#16

25 4 0
                                    

HAPPY READING SLURR
____________________________________

"Lu mau jadi pacar gue?"Quinsha
"Hah?"Akasa

____________________________________


Setelah malam tahun baru tersebut Quinsha dan Akasa kini semakin terhanyut ke dalam hubungan tanpa status tersebut.

Baik Quinsha maupun Akasa masih menahan untuk mengungkapkan perasaan masing-masing.

Yah seperti hari-hari sebelumnya, rutinitas Quinsha didalam kamar dan always rebahan.

Usai makan pagi Quinsha memutuskan untuk pergi ke market terdekat untuk membeli stok bulanan.

Dengan sigap ia memilih semua barang-barang yang ia perlukan. Karena troli Quinsha menjauh ia membawa tergopoh-gopoh.

Brukk!! Quinsh terjatuh, semua barang yang ia bawa berceceran kesana kemari dan tertawa.
Eh lo?

"Astagfirullah, kalo jalan pake mata, main nabrak aja gimana sih."oceh Quinsha memunguti barang-barangnya yang berceceran.

"Maaf mbak, sini saya bantu."ucap seseorang yang menabrak Quinsha.

Quinsha mendongak karenaa suaraa nya tak familiar ditelinga.

Deg!

Mata mereka kini bertemu.

"Eh kak, ngapain disini?"sapa Quinsha.

"Ini lagi mancing disini,"ucap Akasa memunguti barang Quinsha yang berceceran.

"Hah?"ucap Quinsha melongo.

"Bejanda om, ya lagi belanja lah yakali mancing di market."ucap Akasa terkekeh.

"Becanda kali neng,"Quinsha terkekeh.

"Mau gue bantu?"Tawar Akasa.

"Eh gausah gue bisa sendiri."ucap Quinsha segera memungut semua belanjanya.

Dan.

Brukk...

Barang belanjaannya terjatuh lagi.

Akasa geleng-geleng kepala lalu berjongkok untuk memungutinya.

"Makanya kalo ada orang ganteng ngasih bantuan jangan nolak, taapi kalo orang gantengnya selain gue tolak aja. Gue ga suka."ujar Akasa membuat Quinsha speachles.

Setelah memunguti semua barang Quinsha, Akasa lalu pergi ke kasir untuk membayar.

"Totalnya delapan ratus empat puluh ribu rupiah mas,"ujar pegawai kasir.

"Eh mau ngapain kak?"tanya Quinsha.

"Mau bayar lah."

"Eh ngapain biar gue aja, itu kan belanja aan gue."tolak Quinsha cepat karena tak enak.

"Biar gue aja."

"Gak, gue aja!"

"Gue kak."

"Gue aja Caca."

"Gue aelah kan itu barang belanjaan gue."

"Iya itu punya lu, dan lu punya gue."ucapan Akasa membuat Quinsha speachles.

Pegawai kasir terkekeh lalu dengan instruksi Akasa lah yang membayar.

Quinsha masih berdiam diri ditempat Karena ucapan Akasa tadi.

"Ayo pulang, "ajak Akasa yang menenteng banyak plastik belanjaan.

Tak ada pergerakan dari Quinsha, ia hanya melamun sendari tadi.

Shaka [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang