Number 48

767 110 23
                                    

Hargai penulis dengan cara,
Tinggalkan vote sebelum membaca👍


Happy reading🤗

Sebulan sejak lamaran Sean diterima oleh Yuna maka kedua keluarga besar itu mulai sibuk menyiapkan pernikahan Sean dan Yuna. Ya, Sean sebelumnya sudah mendapatkan restu dari ayah Yuna, dan juga kedua belah pihak keluarga memang sudah bertemu dan menyetujui pernikahan Sean dan Yuna.

Yuna memang tak ingin pernikahan nya terlalu mewah, sedang kan Sean ingin membuat pernikahan yang bakal dikenang oleh semua orang yang turut hadir, tetapi karena permintaan calon istrinya yang ingin membuat pernikahan mereka sesederhana mungkin, Sean pun menyetujui nya.

"sayang, kamu mau konsep yang bagaimana nantinya?" Tanya Sean saat mereka berdua sedang berada di dalam ruangan Sean. Karena tinggal seminggu lagi pernikahan mereka diadakan, jadi Sean dan Yuna semakin giat untuk mempersiapkan nya.

"aku maunya yang ini aja Nichol. Aku suka background nya putih semua, jadi kesan nya indah" ucap Yuna sambil menunjuk konsep pernikahan klasik.

"aku setuju apapun pilihan kamu, ntar aku kabari kak fany aja yaa. Biar kak fany langsung ngurus semuanya" kebetulan kakak Sean tiffany adalah seorang desainer.

"baiklah, sekarang sudah waktunya kamu pulang pak presdir" ucap Yuna menggoda Sean.

"aku kan mau berlama lama sama kamu disini" ambek Sean.

"pak presdir lupa, sekarang kan bapak sudah memiliki kesibukan yang super padat" ledek Yuna.

"hmm iyadeh iyaa, maaf yaa.. Karena semenjak aku terpilih menjadi asosiasi pimpinan departemen rumah sakit, aku jadi harus keluar negeri tiap sebentar" ucap Sean lembut.

Menjadi direktur sekaligus pemilik rumah sakit, Sean kini sudah jarang melakukan operasi, hal itu tentu saja karena RS sudah mempunyai beberapa dokter yang sangat kompeten. Dan juga semenjak Sean terpilih menjadi pimpinan asosiasi, Sean jarang bisa melakukan operasi bersama dengan calon istri tercinta.

Sesaat ketika mereka tengah berbincang, falen datang dan mengetuk pintu ruangan Sean.

"silahkan masuk" ucap Sean.

"Maaf mengganggu presdir Sean , Dr. Yuna operasi akan segera dimulai, jadi dr. Andra meminta saya untuk segera memanggil senior" ungkap falen.

"baiklah, saya akan segera kesana" ucap Yuna, falen mengangguk paham, lalu beralih meninggalkan ruangan Sean.

" Nichol aku harus segera mengoperasi pasien" ucap Yuna dan hendak pergi, namun Sean menahan tangan nya.

"sayang, apakah seharusnya aku menjadikan mu wakil direktur saja?" ucap Sean tiba tiba.

"tidak Nichol, aku dr. Dimas lebih pantas menjadi wakil direktur" tolak Yuna.

"hmm baiklah" pasrah Sean yang tidak ingin memaksa.

Lalu Sean mengecup singkat pipi Yuna, dan setelah itu membiarkan Yuna pergi. Yuna pun tersenyum setelah Sean mendaratkan Kecupan manis di pipi nya.

~~~~~~~~~

Beralih di ruang operasi, sudah terlihat Andra bersama para tim sedang bersiap siap untuk memulai operasinya.

Setelah selesai mencuci tangan, yuna masuk kedalam ruang operasi.

"Kau sudah menyelesaikan semua pemeriksaan pra operasi?" tanya Andra pada Yuna yang baru saja datang, dan Yuna langsung menjawab tak ada masalah.

Yuna menunjukkan pemeriksa terakhir pasien pada Andra. Yuna menjelaskan pada Andra kalau pasien mengalami gangguan pembekuan darah. Andra lalu menanyakan trombositnya dan Yuna menjawab kalau trombositnya hanya ada 50.000, dengan trombosit seperti itu mereka tak bisa mengoperasi pasien itu.

Hospital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang