masih WW3

205 46 4
                                    

Juan sedang sibuk memainkan gitarnya sampai sebuah notifikasi mengalihkannya. Ia meraih ponselnya yang ia letakkan di sebelah bantal.

Juan memeluk gitarnya sembari membuka notifikasi yang ia terima.

Whatsapp notification
Arlene : Hai Juan ganteng

GUBRAK

Juan menjatuhkan gitar dalam pelukannya. Ia terlonjak. Apa?! Arlene? Juan ganteng?

"Anjir ini Arlene mana" batin Juan.

Juan mengecek profile pict kontak yang mengiriminya pesan tersebut. Mata Juan terbelalak melihat profile pictnya ternyata wajah Arlene Yurika. Ya, si cewek slebor menchat Juan.

"Anjir nih orang bikin gue sport jantung" Juan menatap roomchatnya dengan Arlene.

Juan tidak tahu ingin membalas apa, dia sudah salting duluan. Dia benar-benar bingung ingin balas apa. Juan berpikir, kalau balas 'hai juga' akan terlalu kaku. Lalu dia harus balas apa?

Juan menyimpan kontak Arlene terlebih dahulu. Karena Juan berpikir jika nanti ia butuh menghubungi Arlene ia sudah memiliki nomornya.

Astaga, Juan masih tak sadar ia menjatuhkan gitarnya sendiri sebelum ia menginjak leher gitarnya sendiri.

"Aduh!" Juan menengok ke bawah dan buru-buru mengangkat gitarnya. Untung saja tidak ada yang patah. Gitar sultan bosq.

Juan frustasi sendiri memikirkan ingin membalas chat Arlene seperti apa. Dia juga tidak mengerti kenapa ia begitu memusingkan hal kecil seperti ini. Padahal biasanya Juan hanya akan membalas sewajarnya jika ada orang yang menchatnya, seperti apapun bentuk kalimatnya.

"Dia iseng amat sih ngechat kayak gini" Juan menghapus kata-kata yang sudah ia ketik. Menurutnya itu terlalu aneh.

***

Arlene masih menunggu balasan Juan. Sudah berapa lama ini? Mungkin 30 menit sudah berlalu sejak Juan hanya meninggalkan pesan Arlene dalam 'read'. Arlene kesal sendiri kenapa cowok itu tak kunjung membalas pesannya. Segitu terganggunya kah Juan pada Arlene?

"Gak lagi-lagi gue ngechat dia" Arlene mengunyah sereal coklat yang ia ambil dari dapur.

"Ngartis banget sih!" Arlene memukul gulingnya.

"Gue males banget sama dia!"

"Bodoamat! Gak lagi-lagi gue chat dulu-"

TING!

Sebuah notifikasi sampai pada ponsel Arlene. Arlene menyambar HP miliknya. Ia heboh sendiri, ia pikir itu notifikasi dari Juan.

Juan : kenapa?

Juan : *typing*

"Buset deh bales 'kenapa' aja setengah jam?!" Arlene memandangi layar ponselnya.

"Eh bentar dia typing lagi" Arlene masih menunggu.

"Alah pokonya gue gamau chat dia dulu-"

Juan : ...cantik?

"Ohokkkkk!" Arlene tersedak sereal coklat. Juan sialan. Apa-apaan dia? Cantik katanya? Pikir Arlene.

Arlene harus tetap stay cool. Gak boleh luluh duluan. Kan disini Arlene yang mau menjinakkan Juan.

"Oh" Arlene memiliki sebuah ide.

"Tadi kan dia bales lama banget ampe lumutan gue"

"Sekarang gue bales lebih lama! Gengsi lahh!" Arlene puas dengan idenya. Padahal entah, Juan peduli atau tidak kalau Arlene mau balas atau enggak.

Jurlene | lucas x jisoo [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang