QUANDARY • Brightwin ✓

CHAPTER 24 : wangi

Yang membuat ia tak percaya dengan semua ini, lelaki itu sendiri adalah...

.

.

.

.

=============QUANDARY============

»wangi«

.

.

.

.

Pagi yang cerah, cahaya matahari menembus dari balik gorden putih yang berkibar.

Bright mulai merasakan kesadaran nya. Keningnya yang berkerut menandakan dia telah bangun dari tidur nya. Masih memejamkan mata nya, ia juga mengusapkan kepalanya pada bantalan yang sekarang berada di bawah kepalanya.

Hangat.

"Nghh.." Lenguhan Bright.

Ia semakin memeluk guling nya erat. Ini nyaman sekali.

"Phi,"

"..." Ia masih memejamkan matanya.

"Kau sudah bangun?" Tanya suara berat itu. Sembari mengelus-elus rambut hitam yang kini berada di dekapan nya.

"Aku masih ngantuk." Bright hanya membenarkan posisi kepalanya agar nyaman.

"Kalau masih mengantuk tidur saja lagi, phi."

Tunggu.

"Sebetar, i-itu suara siapa?"

Bright membuka matanya dan langsung menyadari, bukan guling yang dia peluk.

Ia memeluk seseorang.

"W-win?" Ia mengangkat kepalanya.

"Selamat pagi." Ia senyum.

"I-ini mimpi?"

"Ya, pasti ini mimpi. Aku juga pernah memimpikan Win sebelum nya."

"555 ini bukan mimpi, phi.." Mereka masih berpelukan.

Dan kesadaran Bright sudah kembali sepenuhnya. Dia langsung buru-buru menjauh dari Win lalu berdiri di samping kasur.

"K-kenapa bisa?"

Win mendudukan dirinya di pinggir kasur.

"Semalam aku tidur denganmu."

Sepertinya kalimat mu itu salah, Win.

"Hah?" Bright belum paham.

"Aku akan cerita.. jadi semalam kau dan aku–"

"Jangan bilang kalau..." Bright menunjuk Win.

"..." Win menjeda kata-katanya, membiarkan Bright melanjutkan bicaranya.

"Kau dan aku.."

Bright mengalihkan pandangan nya ke bagian bawah tubuhnya lalu kembali menatap Win lagi.

Dia sepertinya berpikiran kotor.

"Yang kau maksud tidur denganku itu.."

"..."

"Seks?" Singkat padat jelas.

"Shiaa!!! Ngawurr! Bukan itu!" Win melempar bantal kepada Bright.

"L-lalu?"

"Kemarin malam,...."

Flashback on

.