[COMPLET] A Bitch For Eleven Devil

22. Geheimnis

150 komen buat squel
Kalo belum segitu squel gak akan ada~🤗

Ini bukan karna gue yg gila komen ya, cuma pengen di hargain aja karyanya😊

Selamat membaca kawan😘

Just for fun!!!

Jika kalian tidak suka, kalian boleh tekan tanda panah di sebelah kiri. Saya tidak mau berharap hanya karna satu readers.

Terimakasih:)))

Maaf jika masih ada typo's :')

Raungan penuh penyesalan dan rasa sakit mendominasi pada ruangan yang menjadi saksi bisu atas rasa kasih sayang yang ia lontarkan kepada orang terkasihnya beberapa bulan ini, menyisakan pengalan-pengalam kisah seperti pazel yang tak dapat disusun secara horizontal maupun vertikal.

Ia menyesal, bagaiman sebuah bangunan yang kokoh kini hancur begitu saja. Hidupnya, dunianya dan pusat buminya kini tengah berada dalam bahaya. Tak hanya itu, bahkan wanita yang ia jaga sedari lahir kini berada dalam balutan ambang kematian bersama sang kekasih hati.

Sang Father bahkan tidak mengerti takdir apa yang telah ia jalani, otaknya berputas pada poros bumi. Membayangkan apa yang tengah terjadi kepada dua orang terkasihnya, Byun Baekhyun dan sang mama.

Park Chanyeol memang bukan orang yang lemah, dia hidup pada dunia dengan garis neraka. Menghabiskan hidup dalam lubang kegelapan, mengapdi pada jiwa yang kosong hingga kini ia bisa menjadi iblis dari segala iblis yang ada. Bermentalkan baja dengan kecerdasan di atas rata-rata menjadikan ia sosok yang tak akan pernah lemah dalam aspek apapun.

Namun bisa dikatakan itu semua adalah klaim yang ia lakukan sendiri, nyatanya kita hidup pada dunia yang tidak datar. Berbentuk bulat hingga kitapun tak menyadari pergerakan yang telah terjadi dan kini ia menemukan sisi lain dalam dirinya. Byun Baekhyun, seberapa besar pengaruh dari lelaki mungil itu hingga sang penakluk Jerman menjadi sosok yang tak beradaya.

Ketukan pada pintu memudarkan semua yang berada dalam pikirannya, segala sesuatu telah ia siapkan. Bahkan ia telah merakit bom untuk menghancurkan tempat diman sang kekasih beserta mama nya di sekap. Dengan segala persiapan yang telah ia siapkan, tentunya juga dengan ribuan anak buah yang ia miliki. Kini mereka siap untuk bertarung, mempertaruhkan nyawa mereka demi kata kesetiaan terhadap sang Father.

"Semua telah siap, Father" suara di seberang sana, nyatanya mampu membuat sang Father menaikan semangatnya berkali-kali lipat. Jiwa pemburunya seakan bangkit, siap memangsa apapun yang menjadi penghalangnya.