#7

55 7 0
                                    

Kerinduan kita yang teramat besar kepada Nabi Muhammad Saw, akan terobati ketika kita bersholawat kepada-Nya
Maka bersholawatlah kamu untuknya

•Quinsha•

**

Adzan magrib berkumandang, gadis remaja ini cekatan bangun dan bersiap untuk sholat subuh.Usai sholat subuh ia memutuskan untuk
Rebahan dan scroll beranda sosmed mencari kajian-kajian dakwah maupun sholawatan.

Setelah ia memilah-milah dan scroll beranda, ia memutuskan untuk mendengarkan sholawatan dari Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf. Alunan sholawatan Az Zahir melantum sangat indah membuat pendengrnya mendapatkan kentrentaman.

Play Az Zahir•
®Hayul Hadi - Al kaunu®

**

Ia terhanyut kedalam lantunan Habib Ali Zaenal Abbidin Assegaf yang merdu, sesekali mengikuti lantunan sholawwtan karena ia tak terlalu hafal.

Waktu kian berputar, tak terasa matahari telah mengeluarkan pesona panasnya.

Tok...tok...tok...

"Punten neng, makan pagi dulu,"munculah bibi di balik pintu.

"Iya bi,"sahut Quinsha beranjak dari kasur dan membututi Bibi dari belakang.


"Loh bi makanannya kok banyak banget?"heran Quinsha saat tiba di mrja makan.

"Iya dong hari ini kita makan keluarga ya gak bi,"ucao seseorang wanita cantik yang muncul dari dapur. Quinsh sangat kenal betul suaranya ia adalah mama tercinta.

"Mama,"Quinsha langsung menghamburkan pelukan yang sangat erat ke Mama nya.

"Aduh anak mama, kangen banget ya meluknya kenceng banget sampe mama ga bisa napas,"sang Mama terkerkekeh melihat sang putri tercinta memeluknya erat.

"Biarin Ma, betewe Papa mana? Ga ikut pulang?"tanya Quinsha melihat-lihat mencari Papanya.

"Kalian ghibahin Papa ya?"munculah sesosok laki-laki yang terbilang masih muda.

"Papa dari mana aja?"ucap Quinsha melepaskan pelukan dari mamanya lalu berjalan menuju sang Papa untuk mencium tangannya.

"Dari depan ngobrol-ngobrol sama Ayahnya Alina."ucapnya

"Oo, oleh-oleh buat kakak mana Pa?"ucap Quinsha dengan sumringah.

"Oleh-oleh apa?"

"Yah Papa lupa ya?"raut wajah Quinsha berubah sedih.

"Tapi gapapa deh yang penting Mama sama Papa udah pulang."

"Makan yuk kak,"ajak Mama tersenyum hangat.

Quinsha dan Papa membuntuti Mama menuju meja makan.

"Udah semua Bi?"tanya Mama.

"Udah Buk, saya pamit ke belakang dulu,"ucap Bibi.

"Eh mau kemana? Sini makan bareng kami, Bibi belum makan kan?"ucap Papa Quinsha yang tenga duduk paling ujung.

"Eh ga enak pak, Bibi makan di dapur aja."

"Bibi disini aja makan bareng,"pinta Quinsha menariknya untuk duduk disebelahnya.

Senyum Bibi mengembang atas perlakuan dari  majikannya.

Shaka [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang