CHAPTER 25 : Sakit

6.8K 627 204
                                    

"Jangan lagi.."

.

.

.

.

=============QUANDARY=============

»Sakit«

.

.

.

.

Bright sudah selesai mandi. Hanya butuh waktu 5 menit baginya.

(Ceklek)

Mengusap-usap rambut basah nya dengan handuk. Tenang, Bright memakai baju dan celana lengkap, kok🌚.

Ia menghentikan langkahnya ketika melihat seseorang yang berdiri di sudut ruangan dengan sopan. Imut sekali.

"Kau kenapa berdiri seperti itu?" Bright lanjut mengeringkan rambutnya dan jalan mendekat.

"Hah? Ya memang h-harus bagaimana lagi?"

"Santai saja, aku kan bukan orang asing untukmu." Bright yang mengambil handuk bersih dari lemarinya.

"Tetap saja.. kau lebih tua dariku." Dia mengelus lengannya sendiri.

"Lalu kenapa jika aku lebih tua? Badanmu juga lebih besar dariku."

"Hahaha.. bukan itu masalahnya."

"Hm?" Bright menoleh.

"Ini pertama kalinya aku menginap di rumah seseorang yang menjadi seniorku. Rasanya.. sedikit aneh saja."

Bright sudah selesai mencari handuk dan menghampiri Win.

"Kalau begitu anggap saja aku kakakmu dan kau adiku. Selesai kan?"

Kakak adik?

Phi Nong?

Cih.. pegang omongan mu ya Bright.

"Hm." Win tersenyum. Itu ide yang bagus ia rasa. Semoga.

"Ini handuk bersih. Pakailah." Bright memberikan handuk itu.

"Okhe, khop khun na, phi. Aku mandi dulu."

"Oh iya, ada beberapa tombol di sana. Jika bingung tanya saja ya."

"Bingung? Tak mungkin. Di rumahku juga ada yang seperti itu. Memangnya hanya di sini." Win senyum sebelah.

"Ohoii.. kau sombong sekali ya sekarang."

"Bye! Aku mau mandi :b."

"..." Bright hanya geleng geleng sambil sedikit ketawa.

"Untung sayang."

.

1 menit kemudian.

"(Phi Bright!!)" Win memanggilnya dari kamar mandi.

Bright sedang memainkan ponselnya duduk di kasur kini memutar matanya.

"Tadi saja sombong." Ia berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi.

"Tha mai aa??!" Teriaknya di depan pintu kamar mandi.(*kenapa?)

(Ceklek)

"Bagaimana cara mendapatkan air hangatnya?" Win bicara.

"Katamu sudah tahu."

"Ini berbeda dengan yang di rumahku."

"Euhh! Minggir-minggir." Bright masuk juga ke kamar mandi.

QUANDARY • Brightwin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang