11. - SYUKUR

1.1K 51 2
                                    

Guys.. semesta kita tidak sedang baik-baik saja. Ada makhluk tak kasat mata yang menyerang kita dengan sangat ganas—COVID-19.  Kita hanya bisa mematuhi anjuran pemerintah dan berdoa kepada Tuhan. Please, #stayathome. Lihat, tenaga medis dan pemerintah yang telah berjuang melawan virus ini. Kita seharusnya ikut membantu, dengan cara #stayathome.
Tahan kaki kalian untuk melangkah keluar rumah, guys. Secara ngga langsung, kalian ikut membantu pandemic ini cepat selesai.
Dan yakinlah, bahwa pandemic ini akan segera berakhir. Dan kita akan beraktivitas seperti biasa serta  memancarkan senyuman tanpa tertutup oleh masker.

Happy reading!!

____________________________

_______________________

_________________

"Muth, sadar, Muth. Kata lo, lo pengen liburan ke Bali bareng kita," ucap Zara sambil menampar pelan pipi Muthia supaya cepat sadar.

Ya, Tuhan memberikan mukjizat-Nya. Atas izin Allah, mereka selamat sampai di Bali. Berbagai insiden yang terjadi di pesawat tadi mungkin bisa membuat beberapa penumpang menjadi trauma.

Muthia yang masih pingsan pun sudah mendapat pertolongan dari pihak Bandara. Namun, belum kunjung sadar. Teman-teman Muthia lalu berdoa bersama agar Muthia lekas sadar.

Saat Zara dan Satya menge-cek handphone, banyak panggilan tak terjawab dari keluarga, dan juga Abdi. Berita itu mereka dapatkan entah darimana asalnya.

Namun, Zara dan Satya menghiraukannya.

Tiba-tiba, tangan Muthia sedikit bergerak. Dan mengucap nama kakak-nya, Abdi. Sontak, mereka terkejut akan hal itu. Satya langsung mengambil handphone milik Muthia, dan menelpon Abdi (video call).

"Mas Abdi.... Mana?" Ucap Muthia sangat lemas.

"Iya, Mas Abdi lagi di telepon. Masih sesak?"

"Masih sedikit, Sat. Kalian nggak papa, Kan? Gue khawatir sama kalian."

"Enggak, Muth. Justru kita yang khawatir banget sama lo."

"Mas Abdi, gue pengen liat Mas Abdi," kata Muthia dengan airmata yang masih tertahan.

***

Beberapa jam sudah Abdi duduk di bangku Bandara. Dia masih menunggu informasi yang belum kunjung di beritahukan kepadanya. Dia sebenarnya sangat kesal, namun apalah daya.

Tapi..

Adek calling you

Abdi sangat terkejut bukan main. Dia langsung memberi tahu pada Damara. Damara pun kaget, dan langsung menampakkan senyum sumringah.

"Angkat, Bang!!"

Setelah di angkat, Abdi dan Damara melihat muka Muthia yang lemas dan pucat.

Astoghfirulloh Adek.. kok bisa kayak gitu. Daritadi Mas nunggu di Bandara, tapi petugas nya nggak ngasih tau

Nggak tau, tadi lagi ngobrol sama Zara Satya, tiba-tiba ada petir gede banget. Itu ada Damara? Mas Gara mana?

Gara masih pendidikan, pastinya dia nggak tahu ini semua. Gimana kondisi kamu sekarang? Mau pulang atau lanjut liburan lagi?

Masih agak pusing sama sesak. Ya lanjut.. kasian temen-temen yang lain, gagal liburan hanya karena kondisi aku yang kayak gini. Ayah Bunda gimana Mas? Mereka nggak tahu, Kan?

ABDINEGARA KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang