#8

44 6 0
                                    

Jangan menjauhi majlis hikmah, meskipun kamu masih terus bermaksiat. Namun, teruslah mendekat dan menghadiri Majlis.
Jika hari ini tidak mendapatkan manfaat mungkin esok kau akan mendapatkannya.
Ketauhilah, duduk di majlis ilmu dengan hati tulus dapat membuatmu berubah dari sosok ahli maksiat menjadi hamba yang taat dan takut kepada Allah Swt.

_Al Imam Ibn Atha'illah_

Happy reading
Membaca sambil sholawatan


Jangan lupa luangkan waktu
Untuk bersholawat

______________________








Brakk!

"Aish sakit ogeb,"ringis Alina karena jidatnya menubruk helm milik Quinsha.

"Lu yang ogeb nyuruh berhenti mendadak, mamam tuh sakit,"oceh Quinsha.

"Dih dasar,"ucapnya.

"Ngapain berhenti disini?"ucapan Quinsha tidak di gubrik Alina, Quinsha mendengus kesal.
"Hai bang?"ucapnya melambaikan tangan, dua remaja tersebut lalu menghampirinya.

"Hai? Langsung pergi aja yuk takut nanti ga dapet tempat duduk."tutur Akasa langsung diangguki oleh Alina.

"Yok Ca langsung pergi,"ucap Alina.

Quinsha tak menggubris Alina, ia masih saja diam ditempat.
"Heh oneng ngapain diem aja, ayo pergi udah di tinggal tuh."

"Boncengin dong, enak aja maen nyuruh-nyuruh."ucap Quinsha acuh.

"Iya-iya sini gue boncengin," Alina kini bergantian mengendarai motor. Laju motor semakin kencang agar bisa menyusul Akasa yang kini hampir lenyap dari pandangan.

Sudah cukup lama ia berada dijalan, namun dari tadi tak sampai-sampai ke tempat lokasi.

Kedua remaja laki-laki tersebut terlihat bingung.

"Na mereka itu sebenarnya tau gak lokasi majlis?"tanya Quinsha memecah keheningan.

"Engga tau coba kita tanya,"Alina mensejajarkan motornya agar lebih mudah bertanya.

"Heh bang dari tadi muter-muter, kapan sampai di lokasi."ucap Alina sedikit teriak, walaupun sedikit namun tetap saja membuat orang yang mendengarnya sakit telingga.

"Kagak usah teriak-teriak, telingga gue masih normal."ucap Akasa yang sedikit teriak juga.

"Lu juga teriak abang,"kini Alina berteriak tambah keras.

Quisnha hanya geleng-geleng kepala karena kelakuan temannya, lain halnya teman Akasa ia malah terkekeh melihat tingkah dari abang dan adek itu.

Akasa menepikan motor agar lebih mudah berbincang dan tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Gimana?"tanya Quinsha membuka suara.

"Apanya?"ucap Akasa.

"Kapan sampenya ke lokasi gan,"timpal Temannya yara ang bernama Ferdi.

"Huem, ini lagi mikir yjalannya ke arah utara atau barat." ucap Akasa menunjukan goggle maapnya.

Allahuakbar! Jadi mereka gatau lokasinya? Batin Quinsha geram.

Shaka [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang