[COMPLET]
WARNING⚠️: yaoifanfic/NC 21+
-
Baekhyun tidak mengerti takdir apa yang tengah ia jalani dan rencara apa yang tengah dipersiapkan oleh tuhan akan garis hidupnya bersama 11 orang dengan hati yang telah mati.
CHANBAEK⚠️⚠️⚠️
All member exo...
Gue buat Mini Give Away (GA) di akhir chapter ini, silahkan di cek. Semoga beruntung. Baca note author di bawah ya😊
Just for fun!!!
Jika kalian tidak suka, kalian boleh tekan tanda panah di sebelah kiri. Saya tidak mau berharap hanya karna satu readers.
Terimakasih:)))
Maaf jika masih ada typo's :')
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bibir tipis itu dipenuhi oleh senyuman yang sangat menawan walau hanya terlihat sekilas. Jantungnya berdetak cepat dengan ritme yang semakin lama semakin melelahkan jiwanya. Pada dasarnya manusia memang di ciptakan untuk merasakan rasa bahagian dan sakit secara bersamaan, namun tidak semua orang bisa merasakaan kebahagiaan yang lebih mendominasi.
Ada kalanya kalian harus menunggu bertahun-tahun hanya untuk satu hari kebahagiaan dan mendapat rasa sakit dalam sekejap mata.
Who knows? It's life, nothing is right and nothing is wrong, reality really hurts.
Jangan membenci seseorang karna dia tidak perduli denganmu, jangan menghindarinya walau kau tidak dianggap dan jangan pernah menganggap seseorang itu lemah hanya karna fisiknya, karna kalian tidak akan pernah tahu apa yang hati dan pikirannya tengah lakukan.
"Apa yang kau mau?" Pria itu; chanyeol, menyandarkan dirinya pada kursi pengemudi dengan raut wajah yang tetap dingin srta pandangan yang selalu menyorot ke arah depan mengabaikan lelaki mungil yang menatapnya takut dan penuh kebinggungan. "Jangan membuat ku untuk mengulanggi pertanyaanku byun" dia tahu persi bagaimana ketakutan dan rasa berani itu menjadi satu. Ada kalanya rasa takut itu muncul dan dalam sekejap mata tergantikan dengan keberanian.
"strawberry..." Baekhyun menjawabnya dengan hapalan yang jelas dan suaranya yang tidah lagi menciut seperti hari-hari sebelumnya. Matanya memicing pada sebuah keramaian yang terjadi tidak jauh dari tempat mereka berhenti beberapa detik yang lalu. Baekhyun tidak cukup bodoh untuk mengetahui dimana dia berada saat ini.
Frisches Obst, das die Zunge verwöhnt adalah tulisan besar yang terpajang beberapa meter dari tempatnya berada. Katakanlah dia memang buta akan dan tidak mengerti sepenuhnya dengan bahasa jerman, tapi dia bukan orang gila yang tidak tahu jika ini adalah pasar buah. "Turun, dan beli semua yang kau mau" Baekhyun tidak mengerti saat pria itu dengan mudahnya membiarkan dia pergi sendiri terlebih di tempat yang ramai seperti ini. Apa pria itu tidak takut jika dia berencana untuk kabur? "Apa kau berpikir jika aku akan melepasmu begitu saja?" Baekhyun tersentak saat chanyeol yang tiba-tiba sudah berada di bagian kanan tubuhnya. Entah kapan dan bagaimana caranya pria bertubuh besar itu bisa berada di sana dan Baekhyun membenci hal yang paling membuatnya geli.
"Diam dan jadi lah anjing penuruat, karna tuan mu tidak akan mengampunimu jika kau membuat kegaduhan"