#9

34 5 0
                                    


"Akhh, astagfirullah."pekik Quinsha terlonjak kaget.

"Eh kenapa lu Na?"tanya Alina heran.

"Dibelakang kita ada dua cowo, tadi manggil gue kirain tadi tu kak Akasa ternyata bukan. Dia hampir megang tangan gue tadi."bisik Quinsha dengan nada ketakutan.

"Bang Asa mana lagi? Tadi kayaknya di belakangn deh."

"Coba lu lihat ke belakang ada bang Asa apa engga?"lanjut Alina yang fokus mengendarai sepeda motor.

"Gamau, takut gue dua cowo tadi masih ngikutin kita."ucap Quinsha dengan nada pelan.

"Pegangan, kita ngebut!"titah Alina, Quisnha memeluk erat Alina.

Alina fokus dengan jalan, sedangkan Quinsha masih takut dan mengeratkan pelukannya sampai erat.

"CA! Ge ga bisa napas kalo lu peluk kaya gini,"teriak Alina membuat Quinsha terkekeh dan melonggarkan pelukannya.

Dari kejahuan yang cukup jauh seperti jarak diantara kita.

Eh lo?

Iu mau lanjutin ceritanya apa lanjut curhat thor? _Akasa_

Yamaap hayati hilap, kata-kata nya ngalir aja gitu kaya harapan:(
_Author_

ALLAHUAKBAR! PUNYA AUTHOR NAPA TINGKAT KEBUCINANNYA SAMPAI KE TULANG RUSUK!
_Akasa_

Yee ngegad lu bwambank-_
_Author_

Sabarkanlah baim Ya Allah :'(
_Akasa_

Skippp!!

•Akasa pov•

Dari kejahuan gue lihat Alina dan temanya sedang di ikuti dua cowo.

"Bang temen lu tuh kayaknya lagi di goda sama mereka,"ujar Ferdi menunjuk objek didepannya.

"Iye gue tau, kita susulin mereka kayaknya Alina sama temennya itu ketakutan." ucap gue langsung menancapkan gas menyusul mereka.

Tak butuh waktu lama buat gue nyusul mereka, because gue pembalap joki handal. Bukannya sombong nih ya.

"Woi bang jangan godain mereka, eh yang depan aja bawa pulang gapapa yang belakang jangan." teriak gue saat udah berada di belakanh mereka.

"Yang depan jelek kaya mak lampir, belakang aja, uluhuluh neng manis pisan euy." ucap salah satu remaja tersebut

'Astagfirullah sabar Na sabar, orang cantik harus sabar.'batin Alina.

"Eh jangan lah bang yang belakang calon saiya." ucap gue.

"Baru juga calon belum tentu dia suka sama lu awokawok." sahut salah satu remaja tersebut.

Jleb!!

'Niat gue becanda ko malahan nyesek yak.' batin gue.

"Bwahaha songong dia Sa, btw sabar ya bang."Ferdi terkekeh melihat  raut muka temanny yang kicep.

Quinsha terkekeh mendengar ucalan dari salah satu remaja tersebut.

'Cantik.' batin gue.

Dua remaja tadi langsung pergi setelah berargument sedikit dengan Akasa.

"Nah kan dia takut sama gue makanya pergi." ucap gue tersenyum bangga setelah kepergian mereka.

"Idie najis"

"Pede banget sumpah"

"Bujuk buneng gile lu tong"

"Dasar lu semua sirik aja ama gue,"ucap gue sewot.

Shaka [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang