CHAPTER 10 : Rahul dan Anjeli?

7.3K 709 139
                                    

Aku sengaja up lebih cepet dari biasanya soalnya ku seneng bgtt viewers 'QUANDARY' udah sampe 2k..

Makasih banget semuanya yang udah dukung karya author...🙏 Khop khun na..

Apa dayaku tanpa kalian :)

__________________________________________

"Ai Win.." ia belum keluar dari mobil Bright.

"Iya?"

"Soal tadi.."

.

.

.

.

=============QUANDARY==============

»Rahul dan Anjeli?«

.

.

.

.

"Ha??" Win bingung.

"Soal tadi? Yang mana? Jangan-jangan.." Win was-was dalam hatinya.

"Saat aku memegang pipimu,"

"Dugaanku benar. Kenapa kau ingin membahas ini, phi? Aku malu." Win dalam hati lagi.

Win memberanikan dirinya untuk berkata,
"Tak usah khawatir, phi. Jangan dipikir terlalu berat. Toh kejadian itu sudah berlalu."

"Ahh. Aku hanya... takut kau akan merasa tak nyaman."

"Santai saja, phi." Santai? Padahal dalam hati Win bertanya tanya kenapa Bright melakukan itu. Tapi ia terlalu tak ingin ambil pusing dan menganggap bahwa tidak terjadi apa-apa antara dia dengan Bright.

"Ohh oke." Bright sebenarnya ingin menjelaskan, tapi Win sepertinya tak ingin.

"..."

"Aku juga minta maaf. Mungkin kau tak nyaman naik mobilku ini. Terlalu kecil."

"Apa yang kau katakan? Ini nyaman. Dan aku tak peduli mau besar atau kecil." Win menepuk-nepuk kursi mobilnya.

"Syukurlah."

"Emm.. aku.. keluar ya phi."

"Ohh... silahkan tuan muda Win."

"Euhh.. :v."

Win keluar dari mobil Bright. Sekarang ia hanya bisa menatap Bright dari luar kaca mobil yang terbuka.

"Kau pergi duluan saja, phi."

"Tapi aku ingin melihatmu masuk kerumah."

"Tapi aku juga ingin melihatmu pergi."

"Aku ingin memastikan mu pulang dengan aman."

"Haha.. ini masih siang, phi. Lagi pula aku sudah didepan rumahku sendiri."

"Nanti tiba-tiba ada yang membekap mu lalu menculik mu bagaimana?"

"Kau ini terlalu berlebihan."

"Kau saja masuk dulu. :v "

"Euh.. baiklah.😊"

Sebelum Win masuk ke rumahnya ia membalikan badan dan melambaikan tanganya ke Bright sambil tersenyum manis. Bright juga membalas lambaian tangan padanya dari dalam mobil.

"Glab di di na krub, phi." (=Pulang baik2 ya phi)

"Hm.. bye bye na.."

QUANDARY • Brightwin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang