19. THANK YOU

800 51 2
                                    

"Gue bilangin Bunda lo, Mas."

Yap! Muthia mendapati Abdi yang sedang duduk berdua dengan Zara di kursi ruang tamunya.

"Silahkan. Bunda udah tau, wlek."

"Astaghfirullah ya Allah. Bisa-bisanya kalian berdua disini. Udah buat tanggal?! Jahat banget lo berdua. PJ."

"Hahahaha. Btw kok udah pulang? Udah selese, ya?"

"Iya .. btw nanti malem Gara ngajakin gue main."

"Ya udah."

"Ehm, kalo gue tinggal tidur aman gak, ya?"

Mendengar ucapan itu, Abdi pun langsung melemparkan bantal yang ada di sebelahnya. "Heh! Kita juga orang baik-baik, ye."

"HAHAHAHAH LUCU BANGET SIH KALIAN. GUE NGE-SHIP KALIAN BERDUA. POKOKNYA JANGAN SAMPAI PUTUS DI TENGAH JALAN YA! DAN ABIS MAS ADI NIKAH, GANTIAN MAS ABDI. BIAR GUE CEPET NIKAH GARA."

Ngegas.

"Ya udah, do'a in aja. Sana tidur, Dek."

"Bye."

Muthia pergi ke kamarnya.

Sampai di kamar, dia langsung membersihkan badannya dan ganti baju. Lalu dia sejenak membuka Instagram dan terkejut saat melihat bahwa Gara memposting foto tadi.

Acara terakhir dalam hidup, dan bersama orang terakhir dalam hidup
@gndhsmthiaas

Tidak mau kalah saing, Muthia juga mengirim foto tadi.

Lelaki terakhir dalam kisah cinta ku, inshaallah ♥️
@iqbalsnjya

Setelah itu, berbagai komentar pun banjir dalam postingan itu. Namun, Muthia lebih memilih untuk menon-aktifkan jaringan data agar nyenyak dalam tidurnya.

"WOY UDAH JAM 5 LO BELUM BANGUN?! BUSET, PERANAKAN KEBO LO?"

Suara nyaring dari Zara pun tiba-tiba muncul dalam kamar Muthia. Karena, ini sudah pukul 5 sore tetapi dia belum bangun juga. Apalagi, dia diajak main nanti oleh Gara. Biasanya kan habis maghrib.

"Astaga! Alarm gue kok nggak nyala, ya?!"

"Mandi sana. Gue mau tiduran disini."

Kemudian, Muthia beranjak ke kamar mandi tanpa waktu yang lama.

Di kasur, sudah ada baju yang dipilih oleh Zara untuk dipakai Muthia malam ini. Tumben, dia berbaik hati.

Setelah memakai baju itu, dia belum dandan karena nanti harus shalat terlebih dahulu.

"Assalamualaikum .."

Muthia dan Zara saling tatap sama lain.

"Alamak, Gara sudah dibawah kayaknya. Itu bukan suaranya?"

"Untung, tinggal pake parfum."

"Ya udah cepetan anjir."

"Udah! Bye, doa in semoga nggak ada apa-apa, ye. Khawatir banget gue sumpah."

Sudah berada di sebuah tempat yang lumayan ramai pengunjung.

"Gar, kamu mau bawa aku kemana, sih?!"

"Gar .. kamu jangan kayak gini terus. Aku sedih liat kamu kayak gini sama aku. Aku tahu, yang kamu harapin untuk datang ke acara itu Shella, kan? Bukan aku? Aku datang kesini itu karena aku pengen liat acara kamu untuk yang terakhir sebelum kamu dilantik nanti. Kamu nggak tau kalo dicuekin orang yang kamu sayang, ya?"

Dari belakang, tampak teman Gara yang lain memberikan sesuatu namun secara sembunyi-sembunyi.

"Gar, aku lagi ngomong serius sama kamu, ya. Kamu jangan main-main."

ABDINEGARA KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang