Number 57 ( Last Chapter)

1.4K 115 10
                                    

Sebelumnya aku sangat berterimakasih kepada teman teman yang menyukai dan mensupport cerita ini dari awal hingga ending cerita ini berlangsung, terimakasih untuk saran dan vote nya, aku sangat termotivasi untuk lebih sering membuat cerita 🙏🙏🥰

Sebelumnya aku sangat berterimakasih kepada teman teman yang menyukai dan mensupport cerita ini dari awal hingga ending cerita ini berlangsung, terimakasih untuk saran dan vote nya, aku sangat termotivasi untuk lebih sering membuat cerita 🙏🙏🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 💙

Pagi harinya Yuna terbangun dan mendapati Sean tertidur pulas disamping nya, Yuna memperhatikan wajah damai suaminya yang terlihat tampan kemudian mengecup pelan pipi Sean. Tak ingin membangunkan Sean, Yuna turun dari ranjang lalu mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sementara Yuna mandi, perlahan Sean mulai mengerjapkan matanya, Sean melihat sekitar nya, ternyata ia tak mendapati Yuna disamping nya. Ia juga belum mengenakan apapun, hanya badan polos nya yang masih terbalut selimut. Ia tersenyum mengingat percintaan nya dengan Yuna malam itu.

Selesai mandi, Yuna melihat Sean tengah  tersenyum menatapnya sedang mengeringkan rambut di cermin.

"good morning by" ucap Yuna tersenyum.

"sayang sini" panggil Sean.

"rambut aku masih basah sayang, nanti aja yaa" ucap Yuna lembut.

"gamau, maunya sekarang" rengek Sean yang seketika bertingkah seperti anak kecil. Yuna yang tak tega akhirnya luluh dengan sikap Sean, ia mulai mengambil handuk dan melilitkan nya di kepala, lalu mulai berjalan menghampiri Sean.

"kenapa sih by?" Tanya Yuna. Bukannya menjawab pertanyaan Yuna, Sean malah memeluk erat Yuna.

" I love you baby, makasih kamu sudah mau menerima aku dengan setulus hati kamu, maaf kalau selama ini aku selalu membuat kamu sedih, aku memang laki laki yang tidak sempurna, tetapi aku janji aku akan berusaha menjadi suami yang baik buat kamu" ujar Sean sembari melepaskan pelukan mereka.

"by kamu kok ngomong kayak gitu, kamu adalah suami yang sangat istimewa buat aku by dan aku sangat mencintai kamu" ujar Yuna yang heran mengapa Sean berkata seperti itu. Sean tersenyum bahagia mendengar ucapan dari Yuna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hospital LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang