
.

"Cie, tadi di bantuin sang pujaan hati." sindir Viany menggoda Azwa

"Ih, apa sih lu." ucap Azwa sambil tersipu malu.

"Btw, kayanya si Reno udah mulai suka deh, sama lu." ucap Viany.

"Ih, ngaco lu." ucap Azwa.

"Yah, lu mah. Liat aja cara dia ngebantuin lu tadi, kaya gimana gitu." ucap Viany sambil mengingat kejadian Reno dan Azwa tadi.

"Au ah, ngantin yuk." ajak Azwa tak memperdulikan Viany lalu meninggalkannya begitu saja.

"Eh, tungguin gue." ucap Viany sambil mengejar Azwa yang sudah meninggalkannya.

.
.
.
.

Tengg... Tengg...

Bel pulang pun berbunyi. Azwa dkk pun sibuk membereskan alat tulisnya untuk bersiap pulang.

"Viany, gue nebeng lu ya." ucap Azwa.

"Yah, gue buru-buru ada urusan keluarga." ucap Viany.

"Oh, yaudah deh." ucap Azwa.

"Sorry, ya." ucap Viany dan berlalu pergi meninggalkan Azwa.

"Iya, santai aja." ucap Azwa.

"Yaudah lah, nunggu taksi aja deh." lanjutnya lagi.

.
.
.
.

Azwa kini sudah sampai di rumahnya, Ia pun segera menuju kamarnya untuk mengganti pakaian dan rebahan di kasur empuk miliknya seperti biasanya.

"Tadi itu mimpi ngga sih? kok tiba-tiba gitu Reno bisa duduk samping gue." pikir Azwa bingung melihat sikap Reno.

"Ah mungkin dia cuma pengen bantuin. Lagian dia mah orangnya emang aneh, suka tiba-tiba." ucap Azwa lagi sambil menyingkirkan pikiran yang ngelantur.

"Mending gue tidur aja ah, ngantuk. hoamm." Kemudian, Azwa pun tertidur.

.
.
.
.

Azwa kini sudah berada di kelas. Ia langsung menuju bangkunya. Sesampai di bangkunya, Azwa melihat bangku sampingnya yang masih kosong. Ya, bangku Viany. Tasnya pun tidak terlihat, biasanya dia lah orang yang selalu pertama datang sebelum Azwa.

"Tumben-tumbenan tu anak belom datang, biasanya dia yang duluan datang sebelum gue." pikir Azwa

Tak lama, Viany pun datang. Tapi dengan wajah yang datar. Entah apa yang terjadi padanya.

"Eh, Viany. Gue udah datang. Kok tumben lu lama datangnya? Biasa lu yang paling awal datang." tanya Azwa.

"Gapapa." jawab Viany datar.

"Lu kenapa? Ada masalah? Kalo ada masalah cerita sini sama gue." ucap Azwa.

"Ngga ada" ucap Viany singkat.

Hm. Viany kenapa ya? Ngga biasanya dia gini sama gue. Apa gue ada salah ya sama dia? Kayanya ngga ada deh. Mungkin dianya emang ngga mau di ganggu.

"Oh, yaudah deh kalo gitu." ucap Azwa memaklumi Viany.

"Gue duduk bareng Nita, ya. Lu sendiri gapapa kan?" ucap Viany lalu duduk ke samping bangku Anita.

"Gapapa kok." ucap Azwa sambil tersenyum meyakinkan.

Nita alias Anita Putri Mahendra. Ia juga termasuk teman dekat Viany. Jadi maklumin aja. Viany juga emang sering pindah duduk sama Nita, dan Azwa juga sudah terbiasa duduk sendiri.

.
.
.
.

"Viany ngantin yuk?" ajak Azwa.

"Lu aja, gue mager ke kantin, pengen dikelas aja." ucap Viany yang masih asik mengobrol dengan Nita.

"Oh, Iyadeh" ucap Azwa.

.
.
.
.

"Eh, Viany. Lu ngapa sih sama Azwa?" tanya Nita penasaran.

"Gue sebel aja gitu, kalo dia suka sama Reno. Emang sih, gue selalu support dia. Tapi, makin lama gue makin ngga bisa bohongin diri gue buat support dia terus. Sedangkan, gue ada rasa juga ke Reno." jelas Viany.

"Lah? Lu juga suka sama Reno?" tanya Nita memastikan.

"Ya, begitulah." ucap Viany.

"Kan lu udah ada cowo Viany, terus cowo lu mau di kemanain?" tanya Nita tak habis pikir.

"Mau gimana lagi, si Reno buat gue nyaman. Dia perhatian sama gue." ucap Viany.

"Jadi selama ini lu ngga nyaman sama cowo lu? Yah, parah lu. Gue saranin Mending lu lupain dan jauhin si Reno. Biarin aja dah, si Azwa sama Reno." suruh Nita, "Mending lu fokus ke cowo lu aja. Lu juga udah lama pacaran sama cowo lu kan? Masa iya cuma gara-gara nyaman sama Reno, lu harus ngehancurin hubungan lu sendiri. Terus ngehancurin hubungan persahabatan lu sama Azwa." Lanjutnya lagi Panjang kali Lebar.

"Gue ngga bisa Nit. Coba aja lu di posisi gue." tegas Viany.

"Au ah, lu mah gue bilangin ngga mau denger." ucap Nita malas, sambil menghela napas panjang melihat teman nya yang keras kepala.

.
.
.
.

"Baiklah, anak-anak. Jadi Ibuk bakal ngasih tugas kelompok drama yang terdiri dari 5 kelompok." ucap Buk Rere, Guru Bahasa Indonesia.

"Kelompok 1 terdiri dari Azka, Ririn, Eja, Reno, Viany, Azwa, Mia. Kelompok 2 terdiri dari Aca, Nita, Refa, Romi, Kevin, Leo, Ika. Kelompok 3 terdiri dari.............." Ucap Bu Rere memberitahukan nama kelompok.

.
.
.
.

Yah, gue kok se-kelompok sama Reno sih? Tapi, oke juga lah. xixi

.
.
.
.

"Idih. Kok satu kelompok sama Azwa sih? Ganggu aja." ucap batin Viany kesal.

.
.
.
.

***

.•♫•♬•Selamat membaca•♬•♫•.

Semoga suka sama ceritanya. :)

Salam manis.🍭

Pertemuan Singkat ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang