#10

37 4 0
                                    


"Mungkin kata mereka aku gila, ataupun konyol! Karena hanya itu penghiburku yaitu melihat kalian tersenyum karenaku."
_Quinsha_


**



Pagi nan cerah, matahari muncul dari persembunyiannya.

Burung-burung bernyanyian dan terbang kesan kemari membawa alamat. Eh lo?

Gadis remaja ini masih terjaga dari sepulangnya majlisan.

Ia lalu beranjak pergi ke bawah untuk melakukan rutinitasnya, makan pagi.

"Pagi Ma, Pa."sapa Quinsh tersenyum lebar.

"Pagi sayang,"pasangan suami istri tersebut menoleh ke sumber suara dan tersenyum hangat kepada sang putri tercinta.

"Sini makan, udah siap semua makanannya."ujar Mama mengintruksi, Quinsha mengangguk lalu duduk di kursi delan Papanya.

Mama sibuk menyiapkan makanan untuk di sajikan di meja.

"Loh Mama sama Papa kok rapi banget?"heran Quinsha mebgamati setiap inci .

"Kami ada project dadakan sayang habis makan pagi, kami harus berangkat dinas."tutur Papa, seketika raut wajah Quinsha terlihat sedih.

"Maaf sayang ini dadakan sebenarnya kami cuti satu minggu, karena kantor membutuhkan kami."timpal Mama dri dapur membawa camilan penutup mulut dari dapur.

Papa yang melihat camilan menggoda itu  langsung menyomotnya, namun tangannya aksinya itu tak terhenti karena tangan Mama lebih dulu memegangi tangan Papa.

Mata Mama menyorot tajam sedangkan sang Papa hanya meringis dan menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

'Lagi melow gini bisa-bisanya  mikir makanan!' batin Mama.

'Yamaap honey abanh hilap.'sahut Papa dalam hati.

'Ck dasar!'

Eh lo?
Mereka punya tali rafia? Eh telepati maksudnya.

Quinsha masih tertunduk rasa kecewa menyelubungi dada, karena baru saja kemarin pulang hari ini harus berangkat pergi lagi.

"Sayang," ucap Mama lembut mengangkat dagu Quinsha agar menatap sang Mama.

"Kami sayang sama kamu, kami kerja banting tulang buat kamu. Jangan sedih ya?"tutur Mama dengan lembut.

"Apa harus berangkat sekarang? Baru kemaren pulang padahal."ujar Quinsha lirih.

"Project ini dadakan sayang, setelah project ini kami akan cuti lama buat kamu. Kita liburan bareng nanti Bibi ajak sekalian."ucap Papa mengelus puncak kepala sang putri tercinta.

"Promise?"lirih Quinsha mengacungkan jari kelingkingnya.

"Insya allah sayang, ga baek ya kalo pake kata janji-janji."ucap Papa menangkup tangan sang putri tercinta dan menciumnya dengan penuh kasih sayang.

"Kapan kalian berangkatnya?"

"Hari ini jam delapan," ucap Papa.

Quinsha mengecek jam tangan Gucci miliknya. Dan yap kini waktu telah menunjukan pukul 7:40.

"Lah kurang 20 menita lagi dong?"ucapan Quinsha diangguki oleh kedua Pasangan suami tersebut.

"Dimakan dulu ngobrolnya nanti oek,"ritah Mama.

Hening.

Setelah selesai makan Mama dan Papa sibuk menyiapkan dokumen-dokumen penting, soal baju? Bibi yang bantu beresin tadi malam.

Shaka [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang