Setelah pembagian kelompok untuk tugas gabungan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, hari ini usai pulang sekolah Renzo, Fras, Ardi, Leony dan Vista memutuskan untuk berdiskusi mengenai produk apa yang akan mereka buat iklannya.
"Ini tugas gabungan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, kan? Nah untuk iklannya kita bisa pilih mau menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Jadi kita mau pakai bahasa apa untuk iklan kita?" Ardi melihat satu persatu rekan kelompoknya untuk meminta jawaban.
"Kalau menurut gue, bahasa Inggris aja deh. Kita pakai produk lokal dan promosi dengan bahasa Inggris, jadi lebih keren kan?" Renzo mengungkapkan pendapatnya dengan sangat lancar sampai membuat Vista dan Leon sempat kehilangan fokus.
"Wah, bagus sekali. Itu bisa jadi nilai lebih untuk kita daripada hanya mengumpulkan konsep iklan untuk tugas bahasa Inggris." Ardi langsung setuju dengan ide Ren.
"Jadi untuk draftnya kita buat dua versi, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris kemudian untuk iklannya kita menggunakan bahasa Inggris?" Vista bertanya untuk memastikan.
"Gue setuju, poin utama dari penelitian Kak Rubi adalah konsep dan proses pembuatan iklan jadi kita tetap memenuhi kriteria sebagai responsen penelitiannya. Iklan kita menggunakan bahasa Inggris, itu berarti bisa jadi dongkrak buat nilai bahasa Inggris kita." Fras memaparkan pendapatnya dengan semangat.
"Lo gak sakit kan?" Vista menyentuh dahi Fras yang ternyata tidak panas."Gue gak nyangka, pendapat lo boleh juga."
"Kan sudah gue bilang, Fras kelihatannya aja begini. Kalo kalian kenal dia sedikit lebih lama lagi, gue jamin pasti kalian kagum sama dia." Renzo menjelaskan sambil menepuk- nepuk pundak Fras.
"Terima kasih kakak." Fras tersenyum ke arah Renzo. Kemudian wajahnya kembali serius. "Gimana kalau produknya kopi?"
"Wah, aku sih setuju. Kopi adalah salah satu hasil alam khas Lampung dan penikmat kopi juga banyak." Leon akhirnya buka suara.
"Oke, kalau gitu kita buat konsepnya sekarang dan minggu ini kita bisa mulai rekaman."
"Waktu kita benar-benar terbatas, untuk editing video gimana?"
"Serahin sama gue." Fras nenepuk-nepuk dadanya dengan bangga.
"Wah-wah, lo gak lagi sombong kan sekarang? Beneran bisa?" Vista meragukan pernyataan Fras yang terkesan takabur.
"Percaya aja sama Fras." Renzo menjawab pertanyaan Vista dengan yakin dan diikuti oleh anggukan berlebihan dari Fras.
Setelah konsep iklan dan produk yang akan diiklankan ditentukan, kelompok Ardi memutuskan untuk rekaman iklan di rumah Vista. Sesampainya di rumah Vista, mereka langsung menuju ke lantai dua. Lantai dua di rumah Vista difungsikan sebagai ruang keluarga untuk bersantai sehingga luasnya hampir dua kali dari lapangan bulu tangkis. Lokasi ini sangat nyaman dengan berbagai macam latar di setiap sudut ruangan.
"Wah, gak salah Vista mau jadi arsitek, penataan ruang di sini oke banget." Fras sibuk berkeliling ke setiap sudut ruangan.
"Kalian diskusi aja merk dagang apa yang mau kita pakai untuk iklan, Gue sama Leon mau siapin makanan ringan."
Setelah makanan ringan tersaji, akhirnya mereka mendapatkan suara bulat untuk memilih satu produk kopi.
"Jadi siapa yang mau beli kopinya?"
"Gue aja, sekalian cari angin." Renzo bangkit dari duduknya dan mengambil kunci motor yang terletak di atas meja.
"Oke." Fras menjawab santai sambil mengunyah makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LELUCHON ✓
Teen FictionLeony Adiandra Rose terjebak diantara orang orang yang memiliki kisah masa lalu yang rumit. Apakah waktu akan membantu hubungan Leony dengan orang orang itu atau justru waktu membuat segalanya menjadi lebih rumit?