•- 03 -•

7.1K 379 18
                                    

"Tidak ada salah nya untuk membayangkan masa depan tetapi jangan kecewa jika ekspektasi tidak sesuai realita. Aku tidak mau melihat wajah mu kecewa" Jung Jaehyun





•{ Married • JJH }•


Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, waktu nya Jaehyun untuk pulang. Jaehyun tidak pulang ke rumah Mama nya tetapi pulang ke apartemen nya yang Jaehyun beli dengan hasil kerja keras nya. Jaehyun bukan tipe anak yang manja dengan kedua orang tua nya.


Jaehyun melihat sekeliling jalan yang di penuhi oleh pedagang, tidak ada makanan yang membuat nya bergairah untuk makan. "Rasa nya seperti ini jika hidup sendirian" Keluh Jaehyun. Akhirnya Jaehyun memutuskan untuk pulang ke apartemen nya.


Setelah sampai, Jaehyun langsung memasuki kamar apartemen nya. Ada pekerjaan yang harus di lakukan. Terlebih lagi banyak sekali pakaian kotor. Jaehyun menyipitkan mata nya ketika melihat seorang wanita berada di dalam kamar apartemen nya. "Jaehyun, sudah pulang?" Tanya Saera, ternyata wanita itu adalah calon istri nya.


Jaehyun heran, mengapa Saera bisa sampai ke apartemen nya. "Kamu tau dari siapa aku tinggal di sini?" Tanya Jaehyun dan Saera menjawab "Tau dari Jaehyoun". Pria itu selalu menganggu kehidupan Jaehyun. "Dasar Jaehyoun menyebalkan!".


Jaehyun duduk di sofa tamu. "Kamu kenapa dengan Jaehyoun? seperti nya sangat benci sekali?" Tanya Saera yang penasaran. "Tidak boleh penasaran dengan urusan orang lain" Jawab Jaehyun. "Aku membawakan makanan, ini dari Mama untuk mu. Ayo kita makan!" Ajak Saera.


Jaehyun dan Saera sekarang berada di meja makan. Saera melayani Jaehyun layak nya seorang istri. Saera mengambilkan nasi dan lauk nya, sementara Jaehyun hanya memandangi nya. "Ayo di makan, ini masakan Mama" Ajak Saera ketika Jaehyun masih memandangi makanan nya.


Wangi nya sungguh membuat nafsu makan meningkat. Jaehyun langsung memakan masakan yang di masak oleh calon Mama mertua nya. "Lezat!" Ujar Jaehyun sambil tersenyum dan memakan masakan calon Mama mertua nya sampai habis, Saera senang jika Jaehyun menyukai masakan Mama nya. "Salam untuk Mama kamu, bahwa aku menyukai masakan nya" Ujar Jaehyun.


Setelah makan, mereka duduk di balkon sambil menikmati indah nya malam. "Jaehyun, apa kamu tidak takut membantu wanita melahirkan?" Tanya Saera membuat Jaehyun tertawa. "Sudah menjadi tugas aku, untuk apa takut?" Jawab Jaehyun sambil meminum teh nya.


"Bagaimana cara mengeluarkan bayi nya?" Tanya Saera dan membuat Jaehyun tersedak minuman teh. "Mengapa kamu bertanya seperti itu? rasakan saja sendiri" Jawab Jaehyun. Jaehyun sungguh pria tidak peka, Saera juga ingin tau bagaimana Mama nya dulu saat melahirkan nya. "Aku hanya ingin tau" Ujar Saera.


Jaehyun mendekatkan wajah nya tepat ke telinga Saera. "Jika ingin tau, ayo buat anak bersama ku!" Jaehyun langsung mendapat tamparan dari Saera. "Tidak, kita belum menikah. Kamu gila!" Tolak Saera membuat Jaehyun tertawa.


"Baiklah aku akan kasih tau. Kamu bertanya apa? melahirkan secara normal atau sesar?" Tanya Jaehyun dan Saera bingung untuk menjawab. "Yang kamu lakukan terhadap pasien mu" Jawab Saera. "Melahirkan secara normal" Jawab Jaehyun.


Saera menatap wajah Jaehyun serius, Jaehyun yang di tatap oleh Saera hanya kembali menatap nya heran. "Bagaimana proses nya?" Tanya Saera dan Jaehyun menjawab "Hanya kasih instruksi dan tunggu saja bayi nya keluar. Jika susah aku akan menggunting vagina nya".


Saera terkejut untuk kedua kali nya. "Berati kamu melihat—" Belum selesai berbicara, seolah mengerti arah pembicaraan Saera, Jaehyun langsung menjawab nya "Iya, aku sering melihat nya jika ada pasien yang membutuhkan aku saat proses bersalin" Jawab Jaehyun, Saera langsung menatap kembali wajah Jaehyun.


"Suami nya tidak marah?" Tanya Saera kembali, Saera sungguh sangat polos. "Kalau suami nya marah, aku tidak akan membantu istri nya melahirkan. Lagipula pertanyaan kamu aneh, banyak di luar sana Dokter pria membantu wanita melahirkan" Jaehyun langsung bangkit dari tempat duduk nya.


Jaehyun melihat Saera yang masih berpikir, kemudian Jaehyun duduk kembali. "Ayo pulang sudah malam!" Perintah Jaehyun. "Pulang?" Tanya Saera, wanita ini seperti tidak mempunyai pandangan hidup atau masih memikirkan proses wanita melahirkan. "Kamu mau tinggal di apartemen ku? mau 9 bulan kemudian kamu melahirkan anak aku?" Tanya Jaehyun dan Saera menggeleng.


-•••-


Pagi hari nya, Jaehyun datang telat. Hari ini Jaehyun harus mengantar pakaian kotor nya untuk di laundry. Bukan malas, tetapi biasa nya di hari Sabtu dan Minggu adalah jadwal untuk mencuci pakaian kotor tetapi karena baju nya sedang di butuhkan, terpaksa Jaehyun pergi ke tempat laundry.


"Dokter Jung, ada pasien yang membutuhkan mu. Lama sekali datang nya!" Ujar Dokter Lee. Jaehyun sungguh bosan setiap hari bertemu dengan Dokter Lee. "Maaf, aku habis pergi ke tempat laundry. Aku segera ke ruangan pasien" Jaehyun langsung pergi menuju ruangan pasien.


Jaehyun menjalankan tugas nya, yaitu memeriksa kondisi pasien dan pasien pertama Jaehyun hari ini adalah Ibu hamil. "Ayah, Dokter nya tampan sekali!" Bisik istri nya tetapi tetap terdengar oleh Jaehyun. "Bunda, masih tampanan Ayah!" Jawab suami nya dan istri nya hanya memukul pelan wajah suami nya.


"Dokter, bagaimana cara mempunyai anak tampan seperti Dokter?" Tanya si Ibu hamil, Jaehyun hanya tersenyum dan menjawab "Dari bibit yang unggul, jika bibit nya unggul pasti anak nya akan cantik dan tampan. Banyak berdoa saja" Jaehyun menjawab ramah sambil tersenyum membuat si Ibu hamil semakin memandangi wajah tampan Jaehyun dan lesung pipi nya.


"Dari hasil pemeriksaan saya, Ibu hanya mengalami sesak nafas" Ujar Jaehyun sambil tersenyum kembali. "Bunda, jangan di lihatin terus Dokter nya. Ayah cemburu. Bunda hanya untuk Ayah" Ujar suami nya dan membuat Jaehyun tersenyum. Ternyata, kelak rasa nya berumah tangga akan seperti ini.


Suami nya mencium kening istri nya. Jaehyun merasa menjadi penonton bayaran ketika melihat sepasang suami istri bermesraan. Jaehyun tersenyum dan membayangkan jika nanti kelak akan berumah tangga, pasti rasa nya sangat bahagia. Terlebih lagi jika nanti memiliki anak, sangat lucu dan menggemaskan.


"Ayah, jangan di sini! lanjutkan di rumah saja!" Cegah Jaehyun ketika suami nya ingin mencium istri nya di bagian bibir. Untung saja di cegah oleh Jaehyun, kalau tidak si adik bayi akan mempunyai adik lagi. "Menganggu saja! ayo Bunda kita pulang!" Ujar suami nya dan menatap Jaehyun dengan tatapan mengerikan.


Jaehyun kembali ke ruangan nya. Jaehyun tersenyum ketika mengingat kejadian pasien pertama nya yaitu Ibu hamil dan suami nya. Apakah nanti Jaehyun akan mengalami hal seperti itu? seperti nya sangat menyenangkan menjadi seorang Ayah. "Jangan melamun! ada pasien yang sedang membutuhkan mu" Ujar Dokter Lee tiba-tiba.


Sungguh, Dokter Lee sangat menganggu sekali. Tidak boleh melihat Jaehyun istirahat, pasti ada saja pasien. "Aku sedang ada tugas, cari saja Dokter yang lain" Jaehyun kembali fokus ke layar laptop nya. "Hal yang mudah, tetapi pasien nya ingin kau yang menangani nya" Jawab Dokter Lee.


"Aku tau, aku sangat tampan. Cari Dokter yang lain, aku sedang sibuk!" Jaehyun menolak perintah Dokter Lee. "Pasien nya adalah anak Dokter Hwang" Ujar Dokter Lee. Jaehyun segera bangkit dan pergi menuju ruangan anak Dokter Hwang.


Dokter Lee hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Dokter Jung. "Dokter yang terlalu percaya diri. Menyebalkan!" Ujar Dokter Lee lalu pergi untuk kembali bekerja. Dokter Lee akan menjadi orang pertama yang tertawa jika Dokter Jung mendapat hukuman dari Dokter Hwang.





•{ Married • JJH }•
tasyaig

[𝟏] 𝐌𝐀𝐑𝐑𝐈𝐄𝐃 • 𝐉𝐉𝐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang