Berjalannya waktu yang cepat, hubungan antara Akasa dan Quinsha kini telah 4 bulan hampir 5 bulan.
Satu sama lain masih terjebak oleh perasaan nyaman tanpa status.
Yah di bulan ke lima ini tepatnya pergantian tahun, Quinsha dan Akasa dll, merencanakan kumpul dan bakar-bakar rumah, eh ayam.
Alina dan Akasa pergi duluan, tanpa mengabari Quinsha yang masih rebahan cantik di rumah.
Drttt...drtttt...drttt
Alina is calling
Quinsha yang sedang bersandar di tembok dengan sigap mengambil hanphonenya yang berada di nakas.
"Hallo assalamualaikum?"
"Waalaikumsalam, buruan ke sini."sahut seseorang yang berada disebrang sana, lebih tepatnya ia adalah Alina.
"Sini mana?"
"Rumahnya Ferdi,"
"Ogeb ya lu? Gue aja ga kenal yang namanya Ferdi."balas Quinsha jengkel.
"Ahahaha iya lupa, gimana ya gue lagi bakar ayam ini dua bocah yang disini kagak bisa bakar."
Pletak!! Suara jitakan disebrang sana yang masih bisa terdengar.
"Bocah-bocah pale lu, gue lebih tua dari lu ya markonah!"protes sesosok cowo yang suaranya g asing di telinga Quinsha.
"Aish sakit bang,"ringis Alina.
"Gue kasih alamatnya ya nanti lu cari di mapp."ujar Alina.
"Biar gue yang jemput."ujar Akasa diseberang sana, samar namun Quinsha masih bisa mendengarnya.
"Ca lu di jemput bang Akasa, siap-siap dia mau otewe nih."ujar Alina sedikit teriak.
"Iye gue denger kagak usah teriak-teriak juga kali Na,"oceh Quinsha mengelus telinganya karena teriakan oleh Alina.
"Bwahahhaha yamaap sengaja."
Quinsha langsung menutup ponselnya dan bersiap-siap untuk pergi.
Quinsha memakai gamis warna mocha dipadukan dengan hijab warna coksu menambah kesan manis.
Simple namun terlihat cantik untuknya. Ia mengambil tas kecilnya dan menunggu di ruang tamu.
Toktoktok...
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." ucap Quinsha membuka pintu.
"Udah siap?"ucap Akasa to the point, matanya tak lepas memandangnya Quinsha yang berada di depannya.
"Udah kak, ayo?" balas Quinsha yang melihat Akasa masih terdiam diri didepannya, dan menatapnya dengan lekat.
Akasa masih terdiam, Quinsha yang agak risih dengan tatapan nya itu. Ia langsung berlalu pergi.
"Eh mau kemana lu?"ucap Akasa yang sudah tersadar akan lamunannya.
"Mau nyusulin Alina kan?"ucap Quinsha yang sudah berada di samping motor viksen merah milik Akasa.
"Oiya," ucap Akasa menggaruk tekuknya yang tidak gatal. Akasa menghampiri Quinsha yang beradadisamping motornya. Mereka berlalu meninggalkan pekarangan rumah Quinsha.
Hening, ntah kenapa bila dua insan ini bertemu mereka berdiua menjadi pendiam.
Cittt!!!
Akasa mengerem motornya medadak karena ada kucing yang nyebrang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shaka [TAMAT]
De TodoBudi dayakan pollow dulu ye YANG KEPO LANGSUNG BACA AJA! SEMOGA SUKA SAMA CERITA AKU HAPPY READING:') YAMAAP CAPSLOK JEBOL:(