Tragedy

10.3K 553 46
                                    

"Hinata.."

Ia membelai lembut helaian surai indigo yang terurai ke punggung telanjang wanitanya. Setengah jam memandangi wajah cantik yang masih terlelap itu, tidak akan pernah membuatnya bosan.

Wanita cantik yang kini berbaring merapat dalam dekapanya itu adalah salah satu bukti tuhan telah begitu baik padanya, karena telah sudi mengirimkan seorang malaikat kedalam hidupnya. Dalam wujud Hinata, istrinya yang baru ia nikahi tiga bulan lalu.

"Hmmh?"

Hinata mengerjapkan mata, merasakan cahaya matahari samar membayangi kelopak matanya.

"Bangun sayang." Bisik Naruto ditelinga istrinya.

Hinata tersenyum dan mengangguk, namun ia tidak membuka mata justru makin beringsut masuk kedalam dekapan hangat suaminya.

Naruto mengerutkan kening kala merasakan istrinya justru beringsut masuk kedalam dekapanya. Baiklah, jika ini yang wanitanya mau.

"Jangan menyesal nanti.."

Ia menaikan satu kakinya dan mendekap erat tubuh istrinya, berbagi kehangatan dibalik bedcover berselimut duvet kusut berwarna gading itu.

Hinata mengangguk, ia tidak akan pernah menyesal. Membiarkan pria luar biasa seperti Naruto memilikinya, mana mungkin ia menyesal.

Naruto memutar posisinya, menjadi diatas. Mengurung tubuh elok tanpa busana sang istri.

.
.

Suara kecupan basah terus bersautan dari sebuah pondok penginapan ditepi pantai, tepatnya dari atas ranjang king size yang terus berderit itu.

"Mhh."

"Argh"

Naruto menggenggam erat telapak tangan istrinya seraya terus menghujamkan kejantanannya dalam, kebiasaanya tiap kali bercinta. Ia merasakan Hinata mengejang pelan dalam dekapanya.

'Ah, dia sudah selesai.'

"Kau lelah?" Naruto menghentikan hentakanya, membiarkan Hinata beristirahat.

"Hm tidak, selesaikan saja." Hinata merasakan sesuatu dibawah sana masih berdiri tegak menuntut pelepasanya.

Naruto menyunggingkan senyumanya dan kembali bergerak lembut sebelum menaikan temponya lebih cepat dari sebelumnya.

"Nggh."

"Mhh."

Tak perlu menunggu lama, ia memang sudah ingin menyelesaikan pergumulan ini, apalagi pijatan lembut yang seolah menjadi candu untuknya, mampu membuatnya sedikit kualahan.

"Arh." Naruto menggeram pelan merasakan cairan cintanya meluncur deras kedalam tubuh istrinya.

Ia memberikan sebuah pangutan panjang sebelum benar-benar menyelesaikan pergumulan pagi ini.

.
.
.
.

Naruto berdiri didepan kompor, menuangkan sedikit alkohol hingga api cukup besar mulai berkobar tepat diatas wajanya dan dengan gerakan luwes ia mengangkat wajan itu lalu menyelesaikan hidangan Banana Foster nya.

Hinata duduk dikursi bar dapur, menopang dagu sambil mengulum senyumanya. Entah suaminya itu ingin pamer atau apa, memasak di pondok penginapan dengan teknik Flambe. Ya apapun tujuanya, pria itu selalu terlihat luar biasa dimatanya.

TAK

Naruto meletakan sepiring hidangan khas Prancis itu dihadapan istrinya. "bagaimana?"

HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang