23. Ending Story [Bonus Chapter]

7.1K 533 108
                                    

(Yang belum lihat trailer dari ff ini silahkan di klik langsung di atas atau kalian bisa ke yt, ketik aja judul ff ini nanti juga keluar😅)

Maaf karna gue telat baget up buat bonus cerita ini🙏

Apapun endingnya nanti, mau happy atau sad. Tolong jangan hujat gue😭🤧

So, selamat membaca readersku💞










Just for fun!!!

Jika kalian tidak suka, kalian boleh tekan tanda panah di sebelah kiri. Saya tidak mau berharap hanya karna satu readers.

Terimakasih:)))

Maaf jika masih ada typo's :')

Jangan berpatok pada apa yang disajikan, karna ini lebih indah dari yang kalian pikirkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan berpatok pada apa yang disajikan, karna ini lebih indah dari yang kalian pikirkan.

Apakah kalian sadar dengan kalimat tersebut? Kalimat yang terlihat sangat sederhana namun memiliki banyak makna. Sedih, kecewa maupun bahagia dapat di artikan di dalamnya. Tetapi untuk cerita ini, mana yang pantas untuk di sematkan? Akankah rasa sakit dengan penderitaan di dalamnya atau rasa bahagia yang nyatanya terselip dari cerita ini.

Bagaiman perasaan yang bercampur aduk kini memenuhi para pemimpin, bahagian dan sedih. Pada sisi tertentu, mereka memiliki perasaan yang begitu gembira namun pada sisi sebelahnya terselip rasa kehilangan yang begitu mendalam.

"Pemakaman akan segera dilaksanakan, apa kau tidak ingin mengantar mereka untuk terakhir kalinya?" Sehun; pria bekulit putih itu menghampiri sang Father yang masi setia berdiam diri setelah insiden memilukan itu terjadi.

Terhitung sudah lebih dari tiga hari, pria keturunan korea itu tidak beranjak dari ruang bawah tanah yang berada di mansionnya. Selama tiga hari, tidak ada satu orang pun yang tidak pernah memasuki ruang kesayangan Father, hanya untuk membujuk sang pemimpin untama meninggalkan ruangan tersebut dan beralih menatap dunia kembali. Namun semuanya hanya angin kosong, bahkan sang mama bahkan tidak dapat membuat putranya itu lepas dari rasa sedih.

Chanyeol bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan sehun yang menatap penuh harap kepadanya. Pria tinggi itu beralih pada lukisan yang cukup besar, berada pada bagian selatan yang tertutup dengan kain berwarna merah darah. Perlahan kain yang terlihat sehalus sutra itu ia tarik, memunculkan objek yang begitu menyayat hati.

[COMPLET] A Bitch For Eleven Devil  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang